Pada ketika Sendiri mengecap dedaunan dan fajar terbit Tiada terganggu angin meniup Hujan membasah dan pasir terasa lengket di sela jemari kakiku Aku terpesona Pada debu perak di hatinya Memikatku dalam kilau kemerlap di mataku Kubekukan hati untuk mencoba berlari Menutup mata dan telinga untuk suara-suara Lalu jatuh pada jaring laba-laba Haruskah ku kenang Penyesalan itu Jika memang harus aku jalani Karena pesona serupa cinta Saat aku kembali berjalan Merasakan pasir di sela jemari kakiku Pada ketika... *Malang, suatu masa di 2007 **posting di Kompasiana sekarang harus memuat minimal 70 kata. apakah untuk puisi harus diberlakukan aturan yang sama??
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H