Mohon tunggu...
Praditya Khairun Imani
Praditya Khairun Imani Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Seorang Mahasiswi S-1 Psikologi Semester 4 di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana sih Cara Tolong Menolong ala Nabi Muhammad?

15 Juni 2022   12:00 Diperbarui: 15 Juni 2022   12:05 3639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tolong menolong memang sudah menjadi kewajiban kita sebagai manusia, karena sejatinya manusia tidak bisa hidup sendirian dan membutuhkan pertolongan orang lain dalam kehidupannya. Namun seiring berkembangnya zaman teknologi yang canggih ini, semua sibuk dengan dunianya dimana banyak orang-orang yang apatis atau enggan menolong orang lain ketika berada di sekitar mereka dan sedang membutuhkan pertolongan. 

Beberapa dari mereka malah sibuk menggunakan handphonenya ketika orang lain membutuhkan pertolongan sehingga kebanyakan dari umat zaman sekarang sulit untuk peka terhadap kesulitan orang lain dan yang lebih buruk ialah mengabadikan momen kesulitan yang dialami oleh orang lain daripada membantunya..

Padahal dalam sebuah kisah di zaman Rasulullah Salah satu sifat mulia Nabi Muhammad yang patut kita contoh adalah sifat tolong-menolong. Bahkan, Nabi Muhammad tidak sulit memberikan bantuan kepada mereka yang suka mencaci maki dirinya. Seperti yang terjadi dalam kisah Nabi Muhammad dengan seorang pengemis Yahudi buta yang selalu menghina beliau.

Pada zaman kerasulan ,dikisahkan  ada seorang pengemis Yahudi yang memiliki  kebutaan pada matanya dan pengemis itu sering berada di salah satu pasar yaitu Madinah Al-Munawarah. Setiap harinya ia tidak pernah berhenti untuk mencaci maki rasulullah di hadapan orang-orang yang berlalu lalang. “ Hai, kalian janganlah kalian dekati atau percaya dengan seseorang yang bernama Muhammad. 

Muhammad itu tidak waras, suka berbohong,dia itu tukang ramal ! jika kau percaya padanya, maka kalian akan terpengaruh hal-hal negatif olehnya,” kata pengemis tersebut. 

Tanpa sepengetahuannya, setiap pagi Rasulullah selalu mendatanginya dengan membawakan beberapa makanan. Rasulullah selalu memberi makan pria tersebut sambil mendengarkan pengemis itu  mencaci maki dirinya dan si pengemis tanpa tahu apa-apa berkata kepada rasul untuk menjauhi seseorang yang bernama Muhammad. Rasul terus melakukan hal baik tersebut setiap hari hingga ajal menjemputnya.

Sepeninggalan Rasulullah, tidak ada lagi yang memberikan makanan kepada pengemis tersebut. Kemudian setelah beberapa hari berlalu ada seseorang yang mendatangi orang buta itu dan memeberi makan. Ketika ia menyuapi makanan kepada pengemis buta, pengemis menyadari suatu hal bahwa cara orang yang dahulu menyuapinya berbeda dengan orang yang sekarang. 

Kemudian pengemis itupun bertanya “ siapa engkau ? ” Lalu Abu Bakar As-Shiddiq pun menjawab “ aku adalah sahabat dari orang yang biasa menyuapimu yaitu rasulullaah namun ia telah wafat”. 

Pengemis itu terkejut dan menangis mendengar kabar dari sahabat rasulullah tersebut, ia tidak menyangka bahwa orang yang selama ini ia hina adalah orang yang sering memberinya makan setiap pagi. Akhirnya Pengemis Yahudi buta tersebut melantunkan dua kalimat syahadat di hadapan Abu Bakar dan memasuki agama islam.

Maka pelajaran yang dapat kita ambil dari kisah pengemis buta yahudi tersebut, tidak peduli sebenci apa seseorang kepada kita, namun sifat yang dapat kita contoh dari nabi muhammad ia tetap menunjukkan sifatnya yang sabar bahkan membantu pengemis tersebut dengan memberinya makanan setiap hari. 

Rasul tidak membalas fitnah dari pengemis itu, tetapi Rasulullah dengan bijaknya menolong dengan ikhlas, lemah lembut dan sabar tanpa sepengetahuan pengemis tersebut, walaupun Rasulullah tahu bahwa pengemis itu selalu menghina dirinya. Rasulullah membalas dengan kebaikan serta sifat pemaaf dan kasih sayang yang di tunjukkan olehnya mempengaruhi perilaku pengemis dan Akhirnya pengemis tersebut memeluk agama Islam.

Berikut dalil yang mendukung perintah untuk saling tolong menolong (Ta'awun).

وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ

ۖوَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَاب

Artinya: Saling Tolong Menolonglah kamu sesama muslim dalam melakukan kebaikan dan ketakwaan. Dan janganlah kalian tolong menolong pada perbuatan dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah SWT. Sebenarnya siksaan Allh SWT sangatlah pedih.”

(Q.S. Almaidah : 2)

Rasulullah adalah contoh teladan dan berpengaruh bagi umat seluruh alam. Komunikasi Nabi Muhammad melalui bahasa verbal dan non verbal yang selalu disesuaikan dengan bahasa umatnya, Beliau juga selalu menunjukkan akhlak yang Mulia, sehingga orang-orang yang berbicara kepada rasul akan merasa reaul menyampaiakn hal tersebut dengan kesan yang positif, ditambah dengan pembawaan Rasullulah yang kharismatik, halus dan lemah lembut. 

Orang- orang yang berbicara dengannya merasa terenyuh dengan apa yang dibicarakan oleh Rasullulah hingga sampai  ke hati para umatnya seperti kisah Pengemis Yahudi Buta berkat kebaikan dan sifat sabar yang Rasulullah miliki bisa membuat hati pengemis tersebut luluh. Ada sisi dimana para sahabat tidak mengerti apa tujuan dari tindakan yang dilakukan Rasullulah, tapi yang mereka yakini ialah bahwa yang dicontohkan beliau pasti memiliki tujuan yang baik dan terdapat hikmah dibalik itu semua, baik untuk kehidupan masa kini, esok, maupun di masa yang akan datang. Semoga kita semua selalu senantiasa mengikuti sebaik-baik suri tauladhan dari Rasulullah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun