Mohon tunggu...
Praditya Bagus
Praditya Bagus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Available

Not Yet

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Hari Peduli Sampah Nasional dan Kesadaran Masyarakat Desa Kaligading Tentang Sampah

27 Februari 2022   12:40 Diperbarui: 27 Februari 2022   12:48 821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kendal-Sampah ialah sisa buangan dari suatu produk maupun aktifitas makhluk hidup. Indonesia merupakan negara penyumbang sampah terbanyak kedua setelah Tiongkok. Persoalan tentang sampah tidak bisa dianggap sebagai hal remeh, sebab ia dapat menjadi musibah yang tidak diinginkan. Penumpukan sampah akan menghambat kegunaan parit dan gorong-gorong sehingga berdampak pada musibah banjir hingga tanah longsor. Pada tanggal 21 Februari ditetapkan menjadi hari peduli sampah nasional sejak peristiwa terjadinya longsor tumpukan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Leuwigajah Cimahi pada 21 Februari 2005 yang menelan korban sejumlah 157 orang meninggal dunia. Ini terjadi akibat curah hujan yang tinggi dan ledakan gas metana pada tumpukan sampah.

Masyarakat sendiri masih suka membuang sampah sembarangan walau pemerintah sudah menyediakan tempat sampah di berbagai tempat umum. Perilaku ini yang seharusnya di perbaiki agar tidak menjadi boomerang bagi masyarakat sendiri seperti yang sudah lalu. Menurut penulis, faktor masyarakat masih membuang sampah sembarangan adalah rasa malas, kurangnya pengetahuan mengenai dampak dari membuang sampah sembarangan, sikap bodo amat, dan ketidakpedulian terhadap lingkungan. Kesadaran masyarakat terhadap lingkungan inilah yang seharusnya ditingkatkan. Pembangunan karakter peduli lingkungan dapat dimulai dari lingkungan keluarga dengan mengajarkan kepada anak-anak tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, dilanjutkan pada lingkungan sekolah dengan penerapan membuang sampah pada tempatnya dan tidak membuang sampah sembarangan. 

Namun yang terpenting adalah kesadaran diri sendiri tentang pentingnya menjaga lingkungan tetap bersih. Dapat dimulai dengan kebiasaan tidak membuang sampah sembarangan, dan mengurangi pemakaian plastik sehingga dapat melahirkan generasi yang peka dan peduli terhadap lingkungan. Maka dari itu, kelompok KKN UIN Walisongo bersama masyarakat desa Kaligading berupaya untuk bergotong royong setiap minggunya seperti membersihkan lingkungan, seperti balai desa dan taman tanaman obat keluarga (taman toga). Bersama warga, perangkat desa dan anggota KKN berjibaku membersihkan lingkungan. Tak lupa mengadakan posyandu dan posbindu guna memeriksa kesehatan masyarakat mulai dari bayi, anak-anak, hingga lansia (Dyah Ayu Srilinangkung).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun