Binta adalah mahasiswi dari jurusan Ilmu Komunikasi tetapi Binta sama sekali tidak menikmati masa kuliahnya dalam jurusan tersebut. Binta sering sekali dikeluarkan dari kelas oleh dosen bagi Binta itu adalah hal yang biasa, untung saja setiap Binta lagi merasa bosan dan jenuh Cahyo selalu ada untuknya, Cahyo sangat sabar menggapi Binta. Cahyo sudah sering menasihati Binta tetapi tetap saja Binta keras kepala. Pada suatu saat ada senior Cahyo yang ingin berkenalan dengan Binta, yaitu Nugraha atau kerab di panggil Nug, ia dari Jurusan Arsitek. Nug adalah pria tertampan di kampusnya, banyak sekali cewek-cewek yang jatuh hati kepada Nug. Dari sekian banyak cewek di kampus ini Nug lebih tertarik pada Binta.
Nug selalu mencari keberadaan dimana Binta berada, lalu ia langsung menghampirinya. Binta orang yang sangat cuek tidak memperdulikan lingkungan sekitarnya ia lebih baik diam. Pada saat Nug menghampiri Binta ia selalu jutek terhadap Nug, tetapi Nug ini ber berbeda, Nug sangat senang jika Binta memberikan muka juteknya, karena semakin jutek semakin cantik menurut Nug. Binta selalu memberikan muka jutek bukan hanya kepada Nug saja tetapi kepada semua cowok di kampusnya sepertinya, ia begitu karena ia tidak mau mengingat kejadian masa lalunya, dimana pada saat dulu ia merasakan seperti ini, di kejar-kejar cowok Binta seperti seseorang yang sangat diistimewakan, Biru namanya.
Pada suatu saat Nug mengajak Binta ke sebuah tempat yaitu di pinggir rel kereta, baru saja Nug datang langsung disambut oleh segerombolan anak kecil langsung memeluk Nug. Pakaian yang tidak terlihat pakaian yang digunakan oleh para anak kecil itu membuat semakin kumal.
Biru seseorang yang suka berpetualang memiliki sifat yang berbanding terbalik dengan Nug. Biru adalah adalah mantan Binta, ia pernah mengisi hati Binta, Binta selalu senang diajak berpetualang tetapi hanya bersama Biru. Biru sempat bilang bahwa ia akan menghilang dari Bumi, tetapi ia pasi akan bertemu Binta lagi.
Hari-hari terus dilalui Nugraha sudah saling akrab dengan Binta begitu pula dengan Ibunya. Binta sudah perlahan melupakan Biru dan semakin ada rasa dengan Nug. Nug merasa sangat senang karena perjuangan ia tak sia-sia, tetapi di sisi lain Binta selalu berfikir takut, takut apabila Nug ternyata sama dengan Biru, menghilang dari bumi.
Saat Binta sedang merasa bosan ia mendapat hadiah dari Cahyo, yaitu sebuah tiket untuk pergi ke Banda Neira, Binta pergi sendirian tetapi pada saat ia sampai di Banda Neira ia langsung bertemu dengan Biru, Binta langsung memeluk Biru. Ternyata tiket ini dari Biru, ia bertemu dengan Cahyo pada saat berpetualang lalu ia titipkan. Binta sangat senang dan langsung luluh lagi. Hari-hari di Banda Neira ia bersama Biru, hari terakhir di Banda Nrira, ia tidak mau ikut pulang dengan Binta ke Jakarta, karena percuma itu hanya akan menyakiti hati Binta. Binta pulang dengan keadaan sesak dan menangis.
Sesampainya di Jakarta dengan keadaan sedih, Nug tahu masalah ini dan Nug lebih memilih diam. Pada akhirnya tak lama kemudian Biru datang ke Jakarta ia tahu bahwa Binta memilki seorang pria yang jauh lebih baik daripada Biru dan selalu membawa bahagia pada Binta. Binta tidak mau mendatangi Biru, tetapi Biru datang ke Jakarta untuk bicara bahwa Nug lah yang pantas bersama Binta, akhirnya dihari-hari yang baru Binta bersama Nugaraha.
Kelebihan: Buku ini sangat bagus, membuat kita penasaran untuk selalu ingin membuka halaman selanjutnya
Kekurangan: Bahasa terlalu berbelit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H