SOSIALISASI PENGUATAN NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DI SDN SUMBERSARI 3 KOTA MALANG OLEH MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) melakukan sosialisasi PENGUATAN NILAI-NILAI PANCASILA DI SDN SUMBERSARI 3 KOTA MALANG yang bertempat  di Jl. Terusan Ambarawa, Sumbersari, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur  Senin (03/04/2023)
Pancasila merupakan landasan bernegara yang penerapannya sangat dekat dan bersinggungan dengan kehidupan kita sehari-harinya. Tanpa kita sadari setiap sendi kehidupan kita dijiwai oleh nilai-nilai pancasila, contoh sederhananya saja ketika kita membaca doa sebelum dan sesudah makan itu sudah merupakan pengamalan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila khususnya sila pertama.Â
Namun sayangnya dewasa ini, kita seringkali menemui masyarakat kita yang sudah mulai lupa akan pancasila. Pancasila seakan-akan hanya menjadi dasar negara yang cukup dihafalkan saja tanpa perlu diamalkan nilai-nilainya. Ditambah lagi dengan masuknya pengaruh dari luar seperti K-Pop dan game-game asing yang semakin membuat masyarakat kita lupa akan jati dirinya.
Melihat fenomena tersebut, kami Mahasiswa Universitas Negeri Malang tergerak untuk melakukan sosialisasi penguatan nilai-nilai pancasila di SDN Sumbersari 3 Malang, Lowokwaru, Kota Malang. Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan dan menanamkan nilai-nilai pancasila yang hampir hilang ini kepada generasi muda, karena kami merasa usia muda khususnya usia anak SD adalah usia yang paling krusial untuk hal menanamkan nilai-nilai tersebut.Â
Kegiatan kami awali dengan perkenalan satu-persatu siswa, Â kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi. Materi yang kami paparkan kami sesuaikan dengan kondisi yang terjadi saat ini. Kami mengangkat tema-tema dan permasalahan terkait pancasila yang dekat dengan anak-anak kemudian kami mengajak mereka untuk berpikir kritis mengenai penyebab dan penyelesaian permasalahan tersebut.Â
Tak lupa kami juga menyisipkan kuiz di sela-sela pemaparan materi, hal ini berguna untuk melatih keberanian siswa dalam menyampaikan pendapat di depan umum. Tampak beberapa siswa yang kurang aktif dalam menjawab pertanyaan kami beri treatment khusus agar mereka merasa mampu dan setara dengan teman-temannya yang lain.Â
Sedangkan beberapa diantara mereka yang mendominasi kami ajak untuk membantu menyampaikan materi ke teman yang lain agar mereka merasa turut andil dalam kegiatan pembelajaran.Â
Selain pemaparan materi mengenai nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari, kami juga sedikit menyinggung mengenai isu lingkungan. Kami mengajarkan bagaimana siswa harus peka dan peduli terhadap kondisi lingkungan yang semakin mengkhawatirkan sekarang ini, paling tidak di lingkungan terdekat mereka yaitu rumah dan sekolah. Kami menjelaskan bagaimana mengelompokkan sampah berdasarkan jenisnya (organik dan anorganik) serta bagaimana cara mengolah sampah organik menjadi pupuk sederhana.Â
Beberapa diantara mereka juga menunjukkan hasil karya tangan yang berasal dari sampah bekas daur ulang yang diubah menjadi tempat pensil dan hiasan jendela. Melihat hal tersebut kami memberikan arahan tambahan pada siswa bahwasanya hal tersebut bisa menjadi nilai jual yang tinggi yang nantinya bisa untuk menambah uang saku mereka. Â
Di akhir penyampaian materi kami mengajak seluruh siswa untuk bermain games. Games yang kami sajikan berkaitan dengan materi utama yakni nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Siswa kami challenge untuk menyebutkan sila-sila pancasila serta penerapan nilai-nilainya. Tak lupa kami juga memberikan reward bagi siswa yang berani dan benar melakukan challenge yang kami berikan.Â
Mereka tampak sangat antusias mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir, bahkan beberapa diantara mereka meminta kami untuk melakukan kegiatan serupa sekali lagi di sekolah mereka. Di akhir sesi kami berfoto bersama serta membagikan snack ke seluruh peserta. Kami berharap dengan adanya kegiatan semacam ini, mampu menumbuhkan kembali semangat dan jiwa nasionalisme terutama berkaitan dengan nilai-nilai pancasila dalam diri mereka.Â