Mohon tunggu...
Pradista Intan
Pradista Intan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Sedang menekuni bidang studi Linguistik. Memiliki minat di bidang kebahasaan, sosial humaniora, dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

House of the Dragon Episode 10: Tuntaskan Season Pertama dengan Janji Perang Saudara

24 Oktober 2022   11:54 Diperbarui: 24 Oktober 2022   12:48 2387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rhaenyra Targaryen di Episode 10 House of the Dragon. Sumber: HBO

[Tulisan ini mengandung bocoran/spoiler untuk episode 10 House of the Dragon]

"And with his death, the war of ravens and envoys and marriage pacts came to an end, and the war of fire and blood began in earnest." - Fire & Blood, George R.R. Martin

Episode 10 House of the Dragon yang diberi judul "The Black Queen" menutup perjalanan serial ini di season pertama dengan sebuah janji bahwa perang yang melibatkan api dan darah akan tiba.

Season pertama serial TV ini memang terkesan terburu-buru, tetapi memang itulah hal yang ingin dicapai. Game of Thrones memiliki cakupan yang lebih besar dan melibatkan peristiwa yang menyangkut banyak tokoh di dalamnya, tetapi House of the Dragon memang dari awal selalu dibangun untuk ini: Dance of the Dragon, perang saudara Targaryen yang tumpah di Tujuh Kerajaan Westeros yang melibatkan api dan darah.

Kesan urgensi itu semakin terlihat ketika The Blacks mengetahui tentang penobatan Aegon II (Tom Glynn-Carney). Pembentukan aliansi, perekrutan penunggang naga, Corlys Velaryon (Steve Toussaint) kembali, dan Rhaenyra (Emma D'Arcy) yang sedang melahirkan di tengah semua kejadian itu. Kemudian episode ditutup dengan Rhaenyra yang menunjukkan ekspresi bahwa ia siap melakukan apa saja untuk membalas perlakuan The Greens. What a ride.

Aemond vs Lucerys, Apa yang Terjadi?

Di tulisan saya sebelumnya, saya memberikan petunjuk mengenai apa yang akan terjadi di Storm's End. Satu adegan krusial yang melibatkan Aemond (Ewan Mitchell) dan Lucerys (Elliott Grihault) di bagian akhir episode ini merupakan deklarasi perang secara terang-terangan dan menjadi pemicu terakhir bagi Rhaenyra untuk akhirnya terjun ke dalam perang.

Anda dapat mengatakan bahwa Dance of the Dragon dimulai setelah penobatan Aegon II, tetapi pertarungan pertama yang sebenarnya di perang saudara Targaryen ini dimulai dari Aemond Targaryen dan Lucerys Velaryon. 

Aemond Targaryen di Episode 10 House of the Dragon. Sumber: HBO
Aemond Targaryen di Episode 10 House of the Dragon. Sumber: HBO

Dalam adegan itu kita mengetahui bahwa Aemond terlihat menyesal karena ia dan naganya, Vhagar, telah membunuh Lucerys dan Arrax. Di sinilah kritik dari penggemar timbul; mengapa Aemond merasa bersalah? Ia adalah tokoh yang "jahat" dan tidak seharusnya merasa bersalah karena membunuh Luke.

Inilah alasan mengapa saya pernah mengatakan bahwa tokoh di dalam House of the Dragon tidak bisa serta-merta diberi label "baik" atau "jahat." Alih-alih melihat Aemond sebagai karakter dengan watak satu dimensi, episode 10 memperlihatkan sisi kemanusiaan di dalam dirinya, hal yang sangat realistis karena dua poin berikut:

Poin pertama, Aemond tidak benar-benar berniat untuk membunuh Luke. Ya, Aemond memiliki dendam kepada Luke, tetapi membunuh saudara sendiri dianggap tabu di Westeros. Ada sebuah istilah, "kinslaying," yang mana jika seseorang membunuh anggota keluarga mereka sendiri, ia dipercaya akan terkutuk. 

Hal ini disinggung di buku Fire & Blood ketika Maegor I Targaryen membunuh saudaranya sendiri, Aenys I Targaryen untuk merebut tahta Aenys. Maegor kemudian "terkutuk," semua bayinya tidak selamat ketika dilahirkan. Ia tidak punya pewaris.

Konsep kinslaying bisa saja menghantui Aemond saat itu. Aemond berumur sekitar 17 tahun di episode 10. Ia tidak serius ketika ia membawa Vhagar untuk mengejar Luke. Saya bahkan berpikir mungkin ia hanya ingin menakuti Luke dan Arrax dengan Vhagar yang merupakan naga terbesar yang masih hidup di Westeros.

Poin kedua, Naga tidak bisa sepenuhnya dikendalikan oleh penunggang. Vhagar dan Arrax terlihat di luar kendali Aemond dan Luke. Hal itu bukan merupakan sesuatu yang baru. 

Buku Fire & Blood juga menjelaskan soal ini ketika Ratu Alysanne tidak bisa mengendalikan naganya, Silverwing, untuk melintasi The Wall. Hubungan antara naga dan penunggangnya adalah misteri yang masih belum bisa dipecahkan.

Namun, what's done is done. Terlepas dengan kenyataan bahwa Aemond tidak berniat untuk membunuh Luke, ia sudah melakukannya--ia dan Vhagar. And the Dance begins.

Perbandingan Kekuatan The Blacks dan The Greens

Peristiwa utama Dance of the Dragons memang baru akan dimulai di season kedua, tetapi tidak ada salahnya jika kita mempelajari kekuatan tiap kubu yang berperan di dalamnya.

Tidak hanya alisansi dari keluarga bangsawan yang dicari di sini, perang ini juga melibatkan naga--banyak sekali naga. Berikut adalah daftar naga-naga yang berada di genggaman The Blacks dan The Greens.

Naga-naga The Blacks terdiri dari Syrax (Rhaenyra), Caraxes (Daemon), Vermax (Jacaerys), Arrax (Lucerys), Tyraxes (Joffrey), Meleys (Rhaenys), Moondancer (Baela). Naga-naga yang belum memiliki penunggang: Silverwing, Seasmoke, Vermithor. Naga-naga liar: Sheepstealer, Grey Ghost, dan Cannibal.

Naga- naga The Greens terdiri dari Vhagar (Aemond), Sunfyre (Aegon), Dreamfyre (Helaena), dan Tessarion (Daeron). 

(Dari kiri) Baela, Jacaerys, Lucerys, dan Rhaena di Episode 10 House of the Dragon. Sumber: HBO
(Dari kiri) Baela, Jacaerys, Lucerys, dan Rhaena di Episode 10 House of the Dragon. Sumber: HBO

Memang The Blacks memiliki keuntungan dalam jumlah naga, tetapi hal itu bukan berarti kemenangan berada di tangan mereka. Kita akan menunggu bagaimana season kedua mengeksplorasi peristiwa dalam the Dance dan bagaimana akhir dari perang tersebut.

Namun sepertinya kita tidak akan bisa menyaksikan season kedua hingga tahun 2024. Syuting diperkirakan akan dimulai awal tahun depan, kemudian juga ada fase pasca-produksi. Kita masih harus menunggu paling tidak satu hingga dua tahun untuk menyaksikan Dance of the Dragons.

Untuk saat ini, kita harus memberikan ucapan selamat tinggal untuk sementara kepada serial TV ini. House of the Dragon season pertama berhasil mengemas cerita yang membangun perang saudara Targaryen dengan apik. 

Episode 10 telah memberikan pondasi terakhir bagi peristiwa Dance of the Dragons dan semoga penantian 2 tahun ini akan sepadan dengan apa yang akan kita saksikan nanti di season kedua.

Until then, fire reigns. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun