[Tulisan ini mengandung bocoran/spoilers untuk episode 5 serial House of the Dragon]
Jika Anda membaca tulisan saya tentang episode minggu lalu, saya memberikan dugaan bahwa pesta pernikahan Rhaenyra Targaryen (Milly Alcock) dan Laenor Velaryon (Theo Nate) tidak akan sepenuhnya berjalan dengan lancar dan hal itu bukan tanpa alasan.
Melihat ke belakang, pada serial Game of Thrones, kita disajikan dengan pertumpahan darah di beberapa pernikahan, seperti pada episode "The Red Wedding" dan "The Lion and the Rose." Jarang sekali ada pernikahan yang normal dan damai di Westeros.
Sekarang, kita sudah berada di pertengahan jalan cerita serial House of the Dragon season pertama dengan perilisan episode 5 yang diberi judul "We Light the Way."
Konflik yang melingkupi tiap karakternya pun semakin memanas. Berbeda dengan episode sebelumnya yang memberi kesan 'the calm before the storm,' kita disuguhi aksi dan drama yang lebih seru minggu ini.
Dua pembunuhan brutal, pernikahan politik, konflik seksualitas, dan rencana perebutan tahta kerajaan oleh istri Raja. Episode 5 benar-benar mencoba memberitahu kita bahwa sekaranglah waktunya bersiap-siap untuk apapun yang akan terjadi di episode-episode mendatang. No more time to play around because it's about to go down.
Saya tidak akan merekap semua hal yang terjadi di episode 5 di tulisan ini karena saya ingin menaruh perhatian lebih kepada dua hal yang menurut saya paling signifikan, yaitu konflik batin Ser Criston Cole (Fabien Frankel), dan rencana Alicent Hightower (Emily Carey).
Apa yang memicu Ser Criston melakukan tindakan brutal di pesta makan malam pernikahan Rhaenyra dan Laenor? Dan benarkah Alicent akan merencanakan sesuatu yang jahat untuk Rhaenyra?
KONFLIK BATIN SER CRISTON COLE
Setelah apa yang terjadi minggu lalu dengan Rhaenyra dan Ser Criston, tentu kita tidak berpikir bahwa tidak ada dampak yang ditimbulkan dari hubungan itu.
Jika pada episode minggu lalu Ser Criston masih terlihat ragu dengan pilihannya, minggu ini ia memperlihatkan perasaannya itu secara langsung kepada Rhaenyra---bahwa ia mencintainya dan mengajaknya untuk melarikan diri ke Essos.
Satu kata yang mendeskripsikan Ser Criston pada adegan itu: bodoh.
Ia tentu saja tidak benar-benar berpikir bahwa hanya karena menghabiskan satu malam bersama, ia bisa membuat putri kerajaan, seorang Targaryen, penunggang naga, dan pewaris The Iron Throne, untuk melarikan diri bersamanya dan menikah secara rahasia?
Namun, baiklah, kita tidak bisa sepenuhnya menyalahkan Ser Criston untuk hal itu. Perlu diingat bahwa Rhaenyra yang menggodanya di episode 4 minggu lalu, bukan sebaliknya.
Di sinilah ada hal yang perlu saya tekankan. Kebanyakan karakter di serial House of the Dragon tidak seharusnya mudah disukai. Mereka menyimpan kelicikan dengan cara mereka sendiri yang membuat kita sulit untuk mengidentifikasinya.Â
Kita bersorak untuk Daemon karena aksinya, Rhaenyra karena keberaniannya, Otto karena kata-kata 'bijak'-nya, Alicent karena tampang polosnya. Namun kenyataannya, mereka sama-sama menyimpan siasat dan kelicikan masing-masing di dalam diri mereka dan memang itulah watak yang ingin ditunjukkan oleh House of the Dragon. Terkadang kita hanya memilih untuk mengabaikannya.
Kembali ke Ser Criston. Marah dan kecewa karena ia baru saja mengetahui bahwa Rhaenyra hanya ingin menggunakannya untuk kesenangan dan bukan atas dasar cinta, Ser Criston membocorkan rahasia mereka kepada Ratu Alicent.
Mungkin ada rasa keputusasaan juga di dalam dirinya yang memicunya untuk melakukan itu. Ia lebih baik mengaku kepada Ratu dan mendapat ancaman hukuman mati daripada tidak mendapatkan balasan atas perasaannya terhadap Rhaenyra.
Namun, hal yang menjadi salah satu pemicu utama atas tindakan brutalnya di pesta makan malam adalah Joffrey Lonmouth (Solly McLeod), kekasih gelap Laenor.
Joffrey dengan begitu santainya memaparkan rahasia Ser Criston dan Rhaenyra di depan mukanya dan seperti mengatakan bahwa tidak ada salahnya jika mereka menjadi kekasih gelap Rhaenyra dan Laenor. Ser Criston seperti dibawa kembali ke percakapannya dengan Rhaenyra di atas kapal.
"So you want me to be your whore?" --Ser Criston Cole (episode 5, menit 26:41)
Ia telah memendam kemarahan, kekecewaan, dan kebencian di dalam dirinya. Hanya butuh satu senggolan kecil saja untuk melepaskan itu semua. Daemon. He's back in the game.
Nah, perlu ditekankan juga bahwa episode 5 tidak memberikan kita alasan yang jelas tentang mengapa Ser Criston melepaskan amarahnya kepada Joffrey Lonmouth. Itu berarti kita dibiarkan untuk berspekulasi.
Saya menyebut Daemon (Matt Smith) di paragraf sebelumnya karena jika diperhatikan, beberapa saat sebelum kekacauan pecah, Daemon sedang berdansa dengan Rhaenyra dan gerakan mereka menjadi semakin intim. Itu bisa menjadi titik puncak yang tidak bisa dibendung lagi oleh Ser Criston.
Atau Anda juga dapat berspekulasi bahwa Corlys Velaryon (Steve Toussaint) dan Rhaenys Targaryen (Eve Best) ikut andil di dalam adegan itu. Anda dapat memerhatikan bahwa pada menit 52:38, Laenor dan Joffrey tampak berdansa bersama.
Kemudian, kamera menyorot Corlys dan Rhaenys yang nampak semakin tidak senang dengan hubungan Laenor dan Joffrey. Mereka bisa saja memberikan arahan kepada Ser Criston untuk melukai Joffrey, tapi Ser Criston terbawa terlalu jauh yang menyebabkan Joffrey terbunuh.
Namun, saya merasa teori kedua itu tidak begitu meyakinkan. Jadi, dugaan terkuat saya pada saat ini masih jatuh pada Daemon dan Rhaenyra.
Terlepas dengan apa yang menjadi pemicu Ser Criston dalam melakukan tindakan brutalnya, pada akhirnya, ia melepaskan semua perasaan yang sedang ia pendam itu kepada orang yang berada paling dekat dengannya dan yang telah memprovokasinya di awal, Joffrey Lonmouth.
RENCANA ALICENT HIGHTOWER
Di episode 5, Alicent mengetahui bahwa Rhaenyra dan Ser Criston telah menghabiskan malam bersama dan itu berarti Rhaenyra berbohong mengenai kesuciannya.Â
Alicent menyadari betapa bodohnya ia karena lebih memercayai Rhaenyra daripada ayahnya yang mana hal itu memicu pemecatan Otto Hightower (Rhys Ifans) sebagai tangan kanan raja.
Ditambah lagi, sebelum kepergian Otto, ia berpesan kepada Alicent bahwa ia harus mempersiapkan Aegon II, putranya, sebagai pemegang tahta kerajaan jika ia tidak ingin Rhaenyra membunuh Aegon.
"The King will die. And if Rhaenyra succeeds, war will follow. The realm will not accept her and to secure her claim, she'll have to put your children to the sword, she'll have no choice. You know it." --Otto Hightower (episode 5, menit 07:02)
Sama halnya seperti Ser Criston, Alicent juga mencapai titik puncak kesabarannya. Ia datang terlambat ke pesta makan malam dan menginterupsi pidato Raja Viserys (Paddy Considine).
Momen dramatik terjadi ketika ia memilih untuk memakai gaun berwarna hijau, warna yang menyimbolkan panggilan perang di keluarga Hightower. Dari adegan signifikan itu, kita bisa mengetahui bahwa garis perang sudah terbentuk
Di dalam buku Fire & Blood, konflik suksesi tahta kerajaan dimulai ketika raja Viserys I meninggal. Rhaenyra dan Aegon II sama-sama mengklaim hak mereka atas tahta tersebut yang menyebabkan terbentuknya dua sisi/kubu.
Sisi Alicent dan Aegon II dikenal sebagai Sisi Hijau (The Greens) sedangkan sisi Rhaenyra dikenal sebagai Sisi Hitam (The Blacks). Sebutan The Greens dan The Blacks itu digunakan sepanjang perang saudara Targaryen atau yang lebih dikenal sebagai Dance of Dragons.
Meskipun untuk saat ini Rhaenyra belum tahu bahwa nantinya ia harus memperjuangkan tempatnya di Iron Throne, dari gaun Alicent itu kita bisa mengetahui bahwa perang sudah semakin dekat.
Alicent telah mendeklarasikan di pihak mana ia berada. Ia mendukung putranya, Aegon II, untuk menjadi penguasa Tujuh Kerajaan dan siap untuk menentang klaim Rhaenyra atas tahta itu.
Ser Criston Cole dan Alicent Hightower memegang peran besar dalam episode minggu ini. Keduanya juga terlihat membentuk semacam aliansi di akhir episode ketika Alicent menghentikan upaya bunuh diri Ser Criston Cole. Pada akhirnya, kemarahan Ser Criston Cole-lah yang menyebabkannya bertukar pihak dari Rhaenyra ke Alicent.
Meskipun diberi tajuk "We Light the Way," episode 5 House of the Dragon membawa lebih banyak kegelapan di dalamnya dan ini hanyalah permulaan saja.
Deklarasi perang secara tidak langsung oleh Alicent memberikan kita gambaran tentang posisinya yang kini telah berubah, seperti juga dengan Ser Criston Cole. Kelanjutan hubungan antara kedua tokoh itu tentu sangat menarik untuk disaksikan.
Episode 6 House of the Dragon dapat disaksikan di layanan streaming HBO Max mulai tanggal 26 September 2022 pukul 08.00 WIB.
Oh, dan sedikit tambahan. Jika Anda bertanya-tanya tentang kondisi Raja Viserys setelah episode 5, ia belum meninggal. Ia masih terlihat di dalam video teaser House of the Dragon episode 6 yang sudah dirilis oleh HBO. Anda dapat menyaksikan teaser tersebut di sini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H