Mohon tunggu...
Pradista Intan
Pradista Intan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Sedang menekuni bidang studi Linguistik. Memiliki minat di bidang kebahasaan, sosial humaniora, dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

House of the Dragon Episode 4: Kontroversi Hubungan Daemon-Rhaenyra hingga Permainan Politik Kerajaan

13 September 2022   13:04 Diperbarui: 13 September 2022   13:46 1893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Daemon dan Rhaenyra di Episode 4 House of the Dragon. Sumber: HBO

[Tulisan ini mengandung bocoran/spoilers untuk episode 4 House of the Dragon]

Setelah pertempuran epik di bagian akhir episode 3 yang berujung pada kekalahan pasukan Triarki dan terbunuhnya Crabfeeder, keadaan sepertinya kembali mereda di keluarga Targaryen pada episode 4 House of the Dragon. Meskipun elemen politik masih banyak bermain di dalamnya---bukankah hal itu adalah inti dari serial ini?---setidaknya tidak banyak darah yang tercecer pada episode minggu ini.

"King of the Narrow Sea." Begitulah judul yang diberikan untuk episode 4 House of the Dragon. Sejujurnya, episode ini tidak begitu berkontribusi pada jalan cerita serial House of the Dragon secara keseluruhan, meskipun masih tetap ada beberapa hal yang perlu didiskusikan. Ya, saya merujuk pada Daemon (Matt Smith) dan Rhaenyra (Milly Alcock) dan bagaimana hubungan mereka tidak benar-benar atas dasar cinta tetapi juga untuk kepentingan politik.

Raja Viserys I. Sumber: HBO
Raja Viserys I. Sumber: HBO

Sejak episode awal, serial House of the Dragon bertekad untuk menunjukkan permainan perebutan singgasana Iron Throne melalui permainan politik, entah itu melalui pernikahan atau drama internal dari dalam kerajaan dan keluarga itu sendiri.

Itulah yang membuat nuansa serial ini sedikit berbeda dengan Game of Thrones. Dalam Game of Thrones, permainan utama yang dimainkan untuk perebutan tahta adalah dengan kekerasan. Panji-panji perang dikibarkan, raja-raja diracun, para patih dipenggal.

House of the Dragon lebih menunjukkan elemen kepentingan pribadi setiap tokohnya yang kompleks dan bagaimana mereka bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan melalui siasat dan rencana masing-masing.

Seperti yang sudah dikatakan tadi, episode 4 berfokus pada kontroversi hubungan Daemon dan Rhaenyra. Tulisan ini akan mencoba mengungkap jalan cerita kedua tokoh tersebut. Pemecatan Otto Hightower (Rhys Ifans) di akhir episode juga menarik perhatian saya. Jadi, saya juga akan membahas mengenai tokoh yang dijuluki "Littlefinger 2.0" itu (jika ia memang layak untuk dibandingkan dengan kelicikan Littlefinger).

KONTROVERSI HUBUNGAN DAEMON DAN RHAENYRA

Inses bukanlah hal yang baru bagi penonton serial Game of Thrones. Tidak mengejutkan saat House of the Dragom membawa konsep itu lagi dalam alur ceritanya, bahkan mungkin lebih parah. Anda dapat mempelajari silsilah keluarga Targaryen di sini. Banyak sekali ditemukan hubungan sedarah dengan alasan untuk menjaga kemurnian keluarga Targaryen.

Di episode-episode sebelumnya, interaksi antara Daemon dan Rhaenyra memang terasa sedikit berbeda. Rhaenyra terlihat lebih nyaman saat berbicara dengan pamannya itu daripada orang lain. Terlebih setelah ia kehilangan sahabatnya, Alicent Hightower (Emily Carey), yang menikah dengan raja Viserys I. Sejujurnya, saya selalu menanti-nanti interaksi antara Daemon dan Rhaenyra khususnya ketika mereka berbicara dengan bahasa Valyrian.

Daemon dan Rhaenyra di Episode 4 House of the Dragon. Sumber: HBO
Daemon dan Rhaenyra di Episode 4 House of the Dragon. Sumber: HBO

Di episode 4, kegembiraan Rhaenyra dapat terlihat ketika Daemon dan naganya, Caraxes, kembali ke King's Landing. Mereka menghabiskan malam bersama di luar istana dengan menyamar sebagai rakyat kecil dan berakhir di rumah bordil dan... ya, mereka hampir melakukannya. Hampir.

"Marriage is a duty, yes. But that doesn't stop us from doing what we want." --Daemon Targaryen (episode 4, menit 29:12)

Tapi apa sebenarnya yang Daemon inginkan? Rhaenyra? Atau tahta kerajaan?

Daemon seperti bergelut dalam pemikiran itu. Pada akhirnya, ia menarik diri dan meninggalkan Rhaenyra. Keresahan dan dilema itu bisa terlihat dari wajahnya. Ia tahu ia tidak benar-benar menginginkan Rhaenyra. Matanya masih terpaku pada Iron Throne, tahta yang seharusnya ia warisi jika Viserys I tidak menobatkan Rhaenyra.

Hal yang mengganggu saya adalah dampak yang Daemon tinggalkan kepada Rhaenyra setelah interaksi itu. Ia tidak hanya hampir berhubungan seksual dengan Rhaenyra tetapi ia juga memanipulasi Rhaenyra. Membuatnya berpikir bahwa Daemon menginginkannya padahal sebenarnya Daemon hanya ingin bermain-main dengan kakaknya, sang raja, dan suksesi tahta kerajaan. Rhaenyra menunjukkan ketertarikan dan Daemon seperti memanfaatkan hal itu untuk kepentingan pribadinya.

Detail kecil yang penting pada adegan itu adalah ketika Daemon membuka penyamaran Rhaenyra di muka umum, seperti ia ingin orang-orang di sana tahu bahwa sang putri kerajaan sedang melakukan hal yang dianggap tidak senonoh. Hasilnya, reputasi Rhaenyra terancam, tidak akan ada lagi peminang yang ingin menikah dengannya, dan di situlah Daemon beraksi lagi.

"Wed her to me. When I offered you my crown, you said I can have anything. I want Rhaenyra. I'll take her as she is." --Daemon Targaryen (episode 4, menit 49:50)

Rencana itu terasa seperti terlalu diperhitungkan dengan baik yang membuat saya ragu apakah Daemon benar-benar menginginkan Rhaenyra atas dasar cinta dan bukan atas dasar kekuasaan.

Raja Viserys I (Paddy Considine) mengusir Daemon (lagi) setelah ia tahu apa yang terjadi. Namun, kontroversi hubungan Daemon dan Rhaenyra tidak berhenti sampai di situ. [Paragraf berikutnya berisi bocoran dari buku Fire and Blood. Lompati jika Anda tidak ingin mengetahui apa yang terjadi antara Daemon dan Rhaenyra].

Dalam buku Fire and Blood, Rhaenyra menikah dengan Laenor Velaryon (Theo Nate), sesuai apa yang ayahnya inginkan di akhir episode 4. Tapi setelah kematian Laenor, Rhaenyra memutuskan untuk menikah secara rahasia dengan Daemon dan menghasilkan kontroversi yang lebih besar lagi di dalam keluarga Targaryen. Rhaenyra mempunyai lima anak; tiga dengan Laenor dan dua dengan Daemon.

Pada akhirnya, Rhaenyra tetap mengambil nasihat dari Daemon. "Marriage is a duty, yes. But that doesn't stop us from doing what we want."

TAKTIK DAN RENCANA OTTO HIGHTOWER

Sebagai tangan kanan raja Viserys I, serta dua raja sebelumnya, Otto tahu bagaimana rasanya memegang kekuasaan yang cukup tinggi di kerajaan. Sama seperti Tywin Lannister (Charles Dance), Otto tidak banyak bicara, ia dapat menahan lidahnya sampai ia tahu kapan waktu yang tepat untuk memainkan kartunya.

Sejauh ini, Otto telah berhasil membuat putrinya, Alicent, menikah dengan Viserys I tak lama setelah Aemma Targaryen meninggal. Hubungan keluarga Targaryen dan Velaryon mulai memburuk sejak saat itu. Dan jangan melupakan adegan di mana ia memberi saran kepada Viserys untuk menikahkan Rhaenyra dengan putranya Aegon II yang baru berumur 2 tahun. Dua tahun!

Otto Hightower dan Raja Viserys I. Sumber: HBO
Otto Hightower dan Raja Viserys I. Sumber: HBO

Mungkin ia sedikit membuat kesalahan di episode 4 ketika ia mendapatkan berita dari koresponden yang ia sebut "White Worm." Jika penggemar serial ini memang ingin membandingkan tokoh Otto dengan Littlefinger, saya pikir Littlefinger tidak akan langsung membocorkan berita yang dibawa oleh White Worm tentang hubungan Daemon dan Rhaenyra kepada raja.

Otto dapat menahan lidahnya, most of the time, tapi tidak di episode 4.

Saya sedikit bersorak ketika Rhaenyra berhasil meyakinkan ayahnya untuk memecat Otto Hightower sebagai tangan kanan raja. Namun, hal itu bukan berarti rencana Otto berhenti sampai di sana.

Otto mungkin akan memiliki pengaruh yang lebih kuat saat ia jauh dari tahta kerajaan. Kini ia dapat bekerja dari bayang-bayang untuk mencapai tujuannya. Selain itu, House of the Dragon juga sering menyinggung fakta bahwa ia memiliki semacam aliansi di Oldtown. Mungkin di episode selanjutnya kita dapat mengetahui aliansi macam apa yang ia bentuk.

Secara keseluruhan, Otto Hightower memang sedikit memancarkan aura Petyr "Littlefinger" Baelish (Aidan Gillen) dan Tywin Lannister. Rencana apa yang akan ia lakukan selanjutnya setelah pencabutan jabatan masih belum bisa diprediksi. Otto mungkin akan kembali ke Oldtown dan bekerja dengan aliansinya di sana dan itu berarti kita dapat melihat lokasi baru dalam serial ini di episode yang akan datang.

Tidak banyak elemen kejutan dalam episode 4 House of the Dragon ini. Namun, saya memiliki perasaan bahwa episode 5 yang akan dirilis minggu depan membawa lebih banyak twists and turns bagi jalan cerita tiap karakternya. Rhaenyra dan Laenor akan menikah dan saya masih terbayang-bayang dengan episode "Red Wedding" di Game of Thrones. Saya tidak mengharapkan adanya kekacauan tapi kemungkinan besar itulah yang akan terjadi.

Episode 5 House of the Dragon dapat disaksikan di layanan streaming HBO Max pada tanggal 19 September 2022 pukul 08.00 WIB.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun