Jagat maya akhir-akhir ini dihebohkan dengan kejadian seorang bocah dipaksa bersetubuh dengan kucing. Kejadian bullying tersebut yang dilakukan oleh tiga pelajar SD tersebut tentu saja mengagetkan masyarakat dan membuat geram masyarakat. Kejadian tersebut membuat masyarakat berpikir bahwa kejadian bullying di lingkungan sekolah masihlah ada. Sebelum membahas lebih lanjut tentang bullying, penulis jelaskan terlebih dahulu apa itu yang disebut bullying, Bullying atau dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan penindasan/risak merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan oleh satu orang atau satu kelompok yang lebih kuat atau lebih berkuasa dari orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti korban secara fisik maupun psikis dan dilakukan secara terus menerus.
Bullying sendiri ada berbagai macamnya, seperti sexual bullying, pyshical bullying, social bullying dan macam-macam lainnya. Bullying juga tidak terjadi hanya di sekitar lingkungan sekolah seperti cerita diatas, bullying juga dapat terjadi di lingkungan kerja, lingkungan pertemanan, bahkan lingkungan tempat tinggal sekalipun. Bullying pun tidak hanya menyasar ke gangguan fisik atau kekerasan fisik saja, tetapi juga menyebabkan gangguan psikis dan kesehatan mental korban.
Tidak hanya jenis-jenis bullying saja yang akan dibahas disini, Penulis juga akan membahas tentang ciri-ciri korban terkena bullying. Ciri-cirinya biasanya si korban mulai menunjukkan perilaku yang berbeda seperti mudah marah, mudah tersinggung, lalu korban juga tiba-tiba mengurung diri di kamar dan menjauh dari kehidupan luar. Ada ciri-ciri lainnya juga seperti ada bekas memar di tubuhnya. Jika sudah ada ciri-ciri diatas alangkah lebih baik segera menyelesaikan permasalahan bullying ini ke pihak berwajib seperti guru sekolah atau kepolisian.
Selain ciri-ciri diatas, penulis juga akan membahas mengenai dampak bullying. Biasanya dampak bullying bagi korban bullying yang paling kentara adalah efek psikologisnya seperti depresi, gangguan kecemasan, memicu trauma, dan efek psikologis lainnya. Lalu ada dampak lainnya seperti tidak percaya dengan orang lain, muncul perasaan yang tidak biasa, dan rendahnya rasa percaya diri. Sementara itu, dampak bagi pelaku bullying, misalnya tidak berempati terhadap lingkungan sekitarnya, menganggap bahwa bullying adalah hal yang lumrah, berpotensi melakukan tindak kriminal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H