Mohon tunggu...
Pradipa Farrel Permana
Pradipa Farrel Permana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mengakui bahwa sastra itu nyata eloknya seorang penulis yang saat ini sedang menjadi mahasiswa di Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Manusia Bertopeng

15 Juli 2022   10:36 Diperbarui: 15 Juli 2022   11:46 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul: Manusia bertopeng

sikapmu begitu baik saat pertama kali kita bertemu,

Membuat hari hariku terasa lengkap denganmu,

Baca juga: Puisi: Takut

Bagaikan makanan dengan bumbu-bumbu,

Akan terasa lengkap bila kau menghadiri  itu,

Tertawa mu sangatlah menarik saat bertemu pertama kali,

Baca juga: Puisi: Untuk Diriku

Lelucon yang dibincangkan menghiasi pertemanan ini,

Bagaikan air dengan tumbuhan mengelilingi,

Dibutuhkan setiap saat agar dapat menempuh kehidupan ini,

Tetapi, saat kesekian kali bertemu,

Kedekatan yang telah lama terjalin terbayang,

Terlalu dekat membuat ku mengetahui semuanya tentangmu,

Mengenai engkau, manusia bertopeng,

Engkau yang selama ini menyikapiku,

Ternyata ada saat kelam saat pulang kerumahmu,

Engkau yang selalu membuatku tertawa mendengar leluconmu,

Ternyata ada kesedihan mendalam yang kau simpan di hatimu,

Merasa terpuruk, terhina,

Ternyata ada yang lebih merasa dibanding apa yang kurasa,

Hati ini merasa bersalah,

Ingin meminta maaf tetapi tiada guna,

Terima kasih manusia bertopeng,

Aku akan berusaha melengkapi duniamu,

Menyikapimu dengan lebih baik dibanding kau menyikapiku,

Memberi lelucon yang lebih lucu dibanging leluconmu.

Untuk manusia bertopeng lainnya disana, 15 Juli 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun