Untuk Wedang Ronde berkomposisi kuah jahe, bola-bola mirip mochi berisi kacang tanah yang disebut ronde, dan taburan kacang tanah sangrainya tidak meninggalkan kesan istimewa bagi saya. Ya, tentu saja karena Wedang Ronde sudah sering saya nikmati dan sudah cukup akrab dengan lidah saya.
Tanpa sengaja
Hari berikutnya, agenda saya ke Kota Wisata Batu dan baru tiba lagi di penginapan sekitar pukul 8 malam. Karena seharian berkendara motor, akhirnya memutuskan untuk tidak berkuliner malam harinya.
Tapi apa daya, perut terasa lapar menjelang tengah malam. Saya putuskan untuk keluar penginapan dan mencari late night street food macam nasi goreng, sate, atau pecel lele.Â
Tapi siapa sangka, saya malah menemukan makanan dengan cita rasa yang menurut saya paling berkesan selama saya berada di Malang dan sekitarnya ini. Bukan warung legendaris, hanya bapak-bapak gerobakan yang mangkal di kantor Telkom jalan Kajoetangan. Tepat sebelah wifi corner di mana anak-anak muda bisa puas berinternet murah. Dekat pula dengan Nomaden Coffee. Makanan itu adalah tahu campur.
Makan malam sederhana namun nikmat itu menjadi lengkap dengan kopi susu dari Nomaden Coffee. Kopinya tak istimewa memang, tapi karena momennya istimewa dan mood yang istimewa karena tahu campur, ngopi sambil merencanakan agenda ke Bromo keesokan harinya pun jadi sangat istimewa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H