Sinergi
Berbeda dengan Baduy yang beragama Sunda Wiwitan, masyarakat Kampung Naga ini beragama Islam. Selain itu mereka juga sudah mengikuti sistem pendidikan “normal”. Sistem pemerintahnya pun, selain adat, mereka juga mengikuti sistem pemerintah daerah sesuai dengan perkampungan biasa. Bahkan tidak sedikit anggota masyarakat yang keluar dari Kampung Naga untuk mendapatkan pekerjaan dan pendidikan di luar, layaknya masyarakat pada umumnya. Dan saat mereka kembali ke sana, mereka tetap mengikuti adat istiadat disana.
[caption id="attachment_360993" align="aligncenter" width="560" caption="Ijo Royo-royo (Dok. Pribadi)"]
Agama, pendidikan modern, pemerintahan modern, dan adat istiadat serta budaya tradisional peninggalan leluhur bersinergi membentuk masyarakat Kampung Naga. Mencipatakan komunitas yang layak tidak hanya sebagai tujuan wisata namun juga sebagai objek penelitian bidang antropologi maupun etnologi.
Kampung naga tetap melakoni hidup bersama dengan alam. Mereka menghidupkan alam dan alam menghidupi yang mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H