Mohon tunggu...
Pradhabasu Bhayangkara
Pradhabasu Bhayangkara Mohon Tunggu... -

Berani ngomong benar, bukan berani ngomong salah

Selanjutnya

Tutup

Politik

Imelda Marcos & Ani Yudhoyono, Diva Politik Yang Rakus ?

27 November 2013   18:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:36 6343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salam Republik Wayangku Tercinta. Pernahkah Republik mendengar pepatah dibalik seorang laki-laki yang sukses ada perempuan yang hebat ? . Tetapi bagaimana jika ternyata dalam kenyataannya dibalik lelaki yang sukses itu ada perempuan yang justru lebih berkuasa daripada lelaki sukses tersebut? Pernahkah Republik mendengar sosok Imelda Marcos ? Yup, wanita kelahiran 2 Juli 1929 ini adalah istri dari mantan Presiden Filipina yang ke-10, Ferdinand Marcos yang digulingkan dalam kudeta oleh Revolusi Kekuatan Rakyat yang dipimpin oleh Cory Aquino. Imelda terkenal dengan julukan “kupu-kupu besi” dan gaya hidupnya yang super mewah dengan mengoleksi, lukisan, perhiasan, gaun, dan sepatu hingga berjumlah 2700 pasang. Lantas apa hubungannya dengan Ani Yudhoyono ( istri Presiden SBY ) ? Di kalangan para negarawan di dunia, bukan gosip kemarin sore jika keduanya adalah sosok yang sangat identik baik dalam hal fisik, gaya hidup dan perilaku. Bahkan penulis dan pengamat terkenal Sofia Coppola pernah mendokumenterkan dan membuat perbandingan antara keduanya dengan sosok Marie Antoinette dengan judul In Defisit Housewife. Antoinette adalah istri orang nomor satu di Perancis saat itu, Antoinette yang menikahi Louis XVI demi politik tidaklah begitu mengerti posisinya sesbagai wanita nomor satu di Perancis. Selalu menikmati hidupnya secara mewah dengan berpesta setiap malam, membeli gaun mewah, sepatu baru, dan berbagai perhiasan mewah lainnya. Menarik, dari gambaran diatas apa yang Republik bisa simpulkan untuk sementara? Gambaran wanita yang memilik kekuasaan besar dan dengan kekuatan besar itu wanita tersebut berusaha memperoleh apa yang diinginkannya. Dimulai dari Marie Antoinette, tongkat estafet kini dialihkan dari Imelda Marcos menuju Ani Yudhoyono. Apa sebenarnya persamaan Imelda Marcos dengan Ani Yudhoyono ? Mari kita ungkap.

·Cantik & Ambisius

Sosok Imelda Marcos ketika muda adalah sosok perempuan cantik yang menjadi idaman banyak laki-laki manapun. Dengan kecantikannya ketika dewasa dia mengikut ajang Ratu Manila, namun sayang dia kalah dan hanya menjadi juara dua. Imelda yang sedari muda sangat ambisius ini pun kemudian mengadu kepada walikota. Sang walikota yang terpukau dan kagum dengan kecantikan Imelda ( bahkan konon tersiar kabar jika Imelda rela tidur dengan sang walikota ), kemudian menggugat kontes tersebut untuk diulang. Namun karena para dewan juri menolak, kemudian sang walikota pun memberikan hiburan kepada Imelda dengan gelar Putri Manila. Wajahnya mulai dikenal publik. Ketika Imelda diajak sepupunya ke kantor parlemen, dan makan di kantin, wajah Imelda menarik perhatian seorang senator. Senator itu adalah Ferdinand Marcos, yang kelak menjadi presiden Filipina, diktator yang berkuasa selama 20 tahun. Setelah 11 hari pacaran, Marcos bertekuk lutut dan akhirnya memutuskan menikahi Imelda.

Bagaimana dengan Ani Yudhoyono? Sosok yang bernama lengkap Kristina Herawati ini juga sama cantiknya dengan Imelda Marcos. Jika Republik cermat, akan terlihat sangat mirip, ketika Republik membandingkan foto Imelda dengan Ani. Kebetulan keduanya juga suka menyanggul rambut. Ani banyak disukai lawan jenisnya ketika muda, namun karena dia adalah anak seorang jendral ( Sarwo Eddhie ) , maka dia berambisi untuk mempunyai seorang suami seorang perwira pula. Kebetulan SBY waktu itu adalah salah seorang taruna yang sangat mengkilap prestasinya sehingga mendorong hasrat Ani untuk bersanding dengan SBY yang kala itu dikenal dengan nama Sus. Berbicara mengenai ambisius, entah mengapa ketika muncul wacana untuk menjadikan Ani Yudhoyono sebagai Capres Demokrat di 2014, Ani hanya diam dan tidak mengklarifikasi isu yang berhembus saat itu. Contoh lain adalah ketika dalam konggres PD 2010 di Bandung, Ani menginginkan agar Andi Mallarangeng yang menang dan menolak untuk mendukung Anas. Bahkan saking ambisiusnya, dia begitu marah ketika Anas kemudian menyerobot ijin maju sebagai Caketum PD dengan meminta restu ke Bu Ageng ( Ibunda Ani ) dan menemui SBY di bandara. Bahkan kemarahan Ani kepada Anas masih berlangsung hingga sekarang. Mungkin sampai Anas dan keluarganya mendapat balasan akibat melawan kehendaknya.

·Gaya Hidup Mewah

Seluruh dunia tahu kisah kerakusan Imelda. Juga seluruh dunia tahu bagaimana lebih dari 900 kasus penggelapan dan korupsi menghadang Imelda, yang hingga kini belum semuanya tuntas. Dirinya pernah disebut sebagai kolektor permata berlian terbanyak di dunia. Kolektor gedung mewah, tidak saja di Filipina, tapi di negara lain termasuk Amerika. Belum terhitung koleksi lukisan pelukis termasyur dunia dan benda-benda seni, saham, deposito dan lainnya yang ditaksir bernilai milyaran  dollar AS. Bahkan dia pernah dikabarkan memiliki berlian-berlian bangsawan Eropa yang diperolehnya dari rumah lelang. Di antaranya gelang yang di masa lalu adalah hadiah dari Napoleon Bonaparte untuk Tsarina Josephine. Imelda bisa belanja gila-gilaan. Dan tahu-tahu rak permata satu toko nyaris kosong semua. Contoh gila-gilaan lain, hanya beli permen di New York dan Roma, dalam sehari saja bisa habis 5 million dollar AS. Siapa yang tidak tahu kisah sepatu Imelda? Dia disebut kolektor sepatu lebih dari 3000 pasang yang tidak sedikit di antaranya berlapis emas.

Bagaimana dengan ibu kita Ani Yudhoyono? Tabloid Amerika National Enquirer pernah menulis gaya hidup mewah Michele Obama, dan di dalamnya juga memberitahukan gaya hidup Ani Yudhoyono. Dalam pemberitaan beberapa situs luar negeri, Ani digambarkan sebagai sosok yang glamour, dan suka berpelesir ke manca Negara. Sepertiya Republik belum pernah melihat pakaian Bu Ani sesederhana pakaian-pakaian para istri presiden sebelumya atau pakaian Megawati, mantan presiden wanita RI. Atau mungkin membandingkan dengan pakaian Irina, istri Jokowi yang begitu sederhana? Sebagai ibu Negara, Ani Yudhoyono lebih suka tampak bepergian kesana-sini menikmati gaya hidup sembari mengabadikannya dalam instagram ketimbang banyak turun ke daerah-daerah pelosok atau melakukan sidak. Konon menurut kabar dari pembantu rumah tangga istana, banyak koleksi benda-benda mewah bu Ani di Cikeas. Juga koleksi sepatu yang jumlahnya tak sedikit, sama seperti Imelda Marcos.

·Penguasa Istana

Kisah hidup Imelda bagai kisah Cinderella di abad modern. Tapi ada bedanya. Cinderella akhirnya hidup berbahagia untuk selama-lamanya. Sedangkan Imelda nampaknya hidup berambisi untuk selama-lamanya. Di masa kekuasaan Marcos, siapapun tahu bagaimana dominasi Imelda di panggung politik. Dominasi first lady ini bahkan dinilai melebihi kekuasaan suaminya sebagai presiden. Karena itu cap diva politik pun melekat padanya.

Ani Yudhoyono? Setali tiga uang. Kasus Bunda Putri, Sengman adalah salah satu kasus yang memperlihatkan bagaimana Ani Yudhoyono menguasai proyek-proyek di negeri ini melalui orang-orang tersebut. Bagaimana dengan perihal pendanaan kampanye SBY sebagai Capres 2004 dan 2009 ? Yayasan-yayasan Ani Yudhoyono dan Hartati Murdaya lah yang bicara, begitu juga kedekatannya dengan Arthalita Suryani. Hanya saja entah kapan KPK bisa berani mengusut kasus-kasus tersebut lantaran Ani adalah seorang Ibu Negara. Bagaimana dengan kasus Anas? Cuap-cuap Nazarudin pernah mengatakan jika sebenarnya Ibu Ani lah penguasa istana, termasuk mulai dari ketidaksukaan terhadap Anas yang dianggap bisa menggeser SBY, dukungan terhadap Andi M dan penaruhan Ibas sebagai sekjen.

·Pencemburu dan Mudah Marah

Ibu Negara Filipina, Imelda Marcos, marah luar biasa. Suaminya, Ferdinand Marcos, menjalin cinta dengan aktris Amerika Serikat, Dovie Beams. Hubungan terlarang itu bermula dari syuting film Maharlika pada 1968, yang menceritakan pengalaman Marcos saat bergerilya. Dovie ikut membintangi. Dovie menyimpan rekaman suara saat dirinya dan Marcos berhubungan intim. Ia menaruh alat rekam itu di bawah ranjang. Filipina gempar! Kaum oposisi memanfaatkan skandal itu untuk coba melengserkan Marcos. Para mahasiswa menduduki stasiun radio radio kampus dan menyiarkan rekaman itu. Imelda sendiri dikabarkan sempat menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi Dovie. Calon eksekutor sudah sempat duduk berdekatan dengan Dovie di pesawat menuju Hong Kong. Tapi, aksinya digagalkan para pengawal yang diutus Marcos. Tak berhasil untuk urusan itu, Imelda menemukan cara lain untuk melampiaskan dendam: memaksa Marcos untuk menyerahkan pertambangan emas dan tembaga Benquet. Lebih jauh, ia juga mendapat kekuasaan lebih, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. "Di Filipina, suami yang tidak setia harus membayar sepanjang hidupnya. Dan, Marcos menggunakan pajak kami untuk membayar itu semua," kata seorang kerabat Imelda seperti dicatat Sterling Seagrave dalam The Marcos Dynasty.

Sharing issue yang sebenarnya pernah beredar baik oleh Zainal Maarif, Jendral R. Hartono, maupun tertuang dalam bukunya Letjen Sintong Panjaitan. Beberapa tahun pada saat SBY dan Ani sudah dikarunia seorang anak laki-laki bernama Agus Hari Murti, saat itulah keberanian SBY muncul untuk berterus terang tentang kebohongan nya selama ini pada Ani, dengan mengatakan bahwa sebelumnya dia sudah pernah menikah dan sudah punya 2 orang puteri. Bak disambar petir di siang bolong Ani kaget, terkejut, marah, panik dan frustasi. Bahkan mahligai rumah tangga nya pun, gonjang ganjing terancam bubar. Namun turut campurnya peran fihak keluarga mereka yang segera turun tangan demi menyelamatkan karir dan rumah tangga, serta nama besar keluarga, SBY diharuskan segera menceraikan istri pertama. SBY pun segera menceraikan Ida dan berjanji untuk bertanggung jawab soal kehidupan kedua puteri nya. Namun untuk mendapat santunan hidup sebagai jaminan masa depan itu Ida harus bersedia menerima kesepakatan bahwa mereka tidak akan menuntut status sebagai mantan istri dan anak-anak kandung SBY sampai kapanpun. Jika demikian, bisa atau tidak Republik simpulkan bahwa secara tidak langsung Bu Ani adalah perebut istri orang ? mengingat yang harusnya punya hak adalah istri pertama SBY sehingga mengapa harus diceraikan hanya agar citra SBY tidak tercoreng.

·Sama-sama Menjadi Jalan Pintas Sang Suami

Ketika cincin perkawinan dilingkarkan di jari Imelda, insting politik Marcos bagai mengendus potensi pesona Imelda. Setidaknya begitu tuduhan beberapa kalangan. Ketika itu dirinya masih kandidat presiden. Kalkulasi poltik Marcos mulai berjalan. Pesona Imelda plus gelar ratu kecantikan tentu mampu mendongkrak perolehan suara dalam pemilu. Wajah cantik Imelda sekaligus investasi politik Marcos. Dan memang terbukti begitu. Sebelum era Marcos,  para presiden maupun kandidat presiden Filipina hampir tak pernah melibatkan istri dalam kegiatan politik. Istri-istri mereka cuma sekedar housewife dan cuma konco wingking saja. Tapi Marcos tidak mau menyia-nyiakan kejelitaan istrinya. Gelar ratu kecantikan dan wajah cantik Imelda adalah vote getter handal buat Marcos. Istrinya diikutsertakan aktif dalam setiap kampanye. Marcos butuh vote getter, dan Imelda haus perhatian. Hasilnya, Marcos memperoleh kemenangan telak. Ia berhasil mengalahkan Presiden Macapagal di Pemilu tahun 1965.

Masih melalui issu dari Zainal Maarif, SBY muda yang ingin memperbaiki nasib keluarga dan mencapai cita-citanya rela mengorbankan status perkawainanya untuk bisa masuk menjadi taruna angkatan darat. Seiring waktu yang berlalu, SBY pun menjalin kasih dengan Ani yang pada waktu itu adalah anak Jenral Sarwo Edie Wibowo, salah satu petinggi AD. Status anak jendral yang berjasa besar bagi RI ( peristiwa PKI ) menjadi acuan SBY untuk bisa naik tingkat ke jabataan yang lebih elit. Puncaknya adalah dengan strategi popularitas ( kampanye Capres 2004 ) status anak Jenderal yang menjadi pahlawan Negara sebagai istrinya itu SBY kemudian mampu mendulang simpati masyarakat. Hal yang lazim mengingat disamping perseteruannya dengan Megawati, pada saat itu rakyat merindukan sosok pemimpin dari militer.

Bagaimana republik ? silahkan republik menilai sendiri apakah memang Bu Ani ini memang punya kesamaan dengan Imelda Marcos. Salam republik Wayangku Tercinta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun