Mohon tunggu...
Pradana Sidiq Izzulhaq
Pradana Sidiq Izzulhaq Mohon Tunggu... Mahasiswa - ey

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (20107030092)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Serunya Bermain Sepeda di Jalan Raya

19 Maret 2021   22:35 Diperbarui: 19 Maret 2021   23:52 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa dari kalian yang hobinya bermain sepeda? Ya pasti banyak dari anak kecil sampai dewasa. Bermain sepeda sangatlah menyenangkan sekaligus menyehatkan badan, tetapi kita juga harus mempunyai etika juga dalam bersepeda apalagi di jalan raya. 

Banyak yang bersepeda di jalan raya tetapi tidak mentaati peraturan yang ada misalnya bersepeda melawan arah jalan, bersepeda sambil mendengarkan lagu memakai headset, dan masih banyak lainnya. 

Bahkan banyak orang seakan berlomba membeli sepeda dengan harga yang cukup mahal, dan harganya bisa melebihi harga sepeda motor. Tetapi seringkali kita dibuat kesel dengan ulah pesepeda yang tak disiplin dalam berlalu lintas karena bisa menyebabkan kecelakaan.

Hal yang sering kita lihat dijalan adalah jalan bergerombol dan panjang sehingga mengganggu arus lalulintas. Bahkan terkadang sering menyerobot lampu merah karena memang tak ada aturan ditilang. Tetapi etikanya harus dipakai karena membahayakan pengendara lain. Termasuk juga penggunaan trotoar atau jalan yang seharusnya tidak dilalui pada saat di lapangan.

Banyak orang sekarang bersepeda karena sudah menjadi hobi masing-masing, entah bersepeda dengan tujuan yang cukup jauh maupun dekat kebanyakan orang mengikutinnya karena sudah bersemangat jika melakukan hobinya. Karena bersepeda juga sangat menyehatkan badan sekaligus bukan hanya sekedar hobi, tetapi untuk kegiatan olahraga. 

Karena ada juga yang malas berlari dan kemudian lebih baik menggunakan sepeda karena lebih menghemat tenaga dan kalian juga tidak gampang capek atau lelah.  

Bersepeda itu juga dilakukan dengan berhati-hati juga karena harus dilakukan di luar rumah, tepatnya di jalan raya maka harus mematuhi etika. Apalagi saat ini sedang berjangkit pandemi Covid-19, maka hendaknya pesepeda mematuhi beberapa etika tak tertulis. 

Guna menghindari diri terpapar virus, hendaknya pesepeda tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker dan menjaga jarak. Khususnya pada saat berkumpul di titik start maupun di garis finish karena umumnya terbentuk kerumunan.

Sebelum mempergunakan sepeda, hendaknya diperiksa dulu agar tidak mengalami masalah di perjalanan, khususnya tekanan angin pada ban sepeda, rantai, pedal dan sadel. Semuanya harus dalam kondisi baik. 

Bagi pesepeda sendiri hendaknya menggunakan helm untuk melindungi kepala bila terjatuh, lebih baik lagi bila dilengkapi pelindung lutut bagi mereka yang sudah cukup berusia lanjut. 

Saat bersepeda sebaiknya jangan sendirian, minimal berdua lebih baik lagi bila dalam sebuah kelompok. Hal ini guna berjaga-jaga bila kalian mengalami kecelakaan

Tips bersepeda aman di jalan raya

Yang pertama ialah bersepeda di lajur kiri, ketika berada di jalan raya sepeda akan menjadi kendaraan dengan kecepatan terendah. Agar tidak mengganggu kendaraan lain, usahakan kalian selalu bersepeda di lajur paling kiri. 

Jika pergi bersepeda dengan rombongan, usahakan maksimal hanya ada dua baris sepeda yang berdampingan. Itu pun jika jalan yang dilalui adalah jalan besar dengan dua jalur beda arah yang dibatasi. Jadi bukan yang bolak balik kalau jalan yang bolak balik, satu arah saja ini untuk mengantisipasi saja biar tidak terjadinya kecelakaan.

Yang kedua ialah jaga jarak dengan trotoar, setelah berada di lajur paling kiri, usahakan kalian memberi jarak setidaknya sekitar satu meter apa dua meter dari trotoar untuk menghindari lubang yang bisa membahayakan. Sementara jarak dengan kendaraan lain setidaknya sekitar dua meter. 

Sayangnya, aturan ini memang tampak sederhana namun sulit untuk dipraktikkan. Karena banyak terjadi kecelakaan karena si pengendara sepeda tidak melihat jika ada lubang atau jalanan yang rusak.

Yang ketiga ialah manfaatkan jalur khusus, jika ada lajur khusus pesepeda, maka manfaatkan lajur tersebut. Tentunya dengan tetap menjaga jarak dengan trotoar. 

Jika jalan yang dilewati memiliki trotoar lebar yang bisa dilalui sepeda area tersebut juga bisa dimanfaatkan cara ini agar tidak mengganggu pejalan kaki atau pengendara motor lainnya.

Yang keempat ialah isyarat dengan pesepeda lain masih banyak juga pesepeda lain yang sering berteriak di jalan untuk berkomunikasi dengan rekannya. 

Hal itu sebaiknya dihindari dan cobalah gunakan isyarat untuk berkomunikasi dengan rekan. Kalian juga tidak perlu teriak karena enggak kedengaran. Yang penting kalian mengasih informasi  isyarat saat bersepeda dengan gerakan tangan. Agar tidak mengganggu orang-orang di sekitar kalian.

Yang kelima ialah tidak membingungkan pengendara lain, buat diri kita bisa dilakukan oleh pengguna jalan lain, baik pengguna sepeda atau pengendara lain misalnya, ketika hendak berhenti maka berilah aba-aba untuk memberitahu pengendara lain, seperti dengan mengangkat tangan untuk memberi aba-aba. 

Begitu pula ketika kalian berada di perempatan. Pahamilah cara berbelok yang baik agar tidak mengganggu pengendara lain agar mengantisipasi terjadinya kecelakaan.

Kita tidak bisa menyalahkan juga seratus persen pesepeda karena memang fasilitasnya masih minim. Tidak semua kota maupun jalan raya punya jalur sepeda sehingga banyak menggunakan jalur yang tidak semestinya untuk bersepeda. Dibutuhkan kesadaran pesepeda untuk menjaga ketertiban di jalan raya agar tetap beretika dalam bersepeda. Sekarang sudah banyak disediakan trip-trip untuk jalur pesepeda.

Itu saja menurut pendapat saya mengenai cara bersepeda di jalan raya dengan aman dan baik. Kalian juga harus mentaati juga agar kalian tidak terjadinnya kecelakaan. 

Kalian juga jangan bermalas-malasan berolahraga agar bada kalian tetap sehat dan jauh dari kata penyakit, sebab jika kita berolahraga maka racun di dalam tubuh kita keluar dengan bentuk keringat, keringat itulah yang dinamakan racun, setelah keringat itu keluar maka racun yang di dalam tubuh kita berkurang dan badan kita sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun