Kekeringan yang sedang melanda Kota Tangerang Selatan (Tangsel) adalah masalah yang tengah memprihatinkan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan telah memberitahu publik bahwa krisis air bersih, yang disebabkan oleh kemarau yang berkepanjangan, telah merambah hingga 20 titik permukiman warga.Â
Krisis Air Bersih Melanda Kota Tangerang Selatan
Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Tangerang Selatan, awalnya krisis air bersih hanya terjadi di Kelurahan Keranggan, Kecamatan Setu. Namun, sejak tanggal 14 September 2023 hingga 29 September 2023, masalah ini meluas sampai ke Kelurahan Muncul, Kelurahan Setu, dan Kelurahan Jurangmangu Barat, Kecamatan Pondok Aren.Â
Perusahaan Perseroan Daerah Pembangunan Investasi Tangerang Selatan (Perseroda PITS) mengambil langkah dengan mengirimkan 5 mobil tangki air bersih setiap hari ke daerah-daerah terdampak.Â
Distribusi air bersih ini mencapai jumlah yang sangat besar, di mana setiap tangki mengandung 5 ribu liter air bersih. Jika kita menghitungnya, 1 tangki air memiliki nilai sekitar Rp 550.000, sehingga Perseroda PITS mengeluarkan biaya sekitar Rp 2.750.000 setiap harinya untuk memastikan masyarakat mendapatkan pasokan air bersih yang memadai.
Akibat dampak kekeringan yang berkepanjangan, warga Tangsel menghadapi kesulitan dalam mendapatkan air bersih. Ironisnya, beberapa warga bahkan harus mencari sumber air dari selokan-selokan yang dianggap masih layak digunakan untuk mandi. Ini adalah situasi yang sangat sulit dan tidak layak bagi warga Tangsel yang harus bertahan di tengah krisis air bersih.
Harapan untuk Masa Depan
Mengingat bahwa kekeringan di dua wilayah tersebut diperkirakan akan berlangsung hingga akhir tahun, Perseroda PITS juga berencana untuk membangun penampungan air di setiap Kelurahan dalam waktu dekat. Hal ini akan memungkinkan warga untuk mengambil air tanpa harus menunggu mobil tangki air datang.
Selain itu, dikutip dari Radar Banten, Perseroda PITS memiliki target yang ambisius untuk masa depan. Pada tahun 2025 hingga 2026, mereka berencana untuk memasang  secara bertahap saluran air bersih yang terhubung ke rumah-rumah warga di wilayah yang terdampak kekeringan, sehingga setiap rumah warga dapat mendapatkan akses air bersih dengan lebih mudah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H