Bursa jabatan tertinggi di tubuh TNI Angkatan Darat memang selalu menarik untuk kita bahas. Seperti diketahui bahwa jabatan Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) merupakan prestasi tertinggi bagi para perwira tinggi Angkatan Darat. Bahkan, jabatan tersebut bisa menjadi jembatan untuk menduduki kursi Panglima TNI.
Tidak lama lagi, Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal Mulyono akan memasuki masa pensiun pada awal 2019 mendatang. Tentu saja posisi Kasad akan mengalami kekosongan dan menanti jenderal bintang empat yang baru. Seleksi untuk calon KASAD memang harus dilakukan secara matang. Melihat pesan dari Panglima TNI yang disampaikan melalui KASAD pada kegiatan "the 2018 chiefs of defense conference" di Washington DC, sepertinya calon KASAD akan mengerucut pada jenderal bintang 3 yang ahli dalam bidang terorisme.
Pertimbangan lain memilih KASAD yang berpengalaman dalam bidang terorisme adalah asumsi masyarakat bahwa paham radikalisme mulai muncul di tubuh TNI. Hal tersebut dibuktikan dari beberapa framing di media sosial yang memperlihatkan, beberapa anggota dari TNI terlibat dalam pawai dan aksi dari kelompok-kelompok yang diduga radikal.
Selain itu, tantangan kedepan bagi seluruh negara yang ada di dunia adalah perang asimetris atau perang yang tidak mengunakan senjata konvensional, yakni perang yang menggunakan metode "proxy war". Dapat kita lihat bersama, di dunia maya nampak perang yang menekankan pada perusakan ideologi suatu negara. Baik melalui budaya, agama, dan sosial. Internet dijadikan sebagai medan perang saat ini.
Diketahui bahwa, Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto telah melakukan mutasi sejumlah perwira tinggi di jajaran Angkatan Darat. Dari daftar tersebut, ada bererapa nama yang digadang-gadang akan menjadi calon kuat yang akan menduduki jabatan KASAD.
Tentu beberapa nama yang masuk sebagai bursa calon kuat pengganti Jenderal Mulyono telah berpangkat bintang 3. Mereka juga mempunyai pengalaman yang mumpuni dalam perjalanan karirnya sebagai militer. Berikut calon kuat dari KASAD;
1. Letnan Jenderal TNI Tatang Sulaiman
Letjen TNI Tatang Sulaiman, lahir di Bandung,1 April 1962 dan merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1986, saat ini menjabat sebagai Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad). Karir militer dari Tatang Sulaiman disebut sangat baik ketika Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menjabat sebagai panglima TNI.
Tatang disebut memiliki kemampuan dalam mendidik prajurit menjadi lebih baik. Hal itu ia buktikan ketika menjabat sebagai Kapuspen TNI, ia berhasil meraih 3 juara dari lima kategori pada Anugerah Media Humas (AMH) Bakohumas dan Komunitas Expo Tahun 2015. Sedangkan ketika menjabat sebagai Pangdam Iskandar Muda, ia berhasil menurunkan angka pelanggaran yang selama itu menjadi catatan hitam dan menumbuhkan prestasi dari prajuritnya.
Letjen TNI Doni Monardo, lahir di Cimahi, Jawa Barat, 10 Mei 1963 dan merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1985, saat ini menjabat sebagai Sesjen Wantannas. Karir dari Doni ia habiskan dalam satuan Kopassus dan pernah menjabat sebagai Danjen Kopassus dan Komandan Paspampres saat Bapak Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Presiden RI.