Mohon tunggu...
Santri Nakal
Santri Nakal Mohon Tunggu... -

Perception is everythings, hard worker, reader, smart and creative

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lakukan Apa yang Kamu Pikirkan...

22 November 2011   11:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:20 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ya......., Lakukanlah apa yang anda pikirkan dan JANGAN PIKIRKAN saja APA yang anda lakukan.

kata ini demikian dalam bagi saya dan telah menginspirasi saya dalam beberapa hal. Karena dengan kata-kata itu saya jadi percaya diri dan berani melakukan apa yang telah saya rencanakan. Tidak seperti dulu, yang selalu analitis, bahkan kata temen saya, bisa over analitis dan kritis.

Entah apakah memang ada korelasi yang demikian erat antara menjadi orang yang analitis dengan menjadi orang yang bimbang, namun ini telah terjadi pada diri saya.

Contoh kecil, saat saya hendak membeli sebuah sepeda motor, karena motor yang saya pakai sehari-hari adalah milik orang tua, dan adik saya yang laki-laki di rumah mulai membutuhkan sepeda untuk aktifitasnya sehari-hari. Sebagai anak pertama dari tiga bersaudara, dan telah bekerja, saya akhirnya memutuskan harus beli sepeda untuk saya sendiri, sedangkan sepeda motor yang saya pakai sehari-hari, saya 'kandang'kan di rumah untuk di pakai adik saya.

Akhirnya saya menimbang-nimbang, tanya kanan-kiri, teman dan handai-tolan apa sepeda yang pas buat saya, untuk pekerja lapangan seperti saya, namun jarak yang ditempuh  hanya dalam kota. Berbagai macam masukan dan usulan berseliweran di atas kepala. Namun sampai enam bulan kemudian, saya masih belum juga beli sepeda baru karena terlalu banyak pertimbangan. Cicilannya terlalu mahal, kurang cocok untuk medan tanjakan lah, kurang pas buat jarak pendeklah dan kurang-kurang yang lain.

"Itulah salah satu kelemahan orang yang analitis, terlalu melihat dan memikirkan detail, akhirnya nggak kelakon (tidak/ belum juga dilakukan)", kata salah seorang teman saya.

Saya pikir ada benarnya juga, saya terlalu memikirkan banyak hal yang terlepas dari inti persoalan bahwa, saya butuh sepeda motor. Bagaimana model dan rupa motor bahwa itu adalah kendaraan yang bisa saya naiki, dan pasti bisa dengan segala kelemahan dan kekurangannya.

Saya jadi teringat, saat mengikuti sebuah pelatihan saat awal-awal masuk kuliah tujuh tahun lalu. Seorang tutor/ fasilitator mengatakan bahwa untuk menjadi seorang penulis, maka segera tulislah ide atau gagasan yang ada di pikiran, jangan terlalu dipikirkan apa yang akan ditulis, soal jelek, bagus, benar salah itu akan diketahui saat tulisan itu selesai di tulis atau diketik.

SO........ lakukanlah apa yang anda pikirkan, jangan pikirkan apa yang anda lakukan............

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun