Mohon tunggu...
Prabu Mulya Singacala
Prabu Mulya Singacala Mohon Tunggu... Relawan - Menulis itu merawat ingatan agar selalu diinggat

Mulya Institut (MI) pendor sekolah berkebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Peluang Yayasan, Wujudkan Pendidikan Berstandar Global

1 Oktober 2024   13:20 Diperbarui: 1 Oktober 2024   13:40 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kepemimpinan Dinamis (akses Primaindisof.com, 01/10)

        Keadaan ini sering ditemukan di berbagai lembaga organisasi yayasan serupa, berfikir peodalistik dan kebijakan hierarkies jadi kenyataan dan sekaligus tantangan utama. Yayasan yang dengan kuasa pembina sering kali melenceng dari niat luhurnya, progresifitas pengurus dan kedinamisan pembina akan mendorong serta menjadi jawaban tehadap tantangn yang ada, sehingga peluang kemajuan dalam berbagai bidang yang di jalankannya akan terwujud nyata. 

       Pembina yayasan yang nota bene pendiri atau para ekstapeta pendiri menjelmakan dirinya jadi superpower, superpower dalam arti mempunyai kuasa penuh dan mutlak atas keputusan maju dan mundurnya sebuah yayasan, berfikir dinamis dan menerima saran menjadi kunci keselarasan organisasi yang di nakhodainya. Oleh karena itu meniadakan tantang yang ada dalam pembina yayasan dengan menumbuhkan peluang berfikir dinasim dengan organ yang mengurusnya menjadi jawaban utama. Semoga.

        Mewujudkan peluang yayasan dengan cita-cita luhur dan organisasi yang dibinanya yang dalam hal ini UNMA dapat di bangun dengan berfikir dinamis, membangun budaya kerja yang tidak rigid birokrasi seta membangun pengakuan yang positif kepada setiap penyumbang ideu dan gagasan dalam mewujudkan cita-cita luhur yang di perjuangkan.

Menjemput Peluang; meningkatkan kesadaran 

 Sebagai absolute organization, kekuasaan yayasan dapat dipola dengan adaptasi organisasi (organization adaptation). Adaptasi organisasi ini memiliki dua pola yaitu, internal integration dan external adaptation. Dengan pola ini paling tidak akan mendorong adanya keseimbangan pada absolute organization.

          Budaya organisasi yang demikian akan melahirkan prilaku organisasi yang dinamis dan terukur serta mempunyai imajinasi-imajinasi kemajuan yang dapat diwujudka menjadi kenyataan dalam perjalanannya.

Internal integration mempunyai makna adanya konsolidasi effektif dalam setiap pelaku lekembagaan, pembina mencurahkan kasih sayang pada pengurus dan pengurus membuat harmonis organ di dalamnya. Dengan demikian internal integration mejadi model utama dalam melahirkan keseimbnagan dari sifat yayasan yang absolute organization.

         Sedangkan, external adaptation akan membaerikan sumbangan berharga pada pengembangan organisasi yang di bidan dan sekaligus di pimpinnya, external mengandung makna keluar sedangkan adaptation adalah adaptasi atau bersatunya unsur yang satu dengan yang lain tanpa memberikan ekses di dalamnya. Jadi ekternal adaptation merupakan bangunan organisasi yang berstandar pada nilai capital human (pembina, pengurus dan pengawas), intelektual capital (kompetensi dan komitmen), sosial capital (idealisme, patriotisme dan profesionalisme) serta soft capital (integritas, sikap, kepribadian, kejujuran dan keuletan).

         Menjemput peluang dari adanya tantangan yang nyata pada yayasan yang menjadi absolute organization solusinya dengan mewujudkan Internal integration dan external adaptation secara utuh. Hal demikian menjadi ciri pribadi yang di wujudkan berdasarkan pada sandaran kepribadian Nabi Muhammad SAW dengan bangunan sidik, amanah, tabligh, fatonal. Wallahualam.

** Penulis adalah pengajar pada Prodi Ekonomi Syariah UNMA, menulis merupakan jalan terbaik dalam mneyumbangkan gagasan-gagasan untuk peradaban.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun