PELUANG YAYASAN; WUJUDKAN PENDIDIKAN BERSTANDAR GLOBALÂ
Oleh: E. Mulya Syamsul **
Yayasan pembina Pendidikan Majalengka mempunyai akar yang kuat serta pengalaman yang panjang dalam membina pendidikan setingkat perguruan tinggi, universitas Majalengka menjadi bukti nyata kehebatan YPPM. UNMA telah memasuki usia 18 tahun, sebuah usia yang masuk dalam kematangan berfikir, bertindak dan penentuan identitas kampus yang bernas berkualitas. Berbagai tantangan hadir silih berganti, pun begitu yang terjadi pada lembaga asuhannya UNMA, tidak akan seperti ini apabila tidak ada tantangan yang nyata dalam perjalanannya.
    Tantangan YPPM dalam mewujudkan visinya terus berjalan sejalan dengan usia kematangan UNMA didalamnya, UNMA besar seperti sekarang ini, bukti tangan dinginnya YPPM, adanya tantangan tidaklah menyurutkan niat bagaimana UNMA bisa besar dan menjelma melayani masyarakat dalam ilmu pengetahuan yang berlandaskan pada ilmu Amaliah dan amal ilmiah.
    Sebaliknya, organisasi tanpa tantangn, cenderung berjalan di tempat, mereka kehilangan imajinasi kereativ, mereka tersandra dengan kenyamanan yang ada sehingga mereka merasa cukup dengan keadaan sekarang dan itu tangtangan yang sebenarnya ada dalam tubuh organisasi atau lembaga setingkat Yayasan.
     Kemunculan tantangan harus difahami sebagai keadaan yang baik untuk maju melangkah kedepan, nasehat orang tua menyatakan "pengalaman hari ini menjadi cermin untuk perilaku masa depan". Oleh karena itu, adanya tantangan menjadi peluang YPPM dalam memantapkan diri untuk UNMA lebih maju di kancah Global.
Konsolidari Diri
Undnag-undnag No 28 Tahun 2004 tentang Yayasan mendefinisikan Yayasan adalah badan hukum yang terdiri dari harta kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukan untuk mencapai tujuan tertentu dibidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan, yang tidak mempunyai anggota. Mencermati definisi tersebut bahwa yayasan dapat difahami sebagai badan hukum yang tidak mencari keuntungan dalam operasinya, tidak memiliki anggota, bergerak untuk kebermanfaatan kemanusiaan dan mempunyai kekayaan yang terpisah dengan para pendirinya. Oleh karena itu, yayasan merupakan lembaga yang berorientasi pada kebermanfaatan kemanusiaan.
    Dalam menjalankan niat baiknya, yayasan mengangkat organ yayasan yang disebut dengan pengurus atau pengelola. Pengurus bertanggung jawab terhadap kekayaan yayasan, kebermanfaatan dan pengembangannya.
    Sebagai sebuah organisasi yang mempunyai niat luhur, tuntutan birokrasi dalam menjalankan roda organisasi menjadi sebuah kebutuhan utama, birokrasi yang kaku, hierarkis serta mekanistik atau hampir tidak dapat berkembang menjadi suatu organisasi yang dinamsi menjadi tantangan utama dalam mewujudkan niat luhurnya.