Kemerdekaan "Pertamax-ku", Loh Bisa

Penjajahan tidak lagi dengan senjata, tidak lagi dengan bom atom, tidak lagi dengan huru-hara tapi penjajahan ada nyata di depan mata dengan kesenangan kita dan itu ada pada genggaman kita semua. 

Manusia merdeka adalah manusia yang mampu melawan nafsu dalam dirinya, itu pepatah kaum agamawan yang menjadi dasar spiritual kita, kemerdekaan jadi pilar pribadi masing-masing orang yang harus di sadarkan dan diupayakan, negara tidak bisa seenaknya mengambil hak rakyatnya walaupun sekejap, butuh komunikasi dan informasi, manusia Indonesia layak diperlukan sebagain manusia merdeka yang sama-sama mencintai bangsanya. 

Pertamax Kemerdekaan 

Penjual dan pembeli punya hukum masing-masing, penjual menginginkan keuntungan sebanyak-banyaknya lain hal dengan pembeli, dia ingin barang yang dibutuhkan dijual semurah-murahnya, Begitu hukum tarik menarik dalam bisnis jual beli. 

Pertanyaannya, boleh Negera berbisnis dengan bangsanya? Jawabannya membutuhkan jawaban berjilid-jilid dengan analisa yang kuat dan pastinya dijawab oleh para profesor, guru besar dan tak ketinggalan tukang martabak. Hemm

Jual beli bahan bakar pasti laku keras, masyarakat sangat antusias, berapapun harganya dia pasti beli dan terlihat mengantri disetiap SPBU akhir-akhir ini, ini pasti ada masalah entah apa dan dimana ujungnya. 

Pilihanku Pertamax, dengan span penjaga SPBU menyapa, selamat siang, isi Pertamax, jawab ku iya.. berapa pak, 250.00 aja, tidak biasa beli banyak, tapi ini kan mau ke Bandung nun jauh disana, jadi mobilku harus merdeka dan penumpang pasti merdeka. Haha. 

Selesai pengisian, pesan baik pun sampai ke telinga ku, terimakasih selamat jalan dan hati-hati, sambil merunduk terlihat jelas di spion kiri mobil ku, dan aku menggas mobil meninggalkan SPBU tadi. 

Waktu itu jam 09.00 hari Jum'at, tidak ada tanda-tanda apapun Pertamax menjajah konsumen baiknya, tiba malam Sabtu kabar teman menyampaikan, Pertamax naik 1000 rupiah, ya sudah mau gimana lagi, kok hukum dagang tetap jadi hukumnya, ga ada bandar yang mau rugi, tandasku dalam jiwa yang membara. 

Waduh ini bisa-bisanya, naik tanpa permisi, dasar tukang dagang. Ini negara bukan kaki Lima yang seenaknya naikkin harga, ini rakyat bagaimana dengan saudara kawan. Wah ini beneran marah dan sangat marah. 

Pertamax sudah naik, tanggal 17 Agustus besok ku hampiri, ini bukan merdeka tapi ini penjajahan bagi bangsanya, bukanlah "bumi, air dan seluruh kekayaan alam dikuasai oleh negara dan dipakai untuk kesejahteraan rakyatnya " ini rakyat yang mana dan rakyat siapa. Entah..