Sampai di hotel, kami bergegas menuju kamar yang sudah disiapkan, barang bawaan kami tenteng menuju resepsionis mengambil kunci kamar, Alhamdulillah husus saya mendapat kamar 305 dengan lantai 3 posisi 5 dari kiri dengan satu bet besar untuk membaringkan badan yang kelelahan habis seru seruan.Â
Suasana MalioboroÂ
Istirahat sejenak dengan mandi sore dan melaksanakan shalat ashar di kamar hotel, kunjungan menelusuri kawasan Malioboro dimulai.Â
Berjalan kaki jadi pilihan, hotel kami tinggalkan sejenak dengan bareng bawaan di kamarnya. Kami pilih berdua dengan penghuni hati agar suasana romantis bak anak muda lagi kasmaran.Â
Asiik looo, kawasan Malioboro jadi saksi tenangnya jiwa berdua ini. Obrolan kecil dimulai entah judulnya apa tapi ini mengisi suasana menikmati Malioboro, gembira rasanya, asiik rasanya pastinya ini menyenangkan.Â
Susur sana sini sampai di pasar pakaian kawasan, kami menghampiri pojok jongko dagangan dan memilihnya yang langsung jatuh hati membelinya. Teringat Bapak Mertua aku pulihkan juga. Hehe.Â
Suasana menjelang adzan Maghrib, kutemui tukang bekja motor, negosiasi lahhh, antarkan kami ke alun-alun lawas susuri keraton Yogyakarta sampil menikmati gudeg khas Yogyakarta.Â
Hampiri pula titik nol, padat sekali, kendaraan macet, pera pengunjung memadati kawasan itu, berbagai warna kulit dan rupa entah dari mana saja, inilah Manusia dengan aneka macam warna tetap bersaudara.Â
Begitu suasana yang bisa dibagi, berkike Yogyakarta memang tidak ada habisnya. Yogyakarta istimewa, UNMA bernas berkualitas, Majalengka langsung SAE, Hanter Tour layanan kita. Terimakasih.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H