Sangat terlatih, tutur katanya baik, gestur tubuhnya memberikan kenyamanan, penjelasannya sangat difahami mengarahkan para wisatawan mengambil destinasi apa yang ada di dalam.Â
Keluarga kecilku ambil paket water coaster di 60k, biaya sangat terjangkau. Dengan wahana terlihat kami meluncur dari ketinggian menuju lembah dengan alat ban karet dalam sungai buatan dan dengan kecepatan meningkatkan adrenalin naik pitam. Ini aman dan sangat aman.Â
Areanya sangat luas, kami tak sampai tuntas, kaki ini terlalu capai walaupun ada mobil wara-wiri angkut wisatawan, pengunjung terlampau sesak dan kami mengakhiri perjalanan di waktu setelah 4 jam lamanya. Sungguh mengasyikkan.Â
Pindah memburu makananÂ
Selesai di kampung bambu, kami hidupkan waze kembali untuk memburu kuliner sore hari, tepat yang jauh ditunjukkan waze memakan waktu perjalanan di 46 menit dengan gangguan kemacetan dan pengecoran jalan.Â
Ini baru kuliner, Iga Galabag jadi pilihan, memang sangat menarik dan pastinya mengenyangkan. Iga ini berada di jalan Citarum tak jauh dari Pusdai dan tak jauh pula dari musium geologi, pokoknya Iga sangat Galabag (bisa diartikan iga besar sekali).Â
Puas dan kenyang. Rumah makan ini menyajikan sangat sempurna dan luar biasa, teringat review kuliner pinjam bahasanya "maknyus" sangat ok dan mengesankan.Â
Sajian sore yang sangat sensasional, menikmati Iga Galabag jadi sajian penutup hari ini sebelum besok lanjut acara lainnya. Selamat tinggal Iga Galabag, Bandung memang istimewa. Ya istimewa.Â
Liburan lagi
Mungkin tak akan bosan dan semua pasti bercerita Bandung saat anakku masuk sekolah. Dia pasti akan bercerita, ini dan itu tentang liburan di Bandung.Â
Konan diwaktu kami sekolah, selesai libur panjang, Guru Wali Kelas menyapa, bagaimana liburan kalian...