Mohon tunggu...
Prabu Mulya Singacala
Prabu Mulya Singacala Mohon Tunggu... Relawan - Menulis itu merawat ingatan agar selalu diinggat

Mulya Institut (MI) pendor sekolah berkebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peradaban Islam; Dulu, Kini, dan Esok (Bagian I)

7 Juli 2024   07:45 Diperbarui: 7 Juli 2024   07:46 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover Buku karya Dr. Mustafa AS-Siba'i, terbit tahun 1993 Gema Insani Press. (Dok. Pribadi)

Judul Tulisan ini sama persis dengan judul yang tersaji di buku yang ditulis oleh Dr. Mustafa As-Siba'i, sebuah buku kecil terbitan Gema Insani Press terbitan tahun 1993, buku ini merupakan hasil terjemahan dengan judul asli "man rowa'iu hadorotana" dengan penerjemah R.B. Irawan dan Fauzi Rahman. buku ini pula membagi pada 11 bagian pembahasan yang memaparkan secara jelas ihwal peradaban Islam. 

Dr. Mustafa menulis dengan apik serta menyajikan narasi yang dapat dengan cepat difahami, walaupun terbit tahun 1993, buku ini masih sangat relevan untuk dibaca dan difahami oleh kaum Muslimin, oleh karena itu sajian tulisan ini mencoba berbagi sedikit pemahaman apa yang difahami penulis dalam buku tersebut, apalagi pagi ini sejak tulisan ini dimulai kaum muslimin berada pada akhir tahun 1445H dan masuk pada awal tahun 1446H. semoga peradaban Islam terus memberikan makna dalam mencapai dunia yang terwujud dalam kerangka rahmatan lilalamin sebagaimana tujuan keislaman. 

Bagian I Muqadimah

Goresan pertama Dr. Mustafa mengungkap fakta nyata demokrasi moral di negara "peradaban moderen". dalam fakta ini ditemukan bahwa Dunia seluruhnya diliputi suasana kebingungan dan ketakutan. Manusia, khususnya di negeri-negeri yang berperadaban, telah kehilangan rasa nikmatnya kemajuan yang dicapai peradaban berupa kemudahan dan kemewahan dalam berbagai suasana kehidupan. fakta ini telah membuyarkan impian para sarjana pemikir abad ke-19 yang berhasil menemukan penemuan ilmiah yang mengagumkan. 

Fakta selanjutnya, munculnya keresahan-keresahan diantara manusia ketika munculnya kemewahan-kemewahan yang hadir di Dunia, munculnya penyakit jiwa, kecemasan, ketidak percayaan kepada orang lain, mengurung diri dan bahkan disebagian negara terjadi penomena mengakhiri hidup dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan syariat, hal ini terjadi atas kemunculan kemewahan-kemewahan yang dibawa atas nama peradaban moderen. 

Gambaran fakta diatas dapat di indentifikasi dari paduan pemikiran filsafat Barat dan filsafat Islam yang mempertimbangkan lahirnya peradaban Barat. peradaban Barat lahir dari hubungan Barat dengan peradaban Islam melalui perguruan-perguruan Arab di Andalusia dan wilayah-wilayah islam lainnya. mahasiswa-mahasiswa mereka tekun mempelajari filsafat Islam walaupun mereka menjadi buruan gereja, alhasil pemikiran Barat dan Islam lambat laun berkembang dengan pesat. 

Peradaban Barat menancapkan asa material, jauh dari rohaniah agama dan jauh pengaruhnya dalam jiwa individu dan masyarakat. agama sedikit-sedikit kehilangan otoritasnya. tetapi para cendkiawan Barat ingin mengejar rohaniah agama yang telah jauh meninggalkan mereka, sehingga yang ada keresahan-keresahan yang muncul di mayarakat akibat material itu. 

Mulailah pecarian terhadap problem yang dihadapi itu, maka tawaran yang disampaikan adalah siapa pemegang otoritas peradaban, atau siapa yang mempu memaikna peran peradaban, jawaban ini-lah yang menjadikan peradaban Dunia hadir, sebab dari itu adalah: 

1. bahwa Islam membawa aqidah paling tinggi yang ikut andil dalam membangun peradaban-peradaban. 

2. Islam adalah pemilik rohaniah positif kontruktif dan rohaniah ilahiyah

3. di masa lampau kita telah membuktikan kemampuan kita mendirikan peradaban ideal semacam itu. 

dari tiga sebab itu, maka peradaban Dunia merupakan jelamaan peradaban Islam yang apabila dialankan maka manusia dan masyarakat dunia tidak adan ada keresahan didalamnya, oleh sebab itu apabila kit amerujuk pada Al-Qur'an surat al-Imron ayat 110 yang artinya "Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dai yang munkar, dan beriman kepada Allah". ini ayat penegasan dan sekaligus pengakuan, bahwa kaum muslimin menjadi pembangun peadaban Dunia yang terbaik. dalam ayat lainnya masih banyak penegaasan Allah terhadap Ummat Islam sebagai pemilik peradaban.  

Bersabung ke-bagian II

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun