Mohon tunggu...
Prabu Mulya Singacala
Prabu Mulya Singacala Mohon Tunggu... Relawan - Menulis itu merawat ingatan agar selalu diinggat

Mulya Institut (MI) pendor sekolah berkebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tebar Daging Qurban, Jalan Pengabdian

18 Juni 2024   14:35 Diperbarui: 18 Juni 2024   14:40 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Mudohi bersama Kepala MAN2 Rajagaluh ke dua dari kiri selesai menyaksikan penyembelihan. (Dok, Gilang M/wathsap)

Suasana Pemotongan hewan qurban di Kampus UNMA. 

Warga UNMA yang terdiri dari karyawan, dosen dan prakarya serta masyarakat sekitar tercatat di angka 648 orang, jumlah tersebut jadi acuan berapa berat ukuran daging yang akan di berikan kepada mereka sebagai penerima manfaat. 

Jam menunjukkan pukul 07:45 menit, beberapa sukarelawan yang terdiri dari mahasiswa dan dosen telah berkumpul, maklum ini bukan hanya ibadah sosial melainkan ibadah yang perlu di bantu orang lain, tanpa bantuan itu ibadah sosial ini tidak akan sempurna. 

Prosesi penyembelihan hewan qurban di Kampus UNMA. (Dok. Pribadi)
Prosesi penyembelihan hewan qurban di Kampus UNMA. (Dok. Pribadi)

Satu persatu seekor Sapi di eksekusi, seorang jagal (sebutan profesi pemotong hewan) memutus urat nadi hewan tersebut dengan penuh wibawa dan kesantunan bukan kebengisan walaupun memotong hewan sama halnya dengan membunuh. 

Karena ada suasana yang berbeda dari si pengeksekusi hewan, seseorang diantara kerumunan relawan bertanya, "Bapak darimana?" Dia bilang, saya dari Majalengka. Kenapa nak, enggak pak, bapak tadi memotong hewan bukan dengan cara kebengisan tapi dengan kesantunan, kok beda ya pak.  Si bapak senyum. Begini nak, menyembelih hewan qurban itu berbeda dengan menyembelih diluar hari qurban, karena hewan qurban itu bernilai ibadah yang didalamnya ada hikmah dan keberkahan, itu tujuan  berkurban...

Suasana riuh, para relawan bergembira ria, membantu tanpa pamrih walaupun akhirnya mereka dapat bingkisan daging yang dibagikan. 

Harga sapi yang dipotong berkisar 25.000.000,- yang dipesan oleh panitia PHBI dari wilayah Tanjungsari Sumedang satu bulan sebelum Idul Adha tiba, ukuran harga sangat sebanding dengan bobot sapi yang dipesan serta serba-serbi syarat yang menjadi sapi itu pantas di sembelih dan dikonsumsi melalui surat keterangan yang dikeluarkan dinas terkait di Sumedang. 

Surat Keterangan Sehat dinyatakan oleh Dinas Peternakan Kabupaten Sumedang yang menjelaskan Sapi ini layak. (Dok. Pribadi)
Surat Keterangan Sehat dinyatakan oleh Dinas Peternakan Kabupaten Sumedang yang menjelaskan Sapi ini layak. (Dok. Pribadi)

Ini bentuk pengabdian UNMA sebuah kampus biru yang terus mengukir asa untuk para mahasiswanya, sehingga UNMA menetapkan sebar hewan qurban ini sebagai jalan pengabdian utama yang terencana. Wallahualam. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun