Mohon tunggu...
Prabu Mulya Singacala
Prabu Mulya Singacala Mohon Tunggu... Relawan - Menulis itu merawat ingatan agar selalu diinggat

Mulya Institut (MI) pendor sekolah berkebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kekuatan dan Sumbangan ISNU Majalengka unuk Majalengka

15 Agustus 2023   06:55 Diperbarui: 15 Agustus 2023   06:57 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada kondisi IPM, sebagaimana yang dilaporkan Pusat Statistik Kapupenen Majalengka pada tahun 2009 bahwa IPM Kabupaten Majalengka mengalami kenaikan sebesar 0,54 poin (kecepatan perubahan 1,75) . Dilihat dari indeks masing-masing komponennya dapat dilihat bahwa semua komponen IPM mengalami kenaikan yaitu Angka Harapan Hidup (AHH),Angka Melek Huruf (AMH), Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) dan paritas daya beli masyarakat (PPP), Angka Harapan Hidup naik dari 65,82 menjadi 66,09 (atau indeksnya dari 68,03 menjadi 68,48). Indeks Angka Melek Huruf naik dari 94,81 menjadi 95,03 , Indeks ratarata lama sekolah naik dari 44,67 menjadi 45,53 sedangkan Indeks PPP naik 0,73 poin dari 62,08 menjadi 62,81 (Majalengka, 2010). Pada kondisi ini pula, Sarjana telah menyumbang lebih banyak pada ketercapaian angka yang signifikan dan meningkatnya anka Melek Huruf yang terus-menerus naik.

Sumbangan Sarjana NU

Kekuatan Spiritual masyarakat menjadi tolak ukur keberhasilah bangsa, rumusan Iman dan Taqwa dalam konsep Pendidikan Nasional menggaris bawahi bahwa spiritual menjadi komponen utama dalam pembangunan suatu bangsa. Sejarah mencatat bagaiman Indonesia bangkit dan terbebas dari penjajah, karena kekuatan spiritual itulah yang menggelorakan kemerdekaan bangsa Indonesia, bagaimana seruan jihad yang dikumandangkan oleh Hadratus Syekh KH. Muhammad Hasyim Asy'ari menjadi bukti bahwa bangunan spiritual tidak bisa dianggap remeh dalam mengisi dan membangun kemerdekaan yang menjadi nilai jati diri manusia sesungguhnya.

Kekuatan sepiritual bangsa Indonesia sangat dihawatirkan oleh bangsa penjajah pada masa itu, kalaulah kekuatan itu terus dibiarkan, mereka berpendapat ini akan menjadi ancaman atas eksistensi mereka di bumi Nusantara. Bagaimana Upaya mereka dengan mengirimkan tokoh yang bernama Snouck Hurgronje (Ningsih, 2021) yang merupakan seorang orientalis ternama berkebangsaan Belanda yang dengan kecerdasannya merumuskan teori resepsi yang memberikan gambaran bahwa Hukum Islam tidak boleh dikawinkan atau digabungkan pada nilai sosial.

Masyarakat Sarjana yang memiliki kekuatan sepiritual dalam fenomena Indonesia adalah mereka yang tergabung dengan konsorsium atau organisasi keagamaan, seperti Nahdatul Ulama (NU) dengan banyak organisasi kepemudaannya termasuk ISNU (Ikatan Sarjana NU), ada Perserikatan Muhammadiyah dengan IMM, Pemuda Muhamadiah dan lainnya, ada Pemuda PERSIS dan banyak lagi organisasi keislaman yang mewadahi pada sarjana untuk melakukan kiprah pembangunan di dalamnya.

Merumuskan sumbangan sarjana bagi pembangunan menjadi keniscayaan bagi organisasi sarjana apalagi organisasi ini terkait pada kelompok besar yang menjadi kekuatan bangsa Indonesia yaitu Nahdatul Ulma. Dengan kekuatan spiritual dan intelektual sarjana menjadi garda terdepan bagi kemajuan peradaban bangsa sekarang. Bonus demografi Indonesia di tahun 30 sudah di depan mata apalagi dengan kekuatan milenial yang berbasis pada teknologi menjadi tantangan terbesar bagi sarjana NU ke depan.

Sebagai tawaran dan sumbangan ISNU di Kabupaten Majalengka adalah, 1). ISNU dapat meningkatkan kolaborasi dengan berbagai stakeholder dan tidak membedakan adanya ras, suku, agama serta yang lainnya karena ISNU harus menjadi masyarakat yang modern dengan garda spiritual dan intelektual yang dimilikinya. 2). Menjelang tahun 2024 dengan momentum demokrasi yang bermartabat, ISNU tampil menjadi pionir garda demokrasi yang bermartabat, dan ke 3). ISNU bertekad menjadi agen perubahan di tengah-tengah sosial dengan menyatukan prinsip spiritual dan intelektual guna mendorong masyarakat yang berkeadilan sosial. Wallahu'alam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun