Mohon tunggu...
Prabu Mulya Singacala
Prabu Mulya Singacala Mohon Tunggu... Relawan - Menulis itu merawat ingatan agar selalu diinggat

Mulya Institut (MI) pendor sekolah berkebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

KOLECER; Nasibmu Dulu, Kini, dan yang akan Datang

29 November 2022   08:08 Diperbarui: 29 November 2022   08:16 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak diluncurkan oleh Gubernur Jawa Barat Bapak H. Muhammad Ridwan Kamil biasa disapa RK, KOLECER jadi program andalan jabar juara dengan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa masyarakat Jawa Barat melalui kebiasaan membaca. 

KOLECER banyak di tempatkan di berbagai daerah, pemerintah provinsi Jawa Barat melalu dinas Kebudayaan dan pendidikan menyebarkan kotak warna mencolok di berbagai pojok kota dan kecamatan sebagaimana gambar yang diambil di pojok taman Raharja Kabupaten Majalengka. 

Aktifitas KOLECER sangat nampak dan jelas, pengelola diamb secara sukarelawan, mereka rata-rata pengelola taman baca di wilayahnya, sehingga nampak pengelola profesional dan sangat faham terhadap kepustakaan. 

Beberapa tahun terakhir ada beberpa kotak KOLECER terbengkalai dan dibiarkan begitu saja, usut punya usut ternyata pengelola yang semula masyarakat yang konsen apda taman baca sekarang beralih menjadi tanggung jawab dinas pendidikan kabupaten kota. 

Salah satu pengelola KOLECER sdr. Dody menuturkan, konsep KOLECER sangat bagus apalagi visi Jawa Barat adalah Juara lahir batin, jadi KOLECER ini sangat dan akan membantu masyarakat untuk menempuh kabar juara, salah satunya adalah indek pendidikan masyarakat akan meningkat. Kita tahu bahwa salah satu nilai pendidikan adalah membaca maka dengan KOLECER masyarakat akan sadar dan merasa penting dalam membaca  itu. 

Lebih lanjut menurut Dody, dengan membaca masyarakat akan terbuka pikirannya da pasti Jawa Barat akan maju dan sampai pada juara lahir dan batin. 

Menilik pentingnya KOLECER, muncul kekhawatiran, bagaimana nasib KOLECER sekarang dan yang akan datang. Oleh sebab itu tulisan ini disajikan untuk menggambarkan bagaimana eksistensi KOLECER kedepan. 

KOLECER dalam visi

Dikutip dari web.disbubpar.jabar bahwa KOLECER merupakan gambaran dari: 

  • KOLECER (Kotak Literasi Warga Cerdas) adalah perpustakaan mini yang akan dipasang di jalur-jalur pedestrian atau biasa disebut dengan Street Library .       
  •  KOLECER ini berbentuk lemari kayu yang desainnya terinspirasi dari kotak telepon di negara Inggris.        
  • Dalam 1 KOLECER, bisa memuat 80 buku. Buku bisa berasal dari mana saja, Instansi, Yayasan atau Masyarakat luas yang mempunyai buku dan ingin disumbangkan.         
  • Tujuannya semoga KOLECER ini, dapat menjadi wadah untuk mempermudah masyarakat Jawa Barat mengakses buku tanpa harus ke Perpustakaan Umum.        
  • Targetnya, KOLECER akan hadir di 600 titik di Jawa Barat.        

 Dikutip dari dispusda.purwakarta.ho.id, bahwa KOLECER pertama kali di launching pada tanggal 15 Desember 2018, langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Bapak H. Muhammad Ridwan Kamil (RK). 

Launching KOLECER berbarengan dengan program Candil yang merupakan bagian dari lima program pemerintah Jawa Barat. Dua program ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca masyarakat Jawa Barat yang rendah. 

Lebih lanjut, program ini dapat meningkatkan sumber daya manusia masyarakat Jawa Barat menuju juara lahir batin. Masyarakat diharapkan dapat membaca, sehinggaenjadi kegemaran dan akhirnya jadi budaya baca. KOLECER dan Cendil berkolaborasi dalam meningkatkan visi Jawa Barat itu.

Dalam sambutannya di waktu launching, RK menyampaikan bahwa KOLECER yang dipasang di ruang-ruang publik akan dapat diakses oleh masyarakat dan diharapkan menaikan minat baca dan indeks literasi warga. 

Sungguh menjadi visi Mulia KOLECER dalam mewujudkan visi Jawa Barat yang Juara Lahir Batin. KOLECER sangat ironis dimasa sekarang ini. Hemm. 

Minat Masyarakat

Kalau berbicara minat masyarakat hususnya dalam membaca, kita tahu bahwa masyarakat Jawa Barat masih rendah dalam literasi baca, laporan Antara menyebutkan bahwa Pada tahun 2016, indeks minat baca itu berada di angka sekitar 66, sedangkan pada saat ini angka indeks minat baca warga Jawa Barat turun menjadi 61,49.  

Begitu pun dengan indeks minat baca masyarakat Majalengka yang menyumbangkan angka cukup pada level Jawa Barat. Pemerintah Kabupaten Majalengka melihat kondisi ini sebagai sesuatu yang harus di benahi, dengan adanya sumbangan angka yang cukup pada indeks Jawa Barat, maka pemerintah Kabupaten Majalengka melakukan pembangunan perpustakaan daerah dklahan strategis yang dapat diakses oleh masyarakat Majalengka, hal ini diharapkan literasi meningkatkan dan turut menumbangkan angka yang baik pada Jawa Barat. 

Direktur Agama, Pendidikan Tinggi, dan Kebudayaan Bappenas Amich Alhumamih saat Talkshow Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM) sekaligus peresmian gedung fasilitas layanan perpustakaan baru Kabupaten Majalengka, Jawa Barat pada beberapa tahun lalu menyampaikan bahwa "Literasi memberi sumbangan yang sangat besar untuk kesejahteraan, sehingga harus didukung dengan penyediaan infrastruktur sosial dalam bentuk gedung perpustakaan,". 

kembali pada KOLECER, visinya sangat bagus tetapi kelihatannya ada kendala teknis yang harus di perbaiki. Partisipasi masyarakat harus menjadi poin penting dalam memajukan KOLECER. 

pojok kota menjadi arena masyarakat dalam membaca, ini budaya baik apalagi visi dunia hijau melalui SDGs sangat menjadi perhatian, apabila diruang publik ada pasilitas publik dalam meningkatkan kesejahteraan, ekonomi, budaya dan kearifan sosial ini akan menjadi baik. 

KOLECER berharap diperhatikan, masyarakat sangat menunggu kebijakan lanjutan. Konsep awal telah di eksekusi baik dan kedepan kebijakan apapun terkait dengan KOLECER harus tetap menjungjung tinggi partisipasi masyarakat. 

"Disunda KOLECER jadi mainan anak-anak kampung, integrasi budaya kudu jadi eunteung pikeun urang dina ngamumule budaya Sunda, sok Ngo-Lecer sing tarik, tantang angina pasti getas tur digjaya". Jawa Barat pasti Juara masyarakatnya tenang Lahir Batin. Aamiin. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun