"Kalau kita ingin melihat Indonesia, pergilah ke luar. Kita akan tahu bagaimana Indonesia" (Anis Baswedan, 2022).Â
Lakukan bercermin pasti kita akan melihat kita secara utuh akan tetapi kita tidak akan dapat mengkritik kita dengan baik yang ada bagaimana kita menutup rapat-rapat apa yang menjadi kekurangan kita. Itulah gambaran bagaimana seseorang tidak akan mampu dengan baik menilai dirinya sendiri.Â
Kegiatan ilmiah telah dilakukan oleh rombongan mahasiswa Doktoral HKI IAIN Syekh Nurjati Cirebon ke UIN Syahid Jakarta dan Mahkamah Agung, banyak hikmah yang didapat dan tentunya bagaimana perjalanan program Doktoral di UIN Syahid Jakarta tumbuh dan berkembang melintasi panjangnya era, mulai era Harun Nasution sampai pada era sekarang ini.Â
Tentu ada masa pertumbuhan dan keemasan, tetapi dalam perkembangan Ilmu pengetahuan keislaman UIN Syahid telah banyak melahirkan tokoh terpelajar yang mengisi sendiri kehidupan berbangsa dan bernegara.Â
Tentu sangat layak dan pas rombongan berkunjung ke UIN Syahid, bukan hanya perjalanan biasa melainkan bagaimana peradaban ilmu pengetahuan di mulai, dijalankan dan dikembangkan.Â
IAIN Syekh Nurjati Cirebon merupakan kampus yang lahir belakangan, sifatnya sama dengan UIN Syahid di bidang keagamaan Islam. Visinya bagaimana agama dapat menjadi panduan diberbagai kehidupan masyarakat yang heterogen.Â
Pascasarjana program Doktoral bidang HKI baru masuk angkatan ke II, antusiasme dan respon masyarakat sangat tinggi, terbukti di Angkatan II ini tercatat 19 mahasiswa melangsungkan studi.Â
Program doktoral HKI dimotori oleh Prof. Sugianto. Beliau sangat terpelajar dan memberikan akses yang baik untuk terselenggaranya program doktoral dan sebisa mungkin mahasiswa lulus tepat waktu dalam naungan kebersamaan.Â
Kunjungan merupakan cara yang baik untuk memberikan semangat pada kandidat Doktor, mereka bisa mengecas semangat agar target masing-masing mahasiswa dapat diselesaikan tepat waktu.Â
Salah satu yang menjadi fokus kunjungan adalah mencermati hasil karya Doktoral UIN Syahid yang ada di perpustakaan dan sekaligus meminta akses untuk dapat membaca melalui laman perpustakaan online UIN syahid.Â
Begitulah cara terbaik HKI3 memberikan semangat, kebersamaan dan ketuntasan dalam mencapai waktu studi sangat diperhatikan agar para kandidat doktoral tidak ada yang lalai dalam melaluinya.Â
Di MA.Â
Sambutan hangat terjadi di kunjungan selanjutnya, Mahkamah Agung Republik Indonesia. Yang Mulia Prof. Amran menyambut dengan suka cita.Â
Kesempatan selanjutnya, yang Mulia memberi kuliah singkat dan ini menjadi bekal utama bagi para kandidat doktor IAIN Syekh Nurjati Cirebon.Â
Dalam kuliahnya, Yang Mulia mebedah legislasi hukum keluarga Islam, dengan uraian singkat, yang Mulia menyoroti bagaimana peliknya keadilan yang harus ditegakan di hukum keluarga. Banyak kasus dilakukan banding dan banyak pula putusannpengadilan tingkat pertama yang dikoreksi sehingga keadilan dapat tercermin.Â
Hukum keluarga memang tidak terbatas, keadaan keluarga seperti halnya begitu saja, tetapi objeknya ada pada perkawinan, perceraian, ziswaf, waris dan sengketa lainnya.Â
Fokus pada tataran norma dan nilai serta keadilan menjadi fokus bagaimana keluarga dapat diwujudkan, karena dari keluarga peradaba manusia akan dimulai.Â
Cermin diri.Â
Program HKI IAIN Syekh Nurjati Cirebon telah dapatelihat dirinya dengan melihat orang lain, kita akan menjadi diri sendiri tentunya dan HKI Cirebon itulah dia.Â
Baik tentu untuk bagaimana kita dapat bersikap dan bertindak, pelajaran pada waktu kunjungan menjadi pertimbangan baik untuk dikerjakan dan diputuskan. Kita dapat membangun kedepan.Â
Selamat kepada rombongan, bangun hikmah menjadi peradaban. Semoga.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H