Bismillahiramanirahim, dengan menyebut nama Allah yang Maha Rahman dan Maha Rahim, alhamdulillahirabil 'alamim segala Puji saya ucapkan hanya kepada Allah, Tuhan alam semesta. Seraya bersholawat pada baginda Nabi Muhammad al-Musthofa, kepada keluarga, sahabat dan seluruh kaum muslimin yang mengikuti ajarannya.Â
Bada basmalah dan hamdalah, saya gerakan kybord laptop ini untuk mencurahkan rasa rindu kami menyambut pemimpin Universitas Majalengka untuk masa bakti 2022-2026 yang telah masuk pada masa pendaftaran calon beberapa hari kemarin.Â
Kepemimpinan merupakan sunatullah, secara fiqih masuk pada kategori fardhu'ain, sesuatu yang tidak boleh dilewatkan dan ditinggalkan, karena apabila terjadi pembiaran dan tidak ada pemimpin diantara kita maka kita termasuk pada golongan orang-orang yang sangat merugi.Â
Kepemimpinan merupakan wujud kecintaan kita pada Allah SWT dan Rasullnya, pada beberapa ayat al-Qur'an Allah memerintahkan pada kita dengan kalimat ketaatan, ketaatan pada Allah, ketaatan pada Rasulullah dan ketaatan pada pemimpin. Kata pemimpin berkonotasi dan berposisi banyak, bisa dilihat dari lingkup keluarga sebagai bagian yang terkecil, masyarakat, komunitas dan bahkan Negara bangsa, sehingga pemimpin menjadi wajib adanya, dan hukum memilih pemimpin menjadi wajib bagi kita semua.Â
Periodisasi atau pembatasan waktu kepemimpinan merupakan keinginan dan kecenderungan manusia, sifat manusia yang selalu ingin berubah, menggantungkan rencana dan melakukan ikhtiar pengukuhan rencana itu merupakan bagian dari sifat kemanusiaan pada saat ini, sehingga periodisasi menjadi keniscayaan dalam kepemompinan komunitas bagi masudia zaman ini.Â
Periodisasi menjadi aturan yang dikembangkan manusia dalam mewujudkan nilai-nilai terbaik yang ingin dicapainya, sekelompok orang tak mungkin akan terus mempertahankan kepemomoinanya tanpa batas waktu melainkan adanya batasan waktu yang di sepakatinya, sehingga perubahan jadi alat dan sekaligus legitiasi fiqih periodisasi keepemipmpinan yang di sepakati oleh manusia tanpa melabrak nilai-nilai syariat yang terkandungnya.Â
Hitungannya dapat pula berpariasi, ada yang lima tahun sebagaimana presiden, ada yang 4 tahun bagi lembaga dibawahnya da nada pula yang 7 tahun seperti halnya jabatan Kepala Desa sekarang ini. Ketaatan pada pemimpin bukan dalam arti dibatasi waktu melainkan kesepakatan kita untuk menjadi lebih baik mempunyai batas waktu, kaidahnya adalah jika hari ini lebih baik dari hari kemarin maka kalian akan beruntung, dan jika hari ini lebih buruk pada hari kemarin maka kalian merugi.Â
Proses kepemimpinan sejatinya sangat memperhatikan perubahan baik, apabila tidak maka kita semua akan menjadi bagian orang-orang yang merugi, maka subtansi kepemimpinan adalah menghadirkan kebaikan dengan tidak menjadi hakim bagi kepemimpinan yang telah lalu dan merawat nilai-nilai baik dari kepemimpinan yang lalu dan melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab dan penghormatan.Â
Pamingpin UNMA
15 Tahun usia universitas Majalengka, torehan nilai baik telah disebar dimana-mana, tidak hanya bagi masyarakat Majalengka melainkan Masyarakat wilayah III Ciayumajakuning merasakannya. Pergantian kepemimpinan UNMA telah berjalan hingga 3 pemimpin tercatat dalam perjalanannya, sebutsaja kepempmpinan pertama di sandang oleh Prof. Dr. H.A. Yuus, SH, MBA, M.Si. selanjutnya Dr. Wahyudin Nawawi, MM dan dilajutkan oleh Prof. Dr. Ir. H. Sutarman, M.Sc.Â
Sejarah mencatat, torehan kepemimpinan Prof. Yunus membawa UNMA jauh terbang tinggi melampoi harapannya, sebagai buktinya adalah jumlah mahasiswa yang tercatat aktif kurang lebih 6000 mahasiswa yang dinaungi 7 fakultas dan 2 pasca Sarjana. Nilai kebaikan ini dilajutkan oleh penerusnya Dr. Wahyudin Nawawi, MM walaupun kepemimpinanya berumur seumur jagung dikarenakan beliau sakit dan lebih cerpat dipangil Allah SWT, yang selanjutnya dilanjutkan oleh Prof. Sutarman. Modal besar peninggalan pendahulu menjadi nilai semangat yang tinggi untuk UNMA jauh ke depan tercatat dan terpandang di jagat pendidikan Negeri Indonesia tercinta, hingga UNMA berhasil masuk pada 200 Universitas terbagik versi Webometric dan 185 pada penilaian Sistem Informasi Manajemen Kemahasiswaan (Simkatmawa) (baca https://unma.ac.id).Â
Kepemimpinan Prof. Sutarman tak lama lagi akan berakhir, bulan April UNMA akan mempunyai pemipmpin baru, entah siapa yang akan duduk di kursi singgasana UNMA, proses regenerasi unma dinilai sangat baik, kepemimpinan kedepan diharapkan akan mampu menjawab tantangan zaman dimana unma dihadapkan pada kontek distrupsi teknologi 4.0, 5.0 dan seterusnya, pemimpin unma hagrus dapat tampil beda merespon perkembangan zaman yang sangat cepat dalam perubahan.Â
Aji Mumpung
Semua kontestan yang mendaptarkan diri di KPRD (komisi pemilihan calon rector dan dekan) Universitas Majalengka apabila di konfirmasi atas niatannya menjadi Rektor dan Dekan mereka berbicara aji mumpung, ini hanya meramaikan saja arus demokrasi di Universitas Majalengka, kami berharap unma ke depan lebih maju dan lebih baik (kata salah satu kontestan).Â
Malu-malu, itu yang terkonfirmasi dari semua kontestan, tapi kami yakin semua yang mendaftarkan diri sebagai bakal Calon Rektor dan Dekan, mereka semua mempunyai niat yang agung untuk memajukan Universitas Majalengka dan Fakultas jauh kedepan mengarungi tantangan zaman, kesiapan ilmu pengetahuan jadi pijakan serta nilai humanis yang dimilikinya jadi jembatan asa UNMA akan berjalan dalam koridor kemanusiaan.Â
Mereka tidak aji mumpung, tapi mereka sangat mempersiapkan diri dengan baik untuk masuk di kontalasi pemilihan pemimpin Universitas Majalengka, kesiapannya telah mereka tunjukan dengan berani memutuskan untuk ikut mencalonkan diri dan merespon semua keinginan agar UNMA semakin maji ke depan. Langkah baik mereka memberi warna baru dan harapan UNMA kedepan, kalaulah saya dapat menilai bahwa mereka para calon sangat layak melanjutkan estapeta kepemimpinan UNMA kedepan.Â
Siapa yang Terpilih
Bagi kontestan sangat berharap bahwa yang terpilih adalah dirinya sendiri, dengan kesiapan dan perencanaan yang telah dibangunkan sangat berharap bisa di wujudkan melalui kepemimpinan UNMA kedepan pada dirinya, ini harapannya.Â
Bagi kami civitas akademik UNMA, yang terpilih itu adalah mereka yang terbaik diantara mereka, baik untuk Rektor mapupun untuk Dekan Fakultas, yang tidak terpilih bukan tidak baik tapi Tuhan belum menakdirkan mereka jadi pemimpin dan Allah jadikan pemimpin itu sesuai dengan kehendak komunitasnya.Â
Tanggal 19 Pebriari 2022 menjadi penentu bagi mereka, siapa yang akan terpilih dan menjadi terbaik diantra mereka, bagi yang terpilih jangan merasa jumawa dan bagi yang tidak terpilih jangan merasa tersisihkan, perjuangan UNMA bukan ada pada pundak satu orang tetapi pundak bersama-sama, sebar nilai-nilai kebaikan bukan menjadi tanggung jawab Rektor dan dekan saja melainkan bagi siapa saja yang dinobatkan sebagai Dosen/guru bagi komuninasnya. Selamt menyambut tatanan baru Universitas Majalengka.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H