Melanjutkan cerita perjalanan di negeri Pizza, kota kedua yang kami kunjungi adalah Venice atau Venezia. Kota dengan jumlah penduduk sekitar 280.000 ini terletak di sebelah utara Italia. Sejak dulu saya memang sangat penasaran dengan kota Venice yang disebut2 sebagai salah satu kota terunik dan terindah di eropa. Beberapa media eropa bahkan menyebut Venice sebagai "undoubtedly the most beautiful city built by man" dan "Europe's most romantic cities". Alhamdulillah, dengan seizin-Nya kami berkesempatan untuk mengeksplore keindahan kota Venice ini secara langsung.
Pemandangan di depan stasiun Santa Lucia, Venice
Setelah melakukan perjalanan dengan kereta dari Milan selama kurang lebih 3 jam, kami tiba di Stazione Venezia, Santa Lucia, sekitar pukul 21.30. Begitu keluar dari stasiun, atmosfer keindahan Venice sudah mulai terasa. Pemandangan indah kanal mampu menghapus rasa lelah selama perjalanan. Karena sudah menjelang malam, kami memutuskan untuk langsung menuju hotel yang sudah dipesan sebelumnya. Hotel ini letaknya tidak begitu jauh dari stasiun, namun karena jalan di Venice ini berliku2 dan banyak dihubungkan oleh jembatan, kami harus berjalan kurang lebih 20 menit untuk sampai di hotel. Setelah check-in dan menyimpan tas serta barang2 lainnya, kami langsung pergi keluar mencari makan malam. Awalnya, kami cukup kesulitan untuk mencari restoran yang menjual makanan halal di sini, beruntung akhirnya kami menemukan restaurant seafood yang dikelola oleh orang Pakistan. Beruntungnya lagi, restoran ini yang berlokasi tepat di pinggir canal. Setelah lapar dan cape seharian, akhirnya kami bisa makan malam sambil menikmati keindahan suasana malam di pinggir canal kota Venice, Subhanallah.
Menikmati makan malam di pinggir kanal kota Venice
Petualangan di Venice kami lanjutkan keesokan harinya. Siang hari di sini panas terik luar biasa, suhunya mencapai 40 C. Bagi yang kulitnya sensitif terhadap sinar UV, disarankan untuk memakai sunblock dan juga pelindung kepala/topi. Oh iya, satu hal lagi, untuk kamu yang akan jalan2 di Venice wajib hukumnya membawa peta. Ya, di Venice ini banyak sekali gang2 kecil yang berliku dan bentuknya mirip. Klo tidak ada peta, maka kemungkinan besar bisa tersesat atau mungkin hanya berputar2 di lokasi yang sama.
Topi dan Peta, dua 'senjata' yang wajib dimiliki bila jalan2 di Venice
'The City of Water', itulah julukan untuk kota Venice. Sebuah julukan yang sangat tepat, karena memang kota ini dikelilingi oleh laut dan memiliki banyak kanal. Tidak ada jalan raya di kota ini, untuk transportasi di sini digunakan perahu. Terdapat berbagai jenis perahu yang digunakan, yaitu gondola, vaporetti/water bus, dan water boat. Gondola adalah transportasi yang paling diminati oleh pengunjung. Dengan perahu kecil berkapasitas 3 orang ini kita bisa mengelilingi Venice dari mulai kanal besar hingga ke kanal2 kecil. Tapi tentu harga sewanya lebih mahal dibanding perahu lain, yakni €80 per 50 menit. Kami memutuskan untuk memilih transportasi lain yakni waterbus. Harganya bervariasi tergantung paket waktu yang dipilih, dari mulai 6.5 Euro untuk 60 menit, hingga 31 Euro untuk 48 jam. Kami memilih paket 60 menit, melewati Grand Canal sambil menikmati keindahan pusat kota Venice.
The Grand Canal of The City of Water
Perahu (gondola), transportasi utama di Venice
Waterboat, salah satu alat transportasi favorit di Venice
Venice selalu ramai dikunjungi turis dari mulai summer hingga winter. Berdasarkan informasi yang kami dapatkan, kota Venice ini dikunjungi oleh rata2 50,000 turis per hari. wow! Mungkin karena alasan itu pula, harga2 di sini relatif mahal. Dari mulai harga makanan, souvenir, dan termasuk penginapan lebih mahal dibandingkan kota lain di Italia. Banyak sekali tempat dan objek indah untuk dikunjungi dan diabadikan di 'kota air' ini, salah satunya adalah Piazza San Marco. Piazza ini adalah salah satu simbol kota Venice dengan arsitektur yang indah. Ciri khas piazza ini adalah menara dengan ketinggian hampir 100 meter. Dari puncak menara ini kita bisa melihat kota venice dengan view 360 derajat. Di sekitar Piazza terdapat lapangan yang sangat luas dan diramaikan oleh ratusan burung merpati. Untungnya di sini tidak ada 'tragedi makanan burung' seperti di Milan, hehe. Lokasi berikutnya adalah Rialto Bridge alias Jembatan Rialto yang menghubungkan dua tempat yang terpisah oleh kanal besar. Dari segi bentuk, tidak ada yang istimewa dari jembatan ini. Mungkin nilai sejarahnya yang membuat jembatan ini begitu terkenal. Tempat lainnya yang juga menarik dikunjungi adalah Murano yang terletak di pusat perbelanjaan. Di sini dijual berbagai macam pernak pernik dari kaca dan berbagai jenis aksesoris lain dengan harga yang bervariasi. Buat kamu yang ingin mencari souvenir khas kota Venice, di sinilah tempatnya.
Piazza San Marco, Venice
Rialto Bridge, Venice
Selama sehari penuh kami berjalan mengelilingi kota Venice, menyusuri kanal2 mulai dari kanal kecil hingga Grand Canal, melewati jembatan2 yang saling meghubungkan tempat2, menikmati keindahan arsitektur bangunan, melewati pusat2 perbelanjaan, dan tak lupa berfoto2. Benar2 pengalaman yang luar biasa. Sore harinya kami kembali menuju stasiun untuk melanjutkan petualangan selanjutnya di kota lain yang tak kalah indah, Florence dan Pisa.
Berikut ini adalah sebagian foto2 koleksi kami di kota Venice
Para petualang di kota Venice
Di atas jembatan rialto, Venice
Di Lapangan Piazza San Marco
Menjelajahi kota Venice dengan Waterbus
Salah satu pelukis di kota Venice
Menjelajahi 'Pasar' di pusat kota Venice
Berfoto di salah satu sudut kota Venice
Berpanas2 ria di pinggir kanal
Di depan stasiun Santa Lucia, Venice
Melintasi kanal dengan perahu
Suasana malam di kota Venice
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tulisan Sebelumnya:
Milan, Surga bagi Para 'Shopaholic'
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H