Dalam musim kampanye presiden 2014, para bos corporate properti ini sempat diisukan mendanai kampanye Jokowi.
“Saya dengar Jokowi dicukongi konglomerat besar untuk memenangkan Jokowi dengan membuat pencitraan yang baik di masyarakat. Seumpama memang benar Jokowi ada cukongnya, itu kan tidak melanggar hukum,” kata Mahfud. Namun mantan Menhan di era pemerintahan Gus Dur ini tidak mempermasalahkannya. “Yang terpenting adalah tidak menggunakan uang negara,” tandasnya.
Dengan dicokoknya sejumlah bos konglomerat, kedepannya public tidak hanya disuguhi iklan real estate produk Agung Sedayu maupun Agung Podomoro yang ditayangkan Metrotv. Tapi juga akan mendapat tontonan tentang sosok para bos property yang lagi sial ini.
Ironis, dua corporaste besar berusia 40 tahun lebih yang pernah diisukan membiayai kampanye presiden 2014, kini sedang diusik Jokowi. Ditangan Jokowi, akankah kisah Sembilan naga sekedar mitos belaka? Publik menunggu.*
[caption caption="sumber kompas.com"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H