Mohon tunggu...
Prabu Bolodowo
Prabu Bolodowo Mohon Tunggu... wiraswasta -

" I WANT TO MAKE HYSTORY, NOT MONEY."

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Hidup atau Mati!

10 Juli 2010   08:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:58 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sodara-sodari pembaca yang budiman,

ini artikel saya tentang mati yang ke dua. untuk yang pertama, bisa ulik di sini.

tapi sebelumnya perlu sodara-sodari pahami, jika hari ini syahwat menulis saya menggebu sekali.

syukurlah ada blog kompasina yang baik hati, sehingga dalam sehari bisa saya lampiaskan dua kali.

tentang artikel yang ke dua ini, saya cuma mau bertanya kepada sodara-sodari yang ahli.

kenapa slogan "hidup atau mati" diteriakkan serdadu di medan perang?

bukankah kosakata 'mati' tidak sopan dipredikatkan kepada orang, kecuali buat binatang. macam ayam 'tiren', artinya ayam 'mati kemarin'.

bukankah media juga mencontohkan, selalu menulis berita : "telah meninggal dunia si polan". dan bukan menulis "telah mati si polan".

nah, bagaimana kalau kita usulkan kepada para komandan perang untuk segera mengganti slogan "hidup atau mati" menjadi "hidup atau meninggal dunia...  serbuuuuu!!"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun