Mohon tunggu...
Prabu Bolodowo
Prabu Bolodowo Mohon Tunggu... wiraswasta -

" I WANT TO MAKE HYSTORY, NOT MONEY."

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Surat Sangat Serius kepada KPI

18 Oktober 2014   17:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:33 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepada Komisi Penyiaran Indonesia

Sifat Surat : Rahasia/Biasa

Salam nikmat,

Kami dari Komunitas Masyarakat Penikmat Tayangan Infotainment, disingkat Komitment, melayangkan surat terbuka sehubungan dengan tayangan perkawinan Raffi-Nagita di Transtv yang mendapat komplain penonton yang tidak menyukai.

Direktur Remotivi Roy Thaniago mengkritik penyiaran rangkaian acara pernikahan sepasang selebritas di salah satu stasiun televisi swasta sebagai pelecehan terhadap frekuensi publik.

Menurut dia, hak publik untuk mendapatkan manfaat dari pengelolaan frekuensi publik menjadi terabaikan. "Kami akan laporkan ini ke Komisi Penyiaran Indonesia. Kami minta mereka untuk menegur stasiun televisi tersebut," kata Roy seperti dikutip Tempo, Jumat, 17 Oktober 2014.

Pernyataan soal pelanggaran hukum demikian, merupakanancaman serius bila kelak terbukti. Maka sebagai institusi resmi, KPI segera proaktif dengan mengeluarkan surat teguran ke bos media tersebut.

Namun meskipun sanksi sudah dijatuhkan, alangkah eloknya jika KPI perlu mendengar suara hati nurani publik yang menyukai siaran ini :

1.Tayangan perkawinan Raffi-Nagita (RN), sejatinya hanya di siarkan oleh satu stasiun tv. Dengan demikian andai terdapat kelompok masyarakat yangtidak suka, masih terdapat alternatif stasiun tv lainnya.

2.Tayangan perkawinan RN oleh trans tv, sungguh bermanfaat bagi kami juga publik lain yang menyukainya. Penonton bisa belajar prosesi akad nikah karena prosesi demikian tidak diajarkan dalam kurikulum pendidikanresmi.

3.Tayangan perkawinan RN lebih besar manfaatnya bagi kemajuan tradisi dan budaya bangsa dibanding tayangan sepak bola.

4.Tayangan bola macam Word cup dan liga-liga asing yang ditayangkan tv lokal, terbukti hanya menguntungkan bos televisi dan para kapitalis media di Indonesia. Tayangan bola, justru merugikan keluarga karena para suami maupun lelaki lajang terpaksa bolos kerja disebabkan telat bangun pagi. Fakta selanjutnya, tayangan word cup tidak bermanfaat bagi bangsa. karena tidak mampu mengantar PSSI bisa jadi juara dunia. Sementara liga lokal hanya mampu menunjukkan anarkisme yang disiarkan televisi.

Demikian pendapat kami sehubungan dengan tayangan perkawinan Raffi-Nagita yangmendapat komplain kelompok yang tidak menyukai infotainment.

Mohon maaf jika ada kata tak berkenan dan terima kasih atas perhatiannya.

Salam hormat,

Komunitas Masyarakat Penikmat Tayangan Infotainment (Komitment)

Jakarta, 18 oktober 2014.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun