Mohon tunggu...
Prabowo Gibran Untuk Indonesia
Prabowo Gibran Untuk Indonesia Mohon Tunggu... Diplomat - Mengapa Willem Wandik Memilih Prabowo Gibran

Pemilu 2024 adalah pesta demokrasi rakyat Indonesia untuk memilih pemimpin nasional, Gunakan Hak Politik Kita Semua Untuk Menghantarkan Pasangan Prabowo -Gibran Melenjutkan Kepemimpinan Presiden Jokowi 5 Tahun Mendatang. Tanah Papua "Dari Wilayah Matahari Terbit" Mempersiapkan Diri Menyambut Prabowo Gibran Memimpin Republik Untuk Kemajuan dan Kesejahteraan Bersama.. Wa Wa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Soal Pelantikan Wamen Keuangan, Prabowo itu Pemimpin Yang Banyak Sungkan

20 Juli 2024   00:22 Diperbarui: 20 Juli 2024   00:30 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: galery willem wandik

Prabowo Gibran Untuk Indonesia - Presiden Jokowi tentunya telah mengenal sepak terjang Menterinya yang saat ini telah menjadi Presiden Elected hasil pemilu 2024, dan beliau sadar betul dengan karakter Mr. Prabowo yang selalu bersikap objektif, jujur, dan tentunya sangat menghargai kewenangan yang dimiliki oleh Presiden saat ini..

Dalam banyak kesempatan, Mr. Prabowo selalu menunjukkan sikap hormat dan tampak natural terhadap kebersamaan bersama Pa Jokowi, dan itulah hasil didikan dari keluarga besar yang memiliki tradisi dan juga didasarkan pada pengalaman hidup yang tidak mudah bagi seorang Jenderal yang pernah mengalami kehidupan yang sulit dimasa lalu..

Mr. Prabowo mengenal pendidikan "kesatriaan", bagaimana harus bersikap menjaga etika terhadap atasannya.. Kami meyakini bahwa pelantikan Thomas Aquinas Muliatna Djiwandono sebagai Wamen Keuangan, merupakan hasil pertimbangan matang yang sebagian besar di kehendaki sendiri oleh Presiden Jokowi.. 

Berdasarkan pengalaman memimpin Kabinet selama 2 Periode, Presiden Jokowi menyadari pentingnya sinergi tim kerja dalam merancang strategi pembangunan yang tergambar dalam postur APBN 2025 mendatang.. Kehadiran Wamen Keuangan dalam Kabinet di hari ini, adalah menjadi bagian dari cara Presiden Jokowi menyiapkan masa transisi Pemerintahan berikutnya dengan baik "Good Will".. Ini bukan soal berapa hari lagi sisa masa jabatan Presiden, melainkan penyiapan tim kerja di masa transisi yang harus lebih cepat melakukan adaptasi, terlebih lagi pembacaan terhadap tantangan pelaksanaan APBN yang disusun sebelum Kabinet baru terbentuk (berdasarkan jadwal pembahasan APBN 2025 harus tuntas pada bulan oktober mendatang).. 

Sebagai catatan, pembentukan pemerintahan masa transisi menjelang pelantikan Presidensi Prabowo - Gibran, merupakan kabinet berkelanjutan, yang diharapkan tidak ada masa jeda dari proses peralihan pemerintahan dari Presiden Jokowi ke Presiden Prabowo.. Sebagian dari para pengkritik lupa, bahwa Presidensi Prabowo dan Presiden Jokowi itu merupakan "kapal theseus" dimana keduanya merupakan suksesor dari "misi keberlanjutan dan penguatan".. Kedua tokoh ini adalah dua sosok pemimpin yang berdiri independen, namun memiliki kesamaan visi dan tujuan, untuk mencapai Indonesia yang lebih maju dan kuat. 

Beginilah contoh kepemimpinan nasional yang harus diteladani, berani mengambil "potitioning" menempatkan kemaslahatan negara, diatas kepentingan golongan dan segala perbedaan yang dimiliki oleh keduanya, ketika dua pemimpin nasional yang memiliki pengaruh besar terhadap nasib bangsa dan negara, sama-sama menyadari pentingnya sikap akomodatif dan kerjasama..

Gaya akomodatif ini tidak perlu dipertanyakan, sebab pada perhelatan pemilu 2019 silam, Presiden Jokowi sendirilah yang memulai jalan rekonsiliasi dan memberikan contoh keteladanan yang hingga hari ini, menjadi preferensi "jalan politik keindonesiaan", yang berhasil menjaga damai dan keutuhan negara, ditengah tengah perpecahan sosial yang begitu tajam..

Kita tentunya patut merasa bangga dengan pencapaian demokrasi indonesia yang saat ini kita capai, sebab baru baru ini kita melihat tragedi penembakan Mantan Presiden dan juga Challenger Presiden di Pemilu Amerika Serikat, Mr. Donald Trump dalam sebuah sesi kampanye di Pennsylvania.. Seburuk buruknya situasi politik di Indonesia, pada era penerapan demokrasi moderen saat ini, kita tidak pernah mengalami peristiwa penembakan seorang calon Presiden selama proses pemilu berlangsung.. 

Inilah kondisi Indonesia dihari ini, ditengah-tengah banyaknya perbedaan kepentingan politik, hadir dua sosok pemimpin Republik, yang telah bersepakat untuk bekerjasama mensukseskan transisi pemerintahan dengan baik dan elegan, termasuk tidak ada hal yang "tabu" dalam perombakan nomenklatur Kabinet berdasarkan visi misi yang akan dicapai dalam periode presidensi baru kedepannya.. 

Horas, Maturnuwun, Wa Wa Wa..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun