Mohon tunggu...
Prabowo Gibran Untuk Indonesia
Prabowo Gibran Untuk Indonesia Mohon Tunggu... Diplomat - Mengapa Willem Wandik Memilih Prabowo Gibran

Pemilu 2024 adalah pesta demokrasi rakyat Indonesia untuk memilih pemimpin nasional, Gunakan Hak Politik Kita Semua Untuk Menghantarkan Pasangan Prabowo -Gibran Melenjutkan Kepemimpinan Presiden Jokowi 5 Tahun Mendatang. Tanah Papua "Dari Wilayah Matahari Terbit" Mempersiapkan Diri Menyambut Prabowo Gibran Memimpin Republik Untuk Kemajuan dan Kesejahteraan Bersama.. Wa Wa

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Paling Masuk Akal: Pentingnya Hilirisasi Industri Indonesia Mengejar China dan Amerika

1 Februari 2024   10:31 Diperbarui: 6 Februari 2024   15:23 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh karena itu, Prabowo Gibran menyiapkan rancangan komprehensif terkait kehadiran lembaga-lembaga pelatihan dan pendidikan berbasis Skill dan Kompetensi, dimana Hilirisasi Industri tersebut dibangun, untuk menyiapkan transformasi sumber daya tenaga kerja yang memiliki keahlian dan keterampilan, terutama mendorong transformasi tenaga terampil lokal/daerah dimana kegiatan industrialisasi tersebut berlangsung..

Tidak ada kata mundur dari agenda hilirisasi Industri, setiap masalah keseimbangan penyerapan tenaga kerja lokal dan nasional, pergeseran ekosistem sosial dan ekonomi, dampak ekologi yang tercipta, semuanya masih dalam kendali terukur yang dapat di kontrol oleh perilaku manusia..

Amerika Serikat yang kita kenali sebagai negara maju dan kuat, telah lama memulai transformasi industri di negerinya, bahkan gerakan industrialisasi tersebut telah dimulai jauh hari sebelum Indonesia merdeka di tahun 1945 (Amerika tercatat telah memulai gerakan industrialisasi 152 tahun sebelum Indonesia merdeka di tahun 1945).. Berbeda halnya dengan China, transformasi industrialisasi di negeri Tiongkok tersebut justru belum lama terjadi (gerakan transformasi industri China dimulai sejak 1979), dimana Indonesia dapat menjadikan kegiatan hilirisasi Industri di negeri Tiongkok sebagai referensi pembanding yang menjanjikan, sebab China mampu membangun transformasi hilirisasi industri dalam skala besar yang dikemudian hari berhasil membangun raksasa ekonomi negeri Tiongkok pada hari ini (bahkan dapat mengganggu dominasi Amerika Serikat), sejatinya hanya berjalan selama 20-an tahunan saja.. 

Landskap geografis China yang merupakan negara Kontinental, sejatinya memiliki banyak masalah dengan sistem distribusi logistik, sebagai hasil dari produksi Industri yang mereka ciptakan di dalam negerinya.. Berbeda dengan Indonesia, terlahir secara alamiah sebagai negara kepulauan yang luas, perairan laut Indonesia justru merupakan kekuatan Transportasi raksasa ekonomi dunia yang selama ini cukup lama tertidur panjang.. Lautan Indonesia yang melingkupi hampir semua kota-kota besar Indonesia yang tengah menjadi basis-basis Industri di semua kepulauan Indonesia, merupakan keberkahan tersendiri yang harus dipandang sebagai kekuatan besar ekonomi Indonesia..

Lautan yang melingkupi kota kota industri di seluruh penjuru kepulauan utama Indonesia, justru menjadi media kanal-kanal terusan Suez atau Terusan Panama versi perairan ekonomi nusantara, yang jauh lebih murah dan efisien, dibandingkan biaya pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur transportasi jalan di negara negara Kontinental termasuk negara setipe Tiongkok..

Tiongkok justru dihari ini telah berhasil menguasai jalur perdagangan maritim dunia, dengan membangun armada kapal kapal dagang internasional yang memudahkan mereka mengirim hasil-hasil produksi Industri strategis mereka dengan biaya murah ke seluruh dunia..

Indonesia bisa memangkas tahun tahun panjang dan lama untuk menyiapkan infrastruktur kontinental yang rumit dan berbiaya mahal, dengan memanfaatkan keunggulan geografis kepulauan nusantara yang begitu luas, kaya dan beragam.. Dengan menyadari kekuatan maritim yang dimiliki oleh Indonesia, kita sangat merasa yakin, bahwa Gerakan hilirisasi Industri Indonesia akan jauh lebih cepat melangkah kedepannya dan bahkan bisa mengejar ketertinggalan dengan negara-negara maju lainnya..

Arah Hilirisasi Industri di Indonesia sudah berada pada jalur yang benar, dimana makna strategis hilirisasi industri itu memiliki definisi yang jelas, meningkatkan nilai tambah "harga jual" dari nilai komoditas yang selama ini mengandalkan produksi pertambangan kasar "raw material", yang memiliki kecepatan pengrusakan lingkungan yang jauh lebih cepat dan meluas, digantikan dengan model pengelolaan industri yang mengutamakan pada nilai tambah produk ekonomi, pengelolaan industri yang lebih ramah lingkungan (mencegah pengrusakan dalam skala besar dan cepat) dengan memberikan waktu kepada lingkungan untuk merecovery dirinya, dan tentunya berusaha menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal dan nasional, dan menyediakan pembinaan tenaga ahli dan terampil Industri dalam jangka panjang..

Kita tentunya sangat berharap, hilirisasi Industri yang dapat dilakukan pada masa mendatang, juga dapat terus berlanjut pada lapisan industri turunan dan lanjutan, seperti hadirnya industri produksi suku cadang otomotif, industri produksi baterai nasional, untuk menyerap tenaga kerja terampil sebagai turunan dari Industri pengolahan besi, baja, timah dan nikel dalam negeri yang sudah terbangun..

Harapan yang disampaikan oleh Pa Prabowo dalam kesempatan pidatonya, berharap besar dimasa mendatang, perkembangan industri turunan dari terbangunnya Industri pengolahan Raw Material bijih besi, timah, nikel, cobalt, tembaga, anode slime dan lain sebagainya akan melahirkan industri berkelas lanjutan di dalam negeri..

Sebagai Presiden yang membawa Transisi Indonesia, dalam peralihan generasi saat ini, Baik Presiden SBY, Presiden Jokowi, maupun Presiden RI ke 8 "semoga Tuhan memberikan Ijin-Nya" kepada Prabowo Gibran, lompatan ekonomi Indonesia dimasa-masa mendatang, akan menjadi kompas pasti bagi terbangunnya pusat-pusat industri unggulan, yang tidak lagi hanya sekedar mengelola industri pengolahan tambang semata, melainkan telah bertransformasi menjadi industri "Karya - Cipta" yang sudah menghasilkan Produk siap pakai (otomotif, gadget, elektrifikasi, jaringan internet, alat dan mesin pertahanan, perkapalan, pesawat, dan lain lain) yang setidak-tidaknya dapat memenuhi kebutuhan ekonomi dan pertahanan di dalam negeri sendiri..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun