Tanah Papua Untuk Indonesia - Alasan pertama kehebatan Mas Gibran itu berasal dari identitasnya sebagai anak muda milenial, mengapa itu menjadi penting, sebab, manusia itu sejatinya terus berevolusi, bergantung pada tempat, dan masa mereka lahir (environmental determinant).. Anak muda milenial, memiliki keunggulan, dimana semenjak mereka lahir, mereka sudah terbiasa dan akrab dengan teknologi digital.. Anak milenial memiliki kemampuan adaptasi yang jauh lebih unggul.. Untuk berinovasi, anak milenial tidak perlu sering membaca tekstual layaknya profesor di Old School, namun anak milenial banyak terlibat pada praktek dan eksperimen bisnis/sosial, dengan kemauan yang besar untuk mencoba hal hal yang menantang mereka "learning by doing, not much theory without action".. Bukankah perjalanan hidup itu, merupakan akumulasi dari petualangan dan keberanian untuk menerobos tantangan zaman.. Anak milenial berani mengambil risiko dan menjalani tantangan itu..
Alasan kedua: Mas Gibran itu pelaku ekonomi digital yang mana dirinya telah mendirikan rintisan perusahaan start-up di bidang kuliner, bukan pembaca dan menjadi pengamat di barisan penonton.. Banyak orang pintar yang tidak bisa sukses dalam membangun karir profesionalnya, disebabkan memiliki hantu dalam hati dan pikirannya yaitu "Takut Akan Kegagalan"..Â
Mas Gibran sebagai pelaku ekonomi digital, memulai usahanya untuk pertamakali dengan modal pinjaman bank senilai 700 juta "chili pari" yang dirintisnya sejak tahun 2010 (saat itu Jokowi masih menjabat sebagai Wali Kota Solo di Periode pertama) dan kemudian unit bisnisnya terus berkembang - merambah ke sektor besar dengan kemampuan adaptasi yang hebat, memanfaatkan keuntungan digital sebagai cara baru anak milenial berinovasi..Â
Dalam perjalanan inovasi ekonomi anak muda seperti Mas Gibran, tidak semuanya berjalan mulus dan bahkan tercatat ada beberapa unit bisnis yang dikembangkan olehnya mengalami kegagalan.. Namun kondisi kegagalan dalam pengembangan inovasi ekonomi digital tersebut, bukanlah sebuah bencana, melainkan, menjadi kunci dari akumulasi kesuksesan mas Gibran dalam pengembangan inovasi bisnisnya, yang banyak membantu Mas Gibran memahami masalah ekonomi digital secara rinci, yang kemudian dimanfaatkannya untuk menyokong inovasi digital dalam melaksanakan tugasnya sebagai Wali Kota sejak 2021..Â
Hal in terbukti dengan dibentuknya fasilitas pengembagan UMKM, e-commerce maupun start up, dengan kolaborasi bersama sektor swasta yang bergerak di bidang e-commerce, dalam wadah Solo Technopark, yang dibentuk oleh Pemerintah Kota Solo dibawah kepemimpinan Mas Gibran..
Jatuh kebawah dan bangkit kembali dalam memulai sebuah inovasi, merupakan hal yang biasa terjadi terhadap banyak orang sukses di dunia ini, sekalipun bagi sebagian besar orang, kejatuhan dan kegagalan itu merupakan mimpi buruk, namun, tidak bagi orang orang yang sukses dan jenius dalam karirnya..
Dunia masih mencatat bagaimana cara orang-orang hebat di abad ini lahir, sebut saja pendiri microsoft Bill Gates yang tidak lulus dari kampusnya "harvard university", pendiri Facebook/meta Mark Zuckerberg yang juga tidak menyelesaikan kuliahnya, pendiri Apple Steve Jobs yang hanya bertahan 1 semester di kampusnya, dan lain sebagainya.. Mereka sejatinya adalah orang orang yang tidak berhenti ketika proposal inovasinya mengalami banyak penolakan, mereka bukanlah anak muda yang cengeng karena mengalami banyak kegagalan, mereka tidak akan menyerah hanya karena alasan ejekan/bullying orang-orang yang tidak menyukai inovasi yang dibuatnya..Â
Alasan ketiga: Mas Gibran memiliki resources yang terbatas di Kota Solo, ini membuat Mas Gibran menjadi pemimpin muda yang kreatif.. Jangan berfikir Kota Solo itu, memiliki fasilitas keuangan yang mewah dan hebat seperti Kota Jakarta.. Kota Solo sejatinya adalah kota dengan jumlah penduduk yang hanya mencapai sekitar 575 ribu jiwa (Jakarta memiliki populasi sekitar 10,6 juta yang tentunya penyumbang pajak terbesar bagi pemerintahnya).. Jumlah anggaran yang dapat dikelolanya tidak sementereng Kota Jakarta yang mencapai 79,5 Triliun (Kota solo hanya mengelola anggaran 2,3 Triliun).. Maka dari itu siapapun yang menjadi Gubernur Jakarta, dengan APBD DKI yang hampir menyamai besaran anggaran belanja di rangking ke 5 - belanja Kementerian/Lembaga, menjadi sangat mustahil apabila setiap Gubernur yang diberi penugasan, akan gagal menyusun perencanaan dan eksekusi program pembangunan di DKI, karena sejatinya Kota Jakarta memiliki kapasitas anggaran yang "super duper besar" dibandingkan daerah otonom lainnya di Indonesia (termasuk anggaran yang kecil di Kota Solo)..Â
Alasan keempat:Â Mas Gibran telah melakukan langkah transformasi penting di Kota Solo.. Kota Solo bangkit disebabkan karena inovasi yang berani untuk dikerjakan, oleh sosok pemimpin muda seperti Mas Gibran.. Mas Gibran mengawali masa jabatannya sebagai Wali Kota dimasa Indonesia menghadapi pandemi Covid 19 di tahun 2021.. Dimasa masa itu, baik sektor pemerintah yang terdiri dari pelayanan publik, kegiatan perdagangan, sektor konsumsi, sektor produksi, pertanian, ekonomi kreatif, semuanya mengalami tekanan dan pelemahan (dampak dari pilihan limitasi penyebaran pandemi).. Hal ini terbukti dengan nilai pertumbuhan yang dapat dicapai oleh Kota Solo di Tahun 2020 berada pada angka negatif (-1,76%).. Angka ini merupakan refleksi dari memburuknya semua sektor di Kota Solo satu tahun pasca pandemi global..
Namun, berkat kegigihan dan kerja keras Mas Gibran, yang berusaha menangani masalah pandemi dan impact-nya terhadap berbagai sektor yang menjadi urat nadi perekonomian di Kota Solo, pada akhirnya keadaan pemburukan yang dialami di tahun 2020, justru mengalami pembalikan keadaan dimana angka pertumbuhan ekonomi Kota Solo mencapai 4,01% di setelah 1 tahun masa Pemerintahan Mas Gibran..
Sejumlah transformasi yang dilakukan Mas Gibran secara serius, diantaranya mendorong pengenalan dan perluasan basis e-commerce dalam memasarkan produk UMKM kota Solo sebagai solusi atas keadaan pandemi saat itu, alhasil dorongan kegiatan ekonomi dari sektor perdagangan makanan meningkat sangat signifikan, dari negatif -16,2% Â pada tahun 2020, menjadi 8,43% di tahun 2021 dan terus meroket di tahun 2022 di angka 43,62%..Â
Mas Gibran juga berusaha memperbaiki kualitas hidup warga solo dengan meluncurkan program Melati (program renovasi rumah - menjadi layak huni), penataan RTH berupa taman dan hutan kota seluas 187 hektare serta jalur hijau jalan seluas 21 hektare agar dapat dinikmati oleh warga Solo untuk keperluan rekreasi, interaksi sosial masyarakat, dan fasilitas olahraga publik bagi warga masyarakat.. Selain itu Mas Gibran juga secara serius melakukan revitalisasi situs sejarah dan warisan budaya di Kota Solo, seperti Pura Mangkunegaraan dan Taman Pracima yang dapat menjadi destinasi wisata bagi warga Solo dan juga wisatawan yang datang berkunjung ke Kota Solo..
Mas gibran juga serius melakukan penataan pedagang kaki lima, dengan menyediakan tempat berjualan sebagai pusat jajanan kuliner di Kota Solo.. Sebut saja, inisiatif mas Gibran dengan membangun selter manahan yang menjadi pusat Food Court yang di integrasikan dengan jogging track stadion manahan yang menjadi sarana pertemuan sosial dan aktivitas olah raga publik yang dibangun di kota Solo..
Alasan kelima: Mas Gibran memiliki mentor seorang Ayah yang hebat.. Harus di akui bahwa Presiden Jokowi merupakan salah satu Presiden kuat yang dimiliki oleh negara ini.. Ketika banyak orang terinspirasi dengan gaya kepemimpinan Jokowi, tentunya tidaklah perlu diperdebatkan, jika seorang Mas Gibran juga mengidolakan Ayahnya sendiri.. Bukanlah sebuah dosa ketika seorang anak menghormati dan meneladani sosok Ayahnya..
Apapun tuduhan yang dialamatkan kepada Mas Gibran, sebagai anak presiden yang mendapatkan "privilage" khusus, namun, setiap perbuatan mas Gibran merupakan ekspresi atas dirinya sendiri.. Dalam debat Cawapres, dimana peristiwa tersebut dilihat oleh ratusan juta penduduk Indonesia, tidak ada satupun orang yang bisa membantu mas Gibran untuk menghadapi "panggung debatnya sendiri".. Hinaan dan ejekan "privilage" itu tidak berlaku dalam situasi debat publik terbuka, dimana kemampuan "critical thinking" seseorang di uji secara maraton dan reaksi pikiran yang muncul secara spontanitas, berdasarkan referensi kognisi dan pengalaman yang dimilikinya..
Sejatinya genetika kepemimpinan dari Jokowi ikut diwarisi oleh Mas Gibran.. Tentunya tidak akan sama 100%, namun nilai nilai yang dimiliki sang Ayah, itu tentunya ikut mempengaruhi pembentukan mental dan karakter Mas Gibran sebagai anak kandung Presiden Jokowi..
Alasan keenam: Mas Gibran terlalu sering dihina dan direndahkan, memicu semangat untuk menunjukkan performa terbaiknya.. Berbeda dengan para generasi tua yang memandang dirinya sudah sempurna dengan latarbelakang pengalaman hidup (karir dan relasi politik).. Namun, mereka lupa bahwa manusia akan berhenti untuk menjadi orang hebat, ketika dirinya tidak memiliki motivasi untuk mengupgrade dirinya, perasaan puas diri itu, sejatinya banyak menjatuhkan orang-orang hebat..
Menjadi orang yang berpengalaman itu memang penting, akan tetapi jauh lebih penting jika seorang pemimpin selalu merasa kurang untuk tetap memberikan peluang bagi adanya pertumbuhan dan penyempurnaan secara terus menerus.. Namun, kadangkala sikap puas diri, dan meremehkan orang lain, sejatinya merupakan penyakit yang justru banyak menjerumuskan orang orang berpengalaman, mundur dalam karir dan pengembangan kemampuan dirinya..
Menjadi manusia pembelajar dan memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi mutlak diperlukan bagi mereka yang hendak menjadi pemimpin.. Mas Gibran tidak berusaha melawan balik ejekan yang merendahkan kemampuan dirinya, namun, pembuktian itu dilakukannya dengan menunjukkan kemampuan terbaiknya.. Inilah sejatinya pemimpin yang dibutuhkan oleh komunitas, berusaha meyakinkan orang ketika sebagian besar orang tidak yakin kepada dirinya, pemimpin yang berusaha bangkit ketika banyak orang menyerah pada pesimisme.. Pemimpin yang maju kedepan ketika banyak orang memilih untuk mundur secara teratur..
Indonesia harusnya merasa bersyukur, ditengah dinamika demokrasi yang lahir di tahun 2023 - 2024 ini, ada anak muda yang rela di kiritik dan dihujat karena pilihannya untuk maju dalam bursa Cawapres, namun, hinaan dan ejekan itu tidak membuatnya menjadi pribadi yang menyerah dan putus asa..
Sikap ini sejatinya sejalan dengan semangat dan mental yang dimiliki oleh Prabowo, yang jatuh berulang kali, namun terus bangkit kembali ke panggung politik nasional.. Maka tidak heran pasangan Prabowo dan Mas Gibran adalah pasangan Pemimpin ideal yang sama sama dipandang sebelah mata, namun, bisa membuktikan dirinya sebagai pemimpin yang terus berkembang demi pengabdian terhadap bangsa dan negara kita tercinta..
Horas,
Maturnuwun
Wa Wa Wa
Hormat Kami,
Willem Wandik S.Sos
Waketum DPP Partai Demokrat
Dewan Pakar TKN Prabowo Gibran Presiden 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H