Mohon tunggu...
Prabowo Gibran Untuk Indonesia
Prabowo Gibran Untuk Indonesia Mohon Tunggu... Diplomat - Mengapa Willem Wandik Memilih Prabowo Gibran

Pemilu 2024 adalah pesta demokrasi rakyat Indonesia untuk memilih pemimpin nasional, Gunakan Hak Politik Kita Semua Untuk Menghantarkan Pasangan Prabowo -Gibran Melenjutkan Kepemimpinan Presiden Jokowi 5 Tahun Mendatang. Tanah Papua "Dari Wilayah Matahari Terbit" Mempersiapkan Diri Menyambut Prabowo Gibran Memimpin Republik Untuk Kemajuan dan Kesejahteraan Bersama.. Wa Wa

Selanjutnya

Tutup

Analisis

6 Alasan Mas Gibran Hebat di Debat Cawapres: Seng Ada Lawan

24 Desember 2023   07:11 Diperbarui: 24 Desember 2023   09:40 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanah Papua Untuk Indonesia - Alasan pertama kehebatan Mas Gibran itu berasal dari identitasnya sebagai anak muda milenial, mengapa itu menjadi penting, sebab, manusia itu sejatinya terus berevolusi, bergantung pada tempat, dan masa mereka lahir (environmental determinant).. Anak muda milenial, memiliki keunggulan, dimana semenjak mereka lahir, mereka sudah terbiasa dan akrab dengan teknologi digital.. Anak milenial memiliki kemampuan adaptasi yang jauh lebih unggul.. Untuk berinovasi, anak milenial tidak perlu sering membaca tekstual layaknya profesor di Old School, namun anak milenial banyak terlibat pada praktek dan eksperimen bisnis/sosial, dengan kemauan yang besar untuk mencoba hal hal yang menantang mereka "learning by doing, not much theory without action".. Bukankah perjalanan hidup itu, merupakan akumulasi dari petualangan dan keberanian untuk menerobos tantangan zaman.. Anak milenial berani mengambil risiko dan menjalani tantangan itu..

Alasan kedua: Mas Gibran itu pelaku ekonomi digital yang mana dirinya telah mendirikan rintisan perusahaan start-up di bidang kuliner, bukan pembaca dan menjadi pengamat di barisan penonton.. Banyak orang pintar yang tidak bisa sukses dalam membangun karir profesionalnya, disebabkan memiliki hantu dalam hati dan pikirannya yaitu "Takut Akan Kegagalan".. 

Mas Gibran sebagai pelaku ekonomi digital, memulai usahanya untuk pertamakali dengan modal pinjaman bank senilai 700 juta "chili pari" yang dirintisnya sejak tahun 2010 (saat itu Jokowi masih menjabat sebagai Wali Kota Solo di Periode pertama) dan kemudian unit bisnisnya terus berkembang - merambah ke sektor besar dengan kemampuan adaptasi yang hebat, memanfaatkan keuntungan digital sebagai cara baru anak milenial berinovasi.. 

Dalam perjalanan inovasi ekonomi anak muda seperti Mas Gibran, tidak semuanya berjalan mulus dan bahkan tercatat ada beberapa unit bisnis yang dikembangkan olehnya mengalami kegagalan.. Namun kondisi kegagalan dalam pengembangan inovasi ekonomi digital tersebut, bukanlah sebuah bencana, melainkan, menjadi kunci dari akumulasi kesuksesan mas Gibran dalam pengembangan inovasi bisnisnya, yang banyak membantu Mas Gibran memahami masalah ekonomi digital secara rinci, yang kemudian dimanfaatkannya untuk menyokong inovasi digital dalam melaksanakan tugasnya sebagai Wali Kota sejak 2021.. 

Hal in terbukti dengan dibentuknya fasilitas pengembagan UMKM, e-commerce maupun start up, dengan kolaborasi bersama sektor swasta yang bergerak di bidang e-commerce, dalam wadah Solo Technopark, yang dibentuk oleh Pemerintah Kota Solo dibawah kepemimpinan Mas Gibran..

Jatuh kebawah dan bangkit kembali dalam memulai sebuah inovasi, merupakan hal yang biasa terjadi terhadap banyak orang sukses di dunia ini, sekalipun bagi sebagian besar orang, kejatuhan dan kegagalan itu merupakan mimpi buruk, namun, tidak bagi orang orang yang sukses dan jenius dalam karirnya..

Dunia masih mencatat bagaimana cara orang-orang hebat di abad ini lahir, sebut saja pendiri microsoft Bill Gates yang tidak lulus dari kampusnya "harvard university", pendiri Facebook/meta Mark Zuckerberg yang juga tidak menyelesaikan kuliahnya, pendiri Apple Steve Jobs yang hanya bertahan 1 semester di kampusnya, dan lain sebagainya.. Mereka sejatinya adalah orang orang yang tidak berhenti ketika proposal inovasinya mengalami banyak penolakan, mereka bukanlah anak muda yang cengeng karena mengalami banyak kegagalan, mereka tidak akan menyerah hanya karena alasan ejekan/bullying orang-orang yang tidak menyukai inovasi yang dibuatnya.. 

Alasan ketiga: Mas Gibran memiliki resources yang terbatas di Kota Solo, ini membuat Mas Gibran menjadi pemimpin muda yang kreatif.. Jangan berfikir Kota Solo itu, memiliki fasilitas keuangan yang mewah dan hebat seperti Kota Jakarta.. Kota Solo sejatinya adalah kota dengan jumlah penduduk yang hanya mencapai sekitar 575 ribu jiwa (Jakarta memiliki populasi sekitar 10,6 juta yang tentunya penyumbang pajak terbesar bagi pemerintahnya).. Jumlah anggaran yang dapat dikelolanya tidak sementereng Kota Jakarta yang mencapai 79,5 Triliun (Kota solo hanya mengelola anggaran 2,3 Triliun).. Maka dari itu siapapun yang menjadi Gubernur Jakarta, dengan APBD DKI yang hampir menyamai besaran anggaran belanja di rangking ke 5 - belanja Kementerian/Lembaga, menjadi sangat mustahil apabila setiap Gubernur yang diberi penugasan, akan gagal menyusun perencanaan dan eksekusi program pembangunan di DKI, karena sejatinya Kota Jakarta memiliki kapasitas anggaran yang "super duper besar" dibandingkan daerah otonom lainnya di Indonesia (termasuk anggaran yang kecil di Kota Solo).. 

Alasan keempat: Mas Gibran telah melakukan langkah transformasi penting di Kota Solo.. Kota Solo bangkit disebabkan karena inovasi yang berani untuk dikerjakan, oleh sosok pemimpin muda seperti Mas Gibran.. Mas Gibran mengawali masa jabatannya sebagai Wali Kota dimasa Indonesia menghadapi pandemi Covid 19 di tahun 2021.. Dimasa masa itu, baik sektor pemerintah yang terdiri dari pelayanan publik, kegiatan perdagangan, sektor konsumsi, sektor produksi, pertanian, ekonomi kreatif, semuanya mengalami tekanan dan pelemahan (dampak dari pilihan limitasi penyebaran pandemi).. Hal ini terbukti dengan nilai pertumbuhan yang dapat dicapai oleh Kota Solo di Tahun 2020 berada pada angka negatif (-1,76%).. Angka ini merupakan refleksi dari memburuknya semua sektor di Kota Solo satu tahun pasca pandemi global..

Namun, berkat kegigihan dan kerja keras Mas Gibran, yang berusaha menangani masalah pandemi dan impact-nya terhadap berbagai sektor yang menjadi urat nadi perekonomian di Kota Solo, pada akhirnya keadaan pemburukan yang dialami di tahun 2020, justru mengalami pembalikan keadaan dimana angka pertumbuhan ekonomi Kota Solo mencapai 4,01% di setelah 1 tahun masa Pemerintahan Mas Gibran..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun