Jokowi, Presiden Republik Indonesia yang menjabat sejak tahun 2014, sudah lama tercium atau terindikasikan memiliki ambisi untuk menguasai partai politik. Hal ini terlihat dari upaya-upayanya untuk menguasai partai politik sejak awal masa jabatannya. Salah satu partai politik yang menjadi incaran Jokowi adalah Partai Demokrat.
Pada tahun 2019, Jokowi berusaha untuk mendekati Partai Demokrat. Jokowi melakukan pertemuan dengan Susilo Bambang Yudhoyono, pendiri dan ketua umum Partai Demokrat. Pertemuan tersebut diyakini sebagai upaya Jokowi untuk mendekati Partai Demokrat dan menjalin kerja sama politik.
Selain itu, Jokowi juga berusaha untuk mendekati sejumlah kader Partai Demokrat. Jokowi memberikan sejumlah jabatan kepada kader Partai Demokrat di pemerintahan. Hal ini diyakini sebagai upaya Jokowi untuk memenangkan hati kader Partai Demokrat dan menarik mereka ke kubunya.
Namun, upaya Jokowi untuk menguasai Partai Demokrat tidak berhasil. Kader-kader Partai Demokrat menolak upaya Jokowi untuk menguasai partai mereka. Mereka tetap setia kepada Susilo Bambang Yudhoyono dan menolak untuk bergabung dengan kubu Jokowi.
Gagalnya upaya Jokowi untuk menguasai Partai Demokrat membuat Jokowi mengubah skenarionya. Jokowi kemudian mengalihkan skenarionya dengan menguasai Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Pada tahun 2023, Jokowi mendekati Giring Ganesha, ketua umum PSI. Jokowi memberikan dukungan kepada Giring Ganesha untuk maju dalam pemilihan presiden tahun 2024. Jokowi juga memberikan sejumlah bantuan kepada PSI, baik dalam bentuk materi maupun non-materi.
Upaya Jokowi untuk mendekati PSI membuahkan hasil. Giring Ganesha menyatakan dukungannya kepada Jokowi untuk maju dalam pemilihan presiden tahun 2024. Selain itu, Giring Ganesha juga menyatakan bahwa PSI akan bekerja sama dengan pemerintah Jokowi.
Kolaborasi antara Jokowi dan PSI semakin kuat setelah Kaesang Pangarep, putra bungsu Jokowi, bergabung dengan PSI. Kaesang Pangarep terpilih sebagai ketua umum PSI dalam Musyawarah Nasional PSI yang digelar pada bulan Juli 2023.
Ketua umum PSI yang baru, Kaesang Pangarep, memiliki hubungan yang dekat dengan Jokowi. Kaesang Pangarep merupakan salah satu anak kesayangan Jokowi. Hal ini membuat PSI semakin dekat dengan pemerintah Jokowi.
Dengan bergabungnya Kaesang Pangarep ke PSI, Jokowi semakin dekat dengan partai politik tersebut. Hal ini membuat Jokowi semakin berpeluang untuk menguasai PSI dan menjadikan PSI sebagai partai pendukungnya dalam pemilihan presiden tahun 2024.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gagal dan Suksesnya Skenario Jokowi
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi gagalnya skenario Jokowi untuk menguasai Partai Demokrat dan berhasilnya skenario Jokowi untuk menguasai PSI.
Faktor yang Mempengaruhi Gagalnya Skenario Jokowi untuk Menguasai Partai Demokrat
- Kesetiaan kader Partai Demokrat kepada Susilo Bambang Yudhoyono. Kader-kader Partai Demokrat tetap setia kepada Susilo Bambang Yudhoyono, pendiri dan ketua umum Partai Demokrat. Mereka menolak upaya Jokowi untuk menguasai partai mereka.
- Kekuatan Susilo Bambang Yudhoyono di Partai Demokrat. Susilo Bambang Yudhoyono memiliki pengaruh yang kuat di Partai Demokrat. Dia memiliki banyak pendukung di partai tersebut.
- Rasa curiga kader Partai Demokrat terhadap Jokowi. Kader-kader Partai Demokrat curiga terhadap Jokowi. Mereka khawatir Jokowi akan menguasai Partai Demokrat dan menjadikannya sebagai kendaraan politiknya.
Faktor yang Mempengaruhi Suksesnya Skenario Jokowi untuk Menguasai PSI
- Kedekatan antara Giring Ganesha dan Jokowi. Giring Ganesha memiliki hubungan yang dekat dengan Jokowi. Giring Ganesha pernah bekerja di Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) yang saat itu dipimpin oleh Jokowi.
- Kesediaan PSI untuk bekerja sama dengan pemerintah Jokowi. PSI bersedia untuk bekerja sama dengan pemerintah Jokowi. Hal ini membuat PSI semakin dekat dengan pemerintah Jokowi.
- Kedekatan antara Kaesang Pangarep dan Jokowi. Kaesang Pangarep memiliki hubungan yang dekat dengan Jokowi. Kaesang Pangarep merupakan salah satu anak kesayangan Jokowi. Hal ini membuat PSI semakin dekat dengan pemerintah Jokowi.
Kesimpulan
Jokowi memiliki ambisi untuk menguasai partai politik. Hal ini terlihat dari upaya-upayanya untuk menguasai Partai Demokrat dan PSI. Sayangnya, upaya Jokowi untuk menguasai Partai Demokrat tidak berhasil, tetapi upaya Jokowi untuk menguasai PSI berhasil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H