Mohon tunggu...
precy permata
precy permata Mohon Tunggu... Freelancer - freelancer

hobby jajan dan jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Representasi Garuda Indonesia Kini Melalui Thread Akun Twitter @digeeembok

8 Januari 2020   12:53 Diperbarui: 8 Januari 2020   13:04 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kisruh seputar Direktur Garuda Indonesia, Ari Askhara, belakangan ini telah menjadi perbincangan tiada henti dikalangan masyarakat. Permasalah Dirut Garuda Indonesia ini bermula dari manipulasi data keuangan Garuda Indonesia pada tahun 2018 yang memperlihatkan perusahaan plat merah ini dapat meraup laba hingga Rp 11 miliar.

Kejanggalan semakin nampak ketika di tahun 2017 saja pihaknya mengalami kerugian yang amat dalam hingga mencapai Rp 3 triliun. Sebagai akibat atas pemalsuan data keuangan tersebut, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Jakarta (BEI) menjatuhkan hukuman kepada Garuda Indonesia dan seluruh direksi Garuda Indonesia dijatuhi denda masing-masing sebesar Rp. 100 juta. Dengan adanya manipulasi data keuangan ini, Garuda Indonesia dianggap merugikan Bursa Efek Indonesia dan juga melakukan penipuan publik. 

Tak kalah menghebohkannya lagi, di penghujung tahun 2019 ini, Dirut Garuda Indonesia kembali membuat geger karena diduga menyelundupkan 'moge' bermerek Harley Davidson dan tiga unit sepeda merk Brompton.

Penemuan barang-barang tersebut bermula dari Bea Cukai melakukan pemeriksaan terhadap pesawat baru Garuda Indonesia dengan tipe A330-900`Neo yang diterbangkan dari Perancis menuju Jakarta pada 16 November 2019 lalu. 

Atas beberapa kasus yang menimpa Garuda Indonesia beberapa waktu belakangan ini menciptakan kekhawatiran publik mengenai kredibilitas perusahaan.

Rentetan peristiwa tersebut juga menimbulkan dampak yang berimbas pada banyak hal seperti melonjaknya harga tiket pesawat hingga banyaknya penurunan kualitas dalam hal jasa dan servis, dimana tahun 2019 ini Garuda Indonesia harus merelakan gelarnya sebagai maskapai penerbangan terbaik di peringkat 10 besar selama enam tahun berturut-turut versi Skytrax digantikan oleh Qantas, Japan Airlines dan Thai Airways .  

Kejadian yang menimpa Garuda Indonesia tersebut mencuat ke publik baru-baru ini bukan tanpa alasan. Penggunaan media sosial oleh masyarakat menjadi faktor utama informasi ini menyebar hingga ke penjuru negeri salah satunya dengan menggunakan media sosial twitter.

Topik yang paling ramai dibicarakan saat ini oleh para netizen adalah mengenai kebobrokan dan praktek-praktek 'luar biasa' yang terjadi dalam perusahaan BUMN ini. Sebuah akun @digeeembok membuat sebuah thread dengan hastag #dirutgarudakancut terkait apa saja yang selama ini terjadi di dalam perusahaan ini yang tidak disangka oleh masyarakat.

Karena selama ini masyarakat menganggap Garuda Indonesia adalah salah satu maskapai terbaik yang dimiliki oleh negeri ini, namun akun ini berhasil mengungkapkan betapa mencengangkannya keadaan yang terjadi di dalamnya setelah kepemimpinan Ari Askhara sebagai Direktur utama. 

Akun ini mengungkapkan apa saja yang terjadi selama setahun belakangan, mulai dari pengangkatan Ari Askhara menjadi Direktur Utama atas permintaan Menteri BUMN sebelumnya, Rini Soemarno, manipulasi data keuangan 2018 oleh direktur lainnya, penyelundupan 'moge' milik Ari Askhara, grounded bagi awak kabin dan kapten secara sepihak, hingga bisnis 'lendir' yang selama ini dilakukan Ari Askhara dan kroni-kroninya yang menjadi topik panas yang tidak pernah terungkap pada masyarakat.

Topik ini kemudian menjadi menarik untuk diteliti karena pada penelitian sebelumnya belum ada pembahasan mengenai wacana tentang pengukapan fakta oleh sebuah akun yang diduga adalah orang 'dalam' dari Garuda Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun