Momo memang setuju dengan semua perkataan Luffy, namun kini dia sedang menyiapkan mentalnya dan meminta Luffy untuk diam dahulu sebentar.
Mendengar hal tersebut, Luffy kembali berkata kalau dia saat ini sedang buru-buru, Jika dia membiarkan Kaido mengamuk, semua orang akan selsai disini. "Ayo terbang!!" Kata Luffy, Momo membalas dengan nada gemetar "aku tahu itu, tapi...tunggu sebentar".
Panel kemudian berganti untuk kembali menampilkan atap Onigashima, dimana tempat Yamato dan Kaido bertarung. Nampak juga mereka sedang mengadu kekuatan yang ditambah Conqueror Haki milik mereka.
Disini Yamato bertarung dengan cerdas, dia melapisi badannya dengan jurus "Kagami Yama" miliknya, dengan begitu dia bisa mengurangi dampak serangan kaido lewat perisai kaca yang menyelimuti tubuhnya.
Kaido berkata "Mencoba bertaha hah?", Kemudian Yamato memutas palu gadanya dan menghantam Kaido, namun sayangnya Kaido dapat menahan serangan tersebut.
Kaido membalas dengan menggunakan "Hiromo Giri" miliknya, namun disini Yamato kembali dapat menghindari serangan tersebut dengan pintar.
Baca Juga: One Piece: Congqueror Haki Milik Yamato lebih Kuat dari Kaido
Panel kemudian menampilkan Kaido yang berusaha untuk menghancurkan semangat juang Yamato, dia berkata "Dari caramu melawan ku, itu tampak kamu sepertinya sangat percaya kalau kamu benar-benar berasal dari Wanokuni,".
"Tapi semua orang tahu kalau kamu adalah anakku!!, Kamu tidak bisa menghindari kalau kamu adalah darah daging ku!!. Tak peduli apapun yang kamu lakukan, para Samurai tidak akan menganggapmu sebagai bagian dari mereka!.", Lanjut Kaido.
Yamato kemudian berkata "Diaam!" Kepada ayahnya tersebut, namun Kaido tetap mencoba menjatuhkan semangatnya dengan mengingatkan kembali masa kecilnya yang selalu bersembunyi, karena dia tidak memiliki teman.
Dia membantah pernyataan tersebut dengan bilang bahwa dia memiliki teman, disinilah kita ditampilkan wajah Portgas D Ace yang berada dalam kenangan masalalu Yamato. Selain Ace, diperlihatkan juga seseorang yang memberikan makanan kepada Yamato ketika dirinya menjadi tawanan kala itu.