Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Towards Net Zero Emissions: Indonesian Project Development of CCS and CCUS (Carbon Capture and Storage and Carbon Capture Utilisation and Storage) pada Kamis (29/08/24) di Hotel Park Hyatt Jakarta.
FGD dalam rangka mengawali rangkaian kegiatan Human Capital Summit ke-2 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (BPSDM ESDM KESDM) ini bertema "Accelerating the Transformation of Green Collar Workforce toward Energy Transition" yang akan diselenggarakan pada Mei tahun 2025.
Event ini merupakan pengimplementasian rencana transisi energi Indonesia dengan menyelenggarakan program strategis untuk mengatasi masalah pengurangan emisi karbon dan percepatan transisi energi sesuai Peta Jalan Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.
Kepala BPSDM ESDM Prahoro Nurtjahyo membuka FGD ini yang menghadirkan narasumber Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional, Direktur Hulu Migas KESDM, Deputy Director General CCS Project Department JOGMEC, Direktur Utama PT. Pertamina EP Cepu, serta turut hadir para pemangku pada project CCS dan CCUS di Indonesia.
"Sebagaimana kita ketahui bersama, isu perubahan iklim menjadi salah satu tantangan global yang memerlukan perhatian dan aksi nyata dari berbagai pihak. Indonesia, sebagai negara yang berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca, perlu mengambil langkah-langkah strategis dalam mengelola sumber daya energi dan lingkungan. Dalam konteks inilah, teknologi CCS dan CCUS menjadi sangat relevan untuk kita diskusikan dan implementasikan," terangnya.
"Saya sangat berharap diskusi yang kita lakukan hari ini dapat menjadi langkah awal yang signifikan dalam memperkuat kerja sama antara pemerintah, industri, akademisi, dan seluruh pemangku kepentingan terkait," harapnya.
Beberapa narasumber utama pada FGD ini antara lain Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Djoko Siswanto yang memaparkan tentang peran CCS/CCUS dalam mendukung target transisi energi menuju NZE 2060. Sedangkan Deputy Director General, CCS Project Department Japan Organization for Metals and Energy Security (JOGMEC) Dr. Hiroshi Okabe menjabarkan dukungan keuangan dan teknis dari JOGMEC untuk program CCS/CCUS. Menutup rangkaian paparan pada FGD ini, Direktur Utama PT Pertamina EP Cepu Muhamad Arifin berbagi mengenai aplikasi teknologi CCS dan CCUS di Pertamina EP Cepu Regional 4 Indonesia Timur.
Harapan setelah FGD ini dilaksanakan adalah dapat menciptakan platform diskusi yang komprehensif, melibatkan berbagai pemangku kepentingan, dan merumuskan strategi yang efektif untuk mengatasi tantangan serta memanfaatkan peluang dalam penerapan project ini di Indonesia. Hasil dari FGD diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi konkret dan rencana aksi yang mendukung keberhasilan implementasi proyek CCS dan CCUS di Indonesia. Kolaborasi ini diharapkan mampu menghasilkan rekomendasi kebijakan dan strategi percepatan yang dapat diimplementasikan secara efektif demi masa depan lingkungan yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H