Mahasiswa KKN 210 Universitas Jember (UNEJ) mengunjungi salah satu Komunitas Disabilitas Desa (KDD) di Desa Juglangan, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo. Kunjungan ini bertempat di rumah fasilitator KDD desa Juglangan, Ibu Deni, Senin (19/7/2024).Â
Pertemuan informal ini juga dihadiri oleh ketua KDD, bapak Fariyanto beserta beberapa pengurus KDD lainnya. Kunjungan perdana ini ditujukan untuk mengenal kelompok ini lebih dalam guna menjalin hubungan yang baik antara mahasiswa KKN dengan salah satu komunitas yang aktif di desa tersebut.Â
Sejak tahun 2022, kelompok ini berupaya membentuk adanya hakikat, hak, dan kesempatan yang sama bagi teman-teman disabilitas di desa Juglangan. Melalui "Salam Inklusi", lebih dari 30 orang anggota KDD menumbuhkan semangat hidup dengan berwirausaha, meski dengan keterbatasan fisik.Â
"Saya harap teman-teman disabilitas bisa berdiri sendiri di suatu hari walaupun tanpa adanya bantuan fasilitator" ujar bu Deni. Kelompok yang dinaungi oleh Sekretariat Pelopor Peduli Disabilitas Situbondo (PPDiS) juga telah mendapat perhatian dari Pemerintah Desa Juglangan dan aktif menjalin mitra dengan organisasi di desa setiap melaksanakan kegiatan.Â
Guna menunjang produktifitas, kelompok KDD saat ini fokus untuk merealisasikan ide berwirausaha yang bermula sejak 2023 dengan produk pertama yaitu kerupuk puli dan dilanjutkan dengan produksi kerupuk Inul. Produk KDD juga telah memiliki legalitas dan sertifikasi halal untuk menunjang kepercayaan konsumen terhadap produk KDD tersebut.Â
Melalui kunjungan ini, mahasiswa berkesempatan untuk belajar dan berbagi pengetahuan tentang pengembangan usaha, pemasaran, dan strategi peningkatan kualitas produk. Dengan semangat kolaborasi. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan keberdayaan dan kemandirian ekonomi bagi para anggota komunitas disabilitas serta memperkuat perekonomian desa.
Dalam kunjungan tersebut, para mahasiswa KKN 210 UNEJ tidak hanya memberikan pelatihan teknis, tetapi juga melakukan pendampingan dalam berbagai aspek usaha. Membantu dalam proses pembuatan kerupuk puli, mulai dari pemilihan bahan baku, membuat adonan, mengukus, memotong kerupuk hingga penjemuran.Â
Selain itu, mahasiswa juga membantu dalam strategi pemasaran digital untuk memperluas jangkauan pasar. Kegiatan ini menjadi ajang pertukaran ide antara mahasiswa dan anggota komunitas, yang saling belajar dan menginspirasi. Dengan adanya pendampingan ini, diharapkan UMKM kerupuk puli dapat semakin berkembang dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas. Para anggota komunitas juga merasa lebih percaya diri dan termotivasi untuk terus berinovasi dan meningkatkan usahanya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H