Selain Haifidz santri lainnya, Devita (15) turut menyampaikan bahwa program ini membuat dirinya merasa lebih dihargai dan dipahami oleh teman-temannya. "Sekarang kami jadi lebih paham cara berkomunikasi yang baik dan tidak saling merendahkan. Saya berharap kegiatan seperti ini bisa rutin diadakan," ujarnya.
Dengan terlaksananya program konseling ini, mahasiswa BPI berharap dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi para santri khususnya di Pondok Pesantren Darul Muqorrobin. "Ini baru langkah awal. Kami akan terus memantau perkembangan di pesantren ini dan bekerja sama dengan pihak pesantren untuk menjaga agar lingkungan pendidikan di sini bebas dari bullying," tutur Muhammad Zidan Yusva Alaydrus dalam sesi wawancara program.
Dengan adanya Program ini diharapkan menjadi contoh berbagai lembaga pendidikan dalam mengambil peran aktif pencegahan dan penanganan kasus bullying di lingkungan pendidikan. Dengan kolaborasi antara akademisi, pesantren, dan masyarakat, diharapkan tercipta generasi yang lebih peduli dan menghormati satu sama lain, sehingga kasus bullying dapat diminimalisir atau bahkan dihilangkan sepenuhnya.
Reporter Daksa Muhammad Fatah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H