Kini ia mendapat tugas di Polda Jawa Tengah. Meski menjadi anggota Polri, ia tidak melupakan latar belakangnya sebagai santri. Fatikh masih tetap semangat mengulang hafalannya di tengah kesibukannya menjaga keamanan negara. Karena selain menjadi hafidz Qur'an, ia juga ingin mengamalkan ilmunya melalui profesi yang ia jalani.
"Salah satu kunci keberhasilan yang saya dapatkan adalah ridho dan restu dari ibu saya, karena dulu sebelum saya menghafal Al-Qur'an An-Nisa' ya hanya ngaji biasa, tapi karena keinginan ibu saya agar saya menjadi penghafal Al-Qur'an dan saya mengikuti kemauan beliau," ujar Fatikh.
"Alhamdulillah, ada jalan yang tidak disangka-sangka dari Allah SWT. Allah ternyata sudah menyiapkan jalan bagi saya untuk menata masa depan itu menjadi anggota Polisi melalui jalur tahfidz," imbuhnya.
Dirinya juga memberikan pesan untuk para santri Rumah Tahfidz dan anak muda di seluruh Indonesia. "Jangan mudah pesimis jangan mudah menyerah, tetap optimis dan tetap semangat, walaupun kita dari pondok apapun itu cita-cita kita insyaAllah ada jalan asalkan kita yakin kepada Allah SWT. dan selalu berbakti kepada orang tua," ucap Fatikh. []
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H