Mohon tunggu...
PPK Ormawa UKM RIPTEK UNNES
PPK Ormawa UKM RIPTEK UNNES Mohon Tunggu... Lainnya - Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa

Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa, Unit Kegiatan Mahasiswa RIPTEK, Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Edukasi Strategi Pemasaran Digital pada UMKM di Kelurahan Mangkang Wetan

20 September 2023   08:48 Diperbarui: 20 September 2023   09:07 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minggu (13/08/2023), Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) UKM RIPTEK UNNES telah menyelenggarakan sosialisasi di balai Kelurahan Mangkang Wetan, Kecamatan Tugu, Kota Semarang bertajuk "Edukasi dan Pelatihan E-commerce dan Marketplace". Sosialisasi ini ditujukan kepada pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan warga sekitar Kelurahan Mangkang Wetan.

Sosialisasi kali ini, tim PPK Ormawa UKM RIPTEK UNNES mengundang pemateri dari Dinas Koperasi Jawa Tengah Bapak Teguh Imam S. dan Ibu Evi Aprilia serta pemateri dari Dinas Koperasi Kota Semarang Bapak Chafid. Acara sosialisasi ini juga tidak lepas dari kerja sama bersama Lurah Mangkang Wetan Bapak Beni Irawan, dosen pendamping PPK Ormawa UKM RIPTEK UNNES 2023 Bapak Ahmad Fashiha Hastawan, S.T., M. Eng., dan seluruh anggota pelaksana.

Diadakannya sosialisasi edukasi dan pelatihan e-commerce dan marketplace ini bertujuan untuk memberikan edukasi terkait strategi pemasaran produk UMKM, upaya pengembangan pemasaran produk umkm, dan peran pemerintah dalam mengembangkan UMKM baik di Kota Semarang maupun Jawa Tengah.

Berdasarkan Skala Usaha jumlah UMKM di Jawa Tengah sekitar 4.174.210 usaha. Produk unggulan UMKM Jawa Tengah yang diekspor meliputi handycraft, furniture, fashion, aksesoris, makanan, minuman, dan produk kecantikan. Produk-produk tersebut telah tersebar ke beberapa negara diantaranya Singapore, Jerman, Kanada, China, Arab Saudi, dan London.

Saat ini para pelaku UMKM Jawa Tengah belum mengoptimlkan pemasarannya baik regional dan internasional karena dihadapkan oleh berbagai kendala seperti mudah merasa puas, tidak konsisten, packaging yang belum modern dan kurangnya informasi produk, kurang mungulik bagaimana keadaan kompetitor pasar dan siapa target pasar yang akan ditujukan, kesulitan dalam distribusi barang, dan belum mengoptimalkan pasar. Hal tersebut tentunya tidak bisa dibiarkan terus menerus karena dapat menyebabkan sulitnya produk UMKM dalam menguasai pasar regional dan Internasional.

Dengan meihat berbagai kendala dalam memasarkan produk UMKM Pemerintah Provinsi Jawa Tengah turut andil dalam memasarkan produk UMKM dengan mengadakan pameran, promosi, dan memberikan fasilitas ruang penjualan di Marketplace.

"Pemrov Jateng tentunya memberikan berbagai fasilitas untuk mendukung pengembangan produk-produk UMKM Jawa Tengah seperti mengadakan pameran Jateng in fashion 2019, melakukan promosi gerai UMK melalui Gallery UKM di Bandara Int A Yani Semarang, Yogyakarta Int Airport dan SMESCO, mempromosikan produk UMKM di Lapak Ganjar, dan memberikan fasilitas penjualan melalui marketplace seperti GoFood dan Blankon Jateng," ujar Bapak Teguh Imam S..

Sementara, jumlah UMKM Kota Semarang sekitar 29.611. Pelaku UMKM Kota Semarang tersebar di 16 Kecamatan dan 177 Kelurahan . Terdapat 10 Klaster Usaha Mikro yang ada di Kota Semarang meliputi olahan, pangan bandeng, lumpia, handycraft, batik, logam, tas, meubel, pariwisata, dan jamu. UMKM Kota Semarang mempunyai komunitas diantaranya Asosiasi Guyub Sido Rukun, Cipta Boga Mandiri, Geraikopimi, IPEMI, IWAPI, Komunitas Difabel, dan masih banyak lagi.

Saat ini kendala yang dihadapi pelaku UMKM di Kota Semarang meliputi belum optimalnya daya saing pelaku usaha mikro, kurangnya kemampuan manajerial dalam mengelola usaha, kurangnya ketrampilan dalam memanfaatkan teknologi informasi (digital marketing) dalam pengembangan usaha, belum optiomalnya pelaku usaha mikro dalam membranding produknya, dan keterbatasan modal yang dimiliki pelaku usaha mikro.

Dengan adanya berbagai kendala yang dihadapi oleh pelaku UMKM, Pemerintah Kota Semarang membuat program bagi pelaku UMKM agar dapat mengembangkan usahanya sehingga dapat menciptkan kesejahteraan bagi masyarakat Kota Semarang melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang. Program tersebut dikenal dengan program 4P. Program-program tersebut meliputi pendampingan UMKM, Pendidikan dan pelatihan, pembiayaan, dan pemasaran.

"Dalam mendukung kegiatan UMKM di Kota Semarang Pemerintah Kota Semarang memberikan beberapa program. Pertama, program pendampingan bagi pelaku usaha dengan memberikan layanan fasilitas PIRT, halal, HAKI, packaging, dan klinik bisnis. Kedua, program pendidikan dan pelatihan bagi pelaku umkm berupa pelatihan OVOP (One Village One Product), pelatihan kewirausahaan berbasis sumber daya lokal, dan pelatihan manajerial. Ketiga, program permodalan bagi pelaku UMKM berupa kredit wibawa. Keempat, program pemasaran yang dilakukan secara offline dan online," Ujar Bapak Chafid.

Upaya Pemerintah Kota Semarang dalam menjalankan program pemasaran offline dengan menjalin mitra dan kerja sama untuk mendukung pemasaran produk UMKM diantaranya Indomaret, Alfamart, Pasar UMKM Srondol, Galeri Semarang Kreatif Balaikota, Sampoerna Retail Community, Uniqlo Indonesia, dan Al-Fath. Sementara untuk pemasaran online, Pemerintah Kota Semarang bekerja sama dengan GuloAsem, Blibli.com, Go Food, Grab Food, Tokopedia, Shopee, dan Shopee Food.

Dengan diadakannya sosialisasi ini diharapkan pelaku UMKM dapat mengembangkan produk UMKM agar dapat menguasai pasar regional dan internasional, meningkatkan kesejahteraan pelaku UMKM, dan lebih mengoptimalkan pemasaran produk UMKM baik secara offline maupun online.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun