Mohon tunggu...
Almas Chintyanna Haryono
Almas Chintyanna Haryono Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Kegiatan PPK Ormawa yang dilakukan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL) Universitas Jember dilakukan di Desa Kemuning Lor Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur. Kegiatan yang dilakukan diantaranya: pembuatan Smart-RUDI (Rumah Peduli Iklim), pembuatan Bio-Briket, Eco-Enzym, Kompos Organik, Pupuk Organik Cair, dan Budidaya Maggot.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelatihan Pembuatan Ecoenzyme di Desa Kemuning Lor: Tim PPK Ormawa HMTL Universitas Jember Dorong Pengelolaan Limbah Berkelanjutan

13 Juli 2024   20:30 Diperbarui: 13 Juli 2024   20:49 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumen Pribadi

Pada hari Rabu, tanggal 10 Juli 2024 Tim PPK Ormawa HMTL Universitas Jember mengadakan pelatihan pembuatan eco-enzyme di Balai Desa Kemuning Lor, Kec. Arjasa, Kab. Jember. Pelatihan tersebut diikuti oleh Kepala Desa Kemuning Lor, Ketua dan Anggota PKK Desa Kemuning Lor, Karang Taruna, perangkat desa, Tim Pelaksana PPK Ormawa HMTL, dan Tim Pendukung Ormawa HMTL Universitas Jember. Pembuatan eco-enzyme merupakan salah satu metode untuk mengurangi limbah organik yang biasanya dibuang sembarangan oleh masyarakat karena sifatnya yang mudah terurai secara alami. Pengolahan sampah organik menjadi produk berupa eco-enzyme tidak hanya membantu mengurangi jumlah sampah, tetapi juga menghasilkan produk yang bermanfaat. Dampak positifnya meliputi lingkungan yang lebih bersih karena berkurangnya sampah, serta manfaat ekonomis karena warga dapat memanfaatkan eco-enzyme untuk berbagai keperluan.

Eco-enzyme merupakan hasil dari pengolahan limbah dapur yang difermentasi menggunakan gula tebu atau molase dan air dengan komposisi tertentu. Perbandingan bahan yang digunakan adalah 10 : 3 : 1 untuk air : sayur : molase. Limbah dapur yang dapat digunakan yaitu limbah organik berupa kulit buah dan sisa sayuran yang sudah dicacah. Air larutan gula tebu atau molase dan sayuran kemudian dimasukkan ke dalam wadah dan diaduk hingga tercampur dengan baik. Wadah tersebut disimpan di tempat yang kering dan hindaro dari paparan sinar matahari secara langsung, serta tutup wadah dipastikan tertutup dengan rapat agar tidak ada udara yang keluar dan masuk ke dalam wadah.

Sumber: Dokumen Pribadi
Sumber: Dokumen Pribadi

Wadah dibuka setiap hari pada 2 minggu pertama untuk mengeluarkan gas. Proses fermentasi dilakukan selama 3 bulan dan cairan yang dihasilkan berwarna coklat tua dan memiliki bau manis asam yang kuat. Produk eco-enzyme dapat digunakan sebagai pupuk tanaman, memperbaiki kualitas tanah, membersihkan toilet, dan membersihkan alat yang berkarat atau kotor. Peserta pelatihan mengikuti kegiatan dengan antusias serta bertanya banyak hal mengenai cara pembuatan dan cara pengaplikasian pada produk dimana beberapa anggota PKK dan Karang Taruna Harapan Baru mempraktikkan pembuatan produk eco-enzyme secara langsung dan kegiatan pelatihan diakhiri dengan kegiatan sesi foto bersama.

Sumber: Dokumen Pribadi
Sumber: Dokumen Pribadi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun