Mohon tunggu...
PPK Ormawa HMD Akuntansi
PPK Ormawa HMD Akuntansi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Himpunan Mahasiswa Departemen (HMD) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Malang

Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) adalah program penguatan kapasitas ormawa melalui serangkaian proses pembinaan ormawa oleh PT yang diimplementasikan dalam program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat. Himpunan Mahasiswa Departemen (HMD) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis menjadi salah satu dari 4 tim Universitas Negeri Malang yang lolos dalam pendanaan PPK Ormawa 2022. Beranggotakan 15 mahasiswa dari dua program studi Akuntansi dan Pendidikan Akuntansi siap mengabdikan diri di Desa Samar, Pagerwojo, Tulungagung.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Branding Desa: Sosialisasi Tiwul Pisang sebagai Icon Desa Sidodadi

20 Oktober 2022   11:59 Diperbarui: 20 Oktober 2022   12:07 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Sidododi adalah salah satu desa yang memiliki topografi berupa perbukitan. Hal ini menyebabkan banyak dijumpainya pohon pisang di daerah desa Sidodadi. Sumber daya alam yang dominan di Desa Sidodadi adalah buah pisang yang keberadaannya dapat ditemukan dengan sangat mudah. 

Untuk itu perlu dilakukan pendampingan dalam pemanfaatan pisang menjadi suatu produk yang memiliki nilai ekonomis yang lebih, salah satunya adalah menjadi tiwul pisang. Hasil panen buah pisang yang melimpah harus dimaksimalkan kegunaannya dengan cara dijual maupun diolah menjadi produk UMKM. Bagaimana cara merealisasikan tiwul pisang sebagai icon desa Sidodadi?

Dokpri
Dokpri

Dosen dan mahasiswa Universitas Negeri Malang mengadakan sosialisasi dan pendampingan mengenai cara pembuatan tiwul pisang. Sosialisasi ini dilakukan pada hari Sabtu, 15 Oktober 2022. Sosialisasi tersebut dihadiri oleh narasumber yaitu Ibu Dra. Wiwik Wahyuni, M.Pd., Bapak Slamet Fauzan, S.Pd. M.Pd., Ibu Dhika Maha Putri, S.Pd. M.Acc., Dr. Agung Winarno, MM., serta mahasiswa UM yaitu Lailvie Cahyaning Putri dan Muhammad Rafi Pratama. 

Sosialisasi ini membahas mengenai cara pembuatan tiwul pisang. Dalam pembuatan tiwul pisang diawali dengan merebus pisang hingga berubah warna menjadi kecoklatan, setelah itu pisang dikupas dan diparut, kemudian dijemur hingga kering. Setelah kering, tiwul dapat dikemas untuk dijual. Tiwul dapat disajikan sebagai kudapan dengan parutan kelapa dan garam atau dijadikan pengganti nasi dengan sayur pendamping seperti sayur lodeh, urap-urap, dengan lauk tempe atau ikan asin.

Terdapat beberapa kendala yang terjadi saat proses produksi tiwul pisang. Kendala tersebut berupa banyaknya buah pisang yang berserakan dan membusuk begitu saja karena tidak dimanfaatkan dengan baik oleh warga. Dalam proses produksi tiwul pisang ini juga diperlukan panas matahari yang terik supaya proses pengeringan sawutan pisang lebih cepat, sementara cuaca di desa ini seringkali tidak menentu.

Dokpri
Dokpri

Sosialisasi ini diadakan untuk memperkenalkan tiwul pisang sebagai icon desa Sidodadi serta memberikan pelatihan mengenai cara pembuatan tiwul pisang. Harapannya akan banyak masyarakat yang lebih tahu tentang pembuatan tiwul pisang serta mendorong masyarakat untuk mengembangkan usaha tiwul pisang sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat. Dengan adanya pengembangan produk baru, yaitu tiwul pisang, diharapkan dapat membantu memaksimalkan pemanfaatan buah pisang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun