Desa Sidododi adalah salah satu desa yang memiliki topografi berupa perbukitan. Hal ini menyebabkan banyak dijumpainya pohon pisang di daerah desa Sidodadi. Sumber daya alam yang dominan di Desa Sidodadi adalah buah pisang yang keberadaannya dapat ditemukan dengan sangat mudah.Â
Untuk itu perlu dilakukan pendampingan dalam pemanfaatan pisang menjadi suatu produk yang memiliki nilai ekonomis yang lebih, salah satunya adalah menjadi tiwul pisang. Hasil panen buah pisang yang melimpah harus dimaksimalkan kegunaannya dengan cara dijual maupun diolah menjadi produk UMKM. Bagaimana cara merealisasikan tiwul pisang sebagai icon desa Sidodadi?
Dosen dan mahasiswa Universitas Negeri Malang mengadakan sosialisasi dan pendampingan mengenai cara pembuatan tiwul pisang. Sosialisasi ini dilakukan pada hari Sabtu, 15 Oktober 2022. Sosialisasi tersebut dihadiri oleh narasumber yaitu Ibu Dra. Wiwik Wahyuni, M.Pd., Bapak Slamet Fauzan, S.Pd. M.Pd., Ibu Dhika Maha Putri, S.Pd. M.Acc., Dr. Agung Winarno, MM., serta mahasiswa UM yaitu Lailvie Cahyaning Putri dan Muhammad Rafi Pratama.Â
Sosialisasi ini membahas mengenai cara pembuatan tiwul pisang. Dalam pembuatan tiwul pisang diawali dengan merebus pisang hingga berubah warna menjadi kecoklatan, setelah itu pisang dikupas dan diparut, kemudian dijemur hingga kering. Setelah kering, tiwul dapat dikemas untuk dijual. Tiwul dapat disajikan sebagai kudapan dengan parutan kelapa dan garam atau dijadikan pengganti nasi dengan sayur pendamping seperti sayur lodeh, urap-urap, dengan lauk tempe atau ikan asin.
Terdapat beberapa kendala yang terjadi saat proses produksi tiwul pisang. Kendala tersebut berupa banyaknya buah pisang yang berserakan dan membusuk begitu saja karena tidak dimanfaatkan dengan baik oleh warga. Dalam proses produksi tiwul pisang ini juga diperlukan panas matahari yang terik supaya proses pengeringan sawutan pisang lebih cepat, sementara cuaca di desa ini seringkali tidak menentu.
Sosialisasi ini diadakan untuk memperkenalkan tiwul pisang sebagai icon desa Sidodadi serta memberikan pelatihan mengenai cara pembuatan tiwul pisang. Harapannya akan banyak masyarakat yang lebih tahu tentang pembuatan tiwul pisang serta mendorong masyarakat untuk mengembangkan usaha tiwul pisang sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat. Dengan adanya pengembangan produk baru, yaitu tiwul pisang, diharapkan dapat membantu memaksimalkan pemanfaatan buah pisang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H