Mohon tunggu...
PPK ORMAWA HIMA BK FIPP UNNES
PPK ORMAWA HIMA BK FIPP UNNES Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Semarang

merupakan sebuah akun yang dimiliki oleh Tim PPK ORMAWA HIMA BK UNNES

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Suarakan Harmoni Sukses Berkarier, Tim PPK Ormawa Hima BK Unnes Stimuluskan Motivasi Pentingnya Kuliah terhadap Remaja Desa Ketapang Kabupaten Semarang

17 Agustus 2024   11:59 Diperbarui: 17 Agustus 2024   12:31 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi Tim PPK Ormawa HIMA BK Unnes

Bersinkronisasi dengan kualitas pendidikan dan kenaikan Uang Kuliah Tunggal pada perguruan tinggi yang ada di Indonesia, masyarakat Desa Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang terdampak adanya alterasi perspektif dalam memikirkan kemampuan ekonomi untuk pendidikan. Salah satu perubahan yang sangat kentara dipandang adalah biaya pendidikan yang nominalnya semakin nyentrik. 

Ditilik dari sarana pendidikan yang masih kurang bermutu, biaya pendidikan yang mahal, dan sistem kurikulum pendidikan yang kurang efisien menjadi faktor transfigurasi sudut pandang yang menonjol pada pola pikir remaja dan masyarakat  di Desa Ketapang. Buntut implikasi dari adanya transfigurasi tersebut, yakni banyak remaja Desa Ketapang yang bimbang terhadap esensialnya pendidikan di perguruan tinggi.

Belakangan ini, kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di beberapa kampus Indonesia menjadi camilan pahit dan teh panas yang diseduh menemani perbincangan publik. Kebutuhan operasional pada penyelenggaraan pendidikan perguruan tinggi itu berdasar atas penilaian kemampuan ekonomi masing-masing mahasiswa dan orang tuanya. Akan tetapi, penilaian tersebut masih pula ditemukan ketidaksesuaian yang memicu kekecewaan orang tua para mahasiswa. 

Sementara itu, Kemendikbud menjelaskan bahwa eskalasi tersebut dilakukan guna menjaga, meningkatkan, dan memenuhi standar mutu pendidikan tinggi. Rangka ambisi yang sangat kontan untuk mengentaskan kualitas mutu pendidikan di Indonesia tersebut nyatanya masih dinilai belum mangkus dan belum seimbang dengan kemampuan finansial sebagian masyarakat Desa Ketapang. Fakta inilah yang memberatkan langkah diri para remaja Desa Ketapang, sehingga mereka bertendensi untuk enggan melanjutkan diri ke perguruan tinggi karena khawatir menyusahkan orang tua.

Berpautan dengan problematika perspektif masyarakat dan para remaja di Desa Ketapang terhadap pendidikan tinggi tersebut, Tim PPK Ormawa HIMA BK Universitas Negeri Semarang memberikan pendekatan khusus melalui kegiatan talkshow dan bimbingan karier. Acara yang dilaksanakan pada Kamis (18/7/2024) tersebut mengusung tema "Succes Story Alumni Unnes dan Bimbingan Karier dari PT. Beranitumbuh" dengan mengundang dua narasumber, yakni Rima Assyaka Rima, S. Si dan Achmad Miftachul Ilmi, S. Pd., M. Pd. Acara talkshow yang menjadi serangkaian program kerja PPK Ormawa HIMA BK Unnes tersebut merefleksikan motivasi pendidikan dan berkarier di masa muda.

Dokumentasi Pribadi Tim PPK Ormawa HIMA BK Unnes
Dokumentasi Pribadi Tim PPK Ormawa HIMA BK Unnes

Mahasiswi alumni Prodi Kimia Universitas Negeri Semarang, Rima Assyaka Rima, S. Si selaku narasumber pertama pada acara tersebut mengungkap bagaimana pendidikan bisa sangat esensial dan bertalian dengan pengembangan sumber daya manusia yang berkelanjutan. Beliau mengungkap bahwa pendidikan menjadi investasi dalam proses perkembangan hidup yang kompleks dan seni membuat serta memahami ilmu pengetahuan yang komprehensif. Kemudian, kualitas pola pikir seseorang dapat bermetamorfosis seiring meningkatnya pendidikan yang diperoleh. 

Tak hanya itu, wanita domisili Desa Ketapang itu juga menceritakan secara singkat bagaimana dirinya menjalani pendidikan tinggi selama berkuliah di Unnes. Liabilitas kemampuan finansial juga sempat disinggung oleh beliau, kendati demikian beasiswa atau KIP-Kuliah bisa diusahakan untuk dimiliki oleh para remaja di Desa Ketapang apabila ingin melanjutkan kuliah.

Sementara itu, Dosen Profesional Prodi Bimbingan Konseling sekaligus CEO PT. Beranitumbuh, Achmad Miftachul Ilmi, S. Pd., M. Pd pun memberikan stimulus dorongan mengenai pendidikan yang esensial sebagai tumpuan dasar dan mencetak SDM yang reliabel dalam berkarier. Stimulus yang diberikan pada sesi kedua ini dilakukan dengan metode Jigsaw atau pembelajaran berkelompok untuk menelaah Mapping Karier.

 Telaah Mapping Karier ini dimulai dari mengenali potensi diri dan langkah untuk mengembangkannya dengan tepat. Kemudian, beliau juga mengungkai krusialnya manajemen stress dan waktu apabila tidak dikemas dengan baik. Motivasi belajar pun menjadi poin diskusi dalam acara tersebut, mengingat motivasi adalah urgensi yang memiliki esensi besar dalam bertenggang membangun semangat untuk belajar.

Strategi berkarier seseorang tentu berbeda, memilih antara bekerja atau melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi sama-sama memiliki peluang untuk berkarier. Akan tetapi, asam garam dari bekerja dan kuliah jelas memiliki diferensiasi yang jelas. Keduanya jelas memberikan profit relasi, tetapi memberikan inteligensi dan pembentukan karakter yang berbeda.

Berteraskan eksplikasi acara talkshow tersebut, para remaja Desa Ketapang diharapkan dapat memperoleh intensi untuk mengubah pola pikir meskipun berpendidikan di perguruan tinggi sangat berpengaruh besar pada kemampuan finansial. Apabila para remaja Desa Ketapang ingin meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi, maka mereka harus optimis dan beresiliensi dengan permasalahan finansial dan asam garam dalam berkuliah. Kemudian, acara ini juga diharapkan dapat menstimulasi strategi pada para remaja Desa Ketapang mengambil keputusan untuk bekerja atau melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun