Mohon tunggu...
PPK ORMAWA EneRC
PPK ORMAWA EneRC Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pembukaan Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) EneRC FT UNNES di Kelurahan Mangunsari, Kota Semarang

25 Juni 2024   00:26 Diperbarui: 25 Juni 2024   00:32 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Simbolis potong tumpeng oleh Dekan (Dokpri)

Semarang, 23 Juni 2024 Tim PPK Ormawa EneRC FT Universitas Negeri Semarang menyelenggarakan acara pembukaan Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan atau PPK Ormawa yang bertempat di Gedung Citra, Kelurahan Mangunsari, Kota Semarang. Tim PPK Ormawa EneRC membawakan judul "PRODUKSI MASSAL ORGANIC FERTILIZER BERBASIS SMART FARMING SEBAGAI SOLUSI KELANGKAAN DAN KETERGANTUNGAN PUPUK KIMIA DI KELURAHAN MANGUNSARI KOTA SEMARANG" yang bertujuan untuk mengatasi kelangkaan dan ketergantungan pupuk kimia melalui produksi massal organic fertilizer berbasis smart farming. Acara ini dihadiri oleh beberapa tamu undangan terhormat seperti Dekan Fakultas Teknik dan Tim Kemahasiswaan Universitas Negeri Semarang, perwakilan dari Dinas Pertanian Kota Semarang, Lurah Kelurahan Mangunsari, serta Anggota DPRD Kota Semarang.

Foto bersama warga (Dokpri)
Foto bersama warga (Dokpri)

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang, Prof. Dr. Wirawan Sumbodo, M.T., menyampaikan harapan untuk pengembangan program ini. "Kita ingin dari program ini mengembangkan pupuk organik dan mesin-mesin nya dan dijual ke masyarakat sebagai solusi pemerintah supaya pemerintah uangnya hanya habis untuk subsidi saja. Teknologi pertanian yang kurang ketekunannya budaya melayani budaya bersih seperti di indomaret. Jadi dengan adanya program ini nanti padi dari Bapak dan Ibu Kelurahan Mangunsari jadi lebih berkualitas, dengan harga yang murah, dan bisa juga untuk menekan angka impor. Kuncinya satu yaitu ketekunan", ujarnya.

Perwakilan dari Dinas Pertanian Kota Semarang, melalui BPP Gunungpati, Haris Cahyo, S.,SP, juga memberikan dukungan penuh terhadap program ini. Sebagai BPP Kota Semarang, beliau menekankan pentingnya mengembangkan Kota Semarang sebagai basis organik. Menurutnya, inisiatif seperti ini sangat dibutuhkan untuk mewujudkan ketahanan pangan lokal. "Seperti di daerah Kandri, petani menanam pepaya organik di lahan menggunakan pupuk dari kotoran sapi atau kambing yang difermentasi, menghasilkan 8-10 kg pepaya per pohon. Oleh karena itu, diharapkan Kelurahan Mangunsari dapat mencontoh membuat pupuk organik dari limbah kotoran sapi yang melimpah banyak. Langkah selanjutnya jika pupuk sudah sesuai dengan standar maka akan dibuatkan sertifikasi organik yang diperlukan agar produk dapat masuk supermarket. BPP akan mendukung dengan program membentuk kluster dan mengatur bahan pupuk. BPP akan membantu pemasaran pupuk", kata Haris.

Lurah Mangunsari, Supriyanto, S.E., M.A.P., menyambut baik program ini dan berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat. "Kolaborasi antara masyarakat dan pihak universitas untuk menguatkan pemberdayaan pertanian di Kelurahan Mangunsari, dengan menggabungkan pengetahuan akademis dan praktik lapangan guna meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani setempat", jelasnya.

Acara pembukaan ini diisi dengan pemaparan pengenalan dan pemaparan program kerja PPK Ormawa EneRC selama beberapa bulan kedepan di Kelurahan Mangunsari. Ketua tim PPK Ormawa EneRC, Muhamad Mabrur menjelaskan garis besar dan tujuan yang akan dicapai dari program ini. "Program untuk meningkatkan hasil pertanian dan pemberdayaan masyarakat melalui produksi massal pupuk organik. Program PPK Ormawa ini merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh Kemendikbud. Melalui program tersebut, limbah organik berupa kotoran sapi yang melimpah dapat dioptimalkan di Kelurahan Mangunsari sebagai pupuk, meningkatkan kesuburan tanah, dan produktivitas tanaman padi. Masyarakat akan dilibatkan dalam proses produksi, mulai dari pengumpulan bahan baku hingga penggunaan produk pada tanaman padi, sehingga selain meningkatkan hasil pertanian, program ini juga menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat", ucap mabrur.

Sebagai penutup sekaligus simbolis pembukaan, dilakukan potong tumpeng yang melambangkan rasa syukur dan harapan akan kesuksesan. Momen ini menandai dimulainya program yang diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi kelompok tani setempat.

Simbolis potong tumpeng oleh Dekan (Dokpri)
Simbolis potong tumpeng oleh Dekan (Dokpri)

Program PPK Ormawa EneRC FT ini diharapkan tidak hanya dapat mengatasi masalah kelangkaan pupuk, tetapi juga memberikan solusi jangka panjang terhadap ketergantungan pada pupuk kimia yang sering kali berdampak negatif pada lingkungan. Dengan dukungan dari berbagai pihak, produksi organic fertilizer berbasis smart farming di Kelurahan Mangunsari diharapkan dapat menjadi model yang dapat direplikasi di berbagai daerah lainnya di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun