Mohon tunggu...
PPK Ormawa BEM FPP Undip
PPK Ormawa BEM FPP Undip Mohon Tunggu... Mahasiswa - Organisasi Mahasiswa

Kami merupakan bidang sosial masyarakat dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro yang tergabung dalam Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Optimis Digitalisasi, PPK Ormawa BEM FPP Undip Kenalkan Aplikasi KIAT e-Bank

5 September 2023   17:30 Diperbarui: 5 September 2023   18:06 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Kalisidi, Kabupaten Semarang - Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP) Universitas Diponegoro telah meluncurkan inisiatif inovatif yang bertujuan untuk mengatasi masalah pengelolaan sampah konvensional di Desa Kalisidi. Program yang diberi nama "Rumah Sampah Digital" ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan limbah di wilayah tersebut.

Sosialisasi program ini dimulai pada tanggal 3 Agustus di Balai Desa Kalisidi dengan dukungan dari koordinator bank sampah Desa Kalisidi. Sebelumnya, tim telah berdiskusi intensif dengan sekretaris desa dan koordinator bank sampah untuk mengidentifikasi masalah yang ada dalam pengelolaan sampah di desa tersebut. Salah satu kendala yang teridentifikasi adalah penggunaan sistem administrasi manual, yang sering kali menyebabkan risiko kesalahan manusia dan menghambat efisiensi pengelolaan sampah. 

Dalam konteks Desa Kalisidi yang dikenal sebagai desa wisata dengan kesadaran lingkungan yang tinggi, tim PPK Ormawa BEM FPP Undip merasa perlu untuk membawa revolusi digital ke dalam manajemen pengelolaan sampah.

Ketua tim, Septa Prika Pradana, menjelaskan, "Kami yakin bahwa digitalisasi manajemen sampah adalah langkah yang tepat. Oleh karena itu, kami memperkenalkan program Rumah Sampah Digital dengan platform website dan aplikasi KIAT e-Bank (Kalisidi Integrated Trash e-Bank) sebagai solusi alternatif."

Melalui sistem digital ini, koordinator bank sampah di setiap RW di Desa Kalisidi akan dapat mencatat jumlah sampah yang terkumpul dengan lebih mudah. Sistem administrasi ini juga memungkinkan pengumpulan data yang lebih cepat dan akurat yang dapat diserahkan kepada pemerintah desa. Dibandingkan dengan pencatatan manual yang rentan terhadap kesalahan, metode digital ini terbukti lebih efisien.

Septa menekankan, "Kami juga ingin mendorong inovasi di tingkat RW. Saat ini, belum ada koordinator bank sampah yang menerapkan pencatatan sampah secara digital. Oleh karena itu, kami percaya bahwa pengenalan teknologi KIAT e-Bank akan memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Kalisidi."

Respon terhadap inisiatif ini sangat positif dari pemerintah desa dan koordinator bank sampah. Sekretaris Desa Kalisidi, Umami, menyatakan, "Pengelolaan sampah konvensional telah menjadi hambatan dalam efisiensi pengelolaan sampah di desa. Program ini memberikan peluang besar bagi koordinator bank sampah dan masyarakat Desa Kalisidi untuk merasakan kemudahan dalam sistem administrasi pengelolaan sampah desa."

Agustinus Adven Christo atau yang akrab disapa Tito, yang bertanggung jawab atas pengembangan aplikasi dan website, menjelaskan, "Setelah berdiskusi dengan perangkat desa, kami merasa bahwa pendigitalisasian pengelolaan sampah perlu dilakukan untuk mempermudah pelaporan. Kami melakukan pendekatan komprehensif dengan para koordinator bank sampah RW untuk merencanakan ini. Diskusi dengan koordinator bank sampah desa juga menjadi panduan untuk mengetahui kebutuhan mereka."

Pada saat sosialisasi di Balai Desa Kalisidi, tim juga memperkenalkan aplikasi KIAT e-Bank kepada koordinator bank sampah RW. Aplikasi ini memiliki fitur rekapitulasi bank sampah untuk memudahkan pelaporan bank sampah di Desa Kalisidi. Koordinator bank sampah dapat menginput data pengumpulan sampah tiap nasabah, sementara masyarakat dapat melihat jumlah sampah per RW berdasarkan jenisnya, serta artikel informatif dan edukatif tentang pengelolaan sampah serta pengumuman penting yang dikelola oleh pengelola Rumah Sampah Digital.

Tito menjelaskan lebih lanjut, "Aplikasi KIAT e-Bank akan tersedia dalam versi website dan versi mobile (android). Pengelola dapat login sebagai admin untuk menginput data nasabah (KIAT e-Bank) di tiap RT dan/atau RW. Selain itu, pengelola dapat menulis artikel dan pengumuman yang ingin disampaikan kepada nasabah dan masyarakat. Data dan informasi di dalamnya bersifat dinamis sehingga dapat diubah atau dihapus oleh pengelola Rumah Sampah Digital."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun